Rabu, 19 Februari 2020

NAM Air Buka Rute Penerbangan Baru Denpasar-Alor

Sriwijaya Tiket Indonesia bekerja sama dengan NAM Air membuka rute penerbangan baru Denpasar-Alor. Rute ini dijadwalkan terbang setiap Selasa, Kamis, dan Sabtu.

Direktur Utama Sriwijaya Tiket Indonesia, M Irwansyah, mengatakan potensi wisata Alor di NTT sangat menjanjikan bagi industri pariwisata saat ini. Pantai-pantai di Alor sangat indah dengan air laut yang masih jernih. Banyak spot memancing, snorkeling, diving, hingga hiking yang menakjubkan.

"Semoga dengan adanya penerbangan NAM Air Denpasar-Alor akan mendekatkan jarak antar pulau yang selama ini belum dibuka rute penerbangannya," kata pria yang akrab disapa Wawan ini dalam keterangan tertulis, Sabtu (2/3/2019).

Sementara GM Sriwijaya Air wilayah Bali-Nusa Tenggara, Sri Budianto, menyebut pemilihan rute baru ini merupakan bukti atas komitmen Sriwijaya Air untuk menjangkau semua wilayah. Sehingga kawasan pelosok sekalipun tak akan sulit diakses.

"Jadi supaya lebih mudah aksesnya dari segi pariwisata maupun dari sisi masyarakat," katanya.

Hanya saja saat ini belum tersedia tempat pengisian avtur di Alor. Sehingga setiap penerbangan ke Alor harus membawa avtur cadangan.

Bupati Alor Amon Djobo mengapresiasi penuh pembukaan rute baru ini. Dia menyebut, Pemda Alor telah bertahun-tahun berjuang agar ada penerbangan langsung Denpasar-Alor, namun baru kali ini terwujud.

"Ini sebenarnya mukjizat bagi orang Alor. Ketika Alor menjadi homebase penerbangan, pertumbuhan ekonomi akan meningkat," kata Amon di Bandara Mali, Alor, NTT.

Amon menyebut, selama ini geliat perekonomian dan pariwisata Alor masih lemah. Padahal Alor memiliki kekayaan dan keindahan alam luar biasa.

Penerbangan perdana rute Denpasar-Alor dilakukan pada Selasa (26/2) pukul 10.50 Wita dari bandara I Gusti Ngurah Rai. Pesawat yang digunakan adalah ATR 72-600 dengan nomor penerbangan IN 2550. Pesawat ini berkapasitas 70 penumpang dan terisi penuh pada penerbangan perdananya.

Banyak pekerja maupun warga Alor yang mengaku diuntungkan dengan adanya rute baru ini. Sebab, biasanya untuk menuju Alor, mereka harus transit di Kupang dan melanjutkan dengan pesawat atau naik kapal.

Dengan ketinggian terbang pesawat 17.000 feet, penumpang dimanjakan pemandangan indah sepanjang penerbangan. Gunung Agung, Gunung Tambora, gugusan pulau-pulau Bali-Nusa Tenggara dan sekitarnya tampak cantik dilihat dari jendela pesawat. Waktu tempuh 2,5 jam jadi terasa begitu singkat.

Begitu mendarat di Bandara Mali, Alor, pesawat ini disambut dengan selebrasi water salute. Selebrasi ini berupa penyiraman air ke badan pesawat menggunakan mobil water canon sehingga air yang disiram membentuk lengkungan yang indah.

Di dunia penerbangan, selebrasi water salute dilakukan untuk menandai pensiunnya seorang pilot senior, pengendalian lalu lintas udara, penerbangan pertama atau terakhir dari sebuah maskapai ke suatu bandara, serta penerbangan pertama dan terakhir dari jenis pesawat.

Penerbangan perdana ini menjadi tontonan warga sekitar. Banyak warga berjejer di luar pagar bandara untuk menyaksikan pesawat mendarat.

Selesai selebrasi, pesawat segera kembali menuju Denpasar dengan mengangkut penumpang penuh. Kebanyakan mereka adalah warga luar Alor yang bekerja di Alor, atau sebaliknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar