Umat Hindu di Indonesia hari ini merayakan Nyepi. Buat kamu traveler yang suka liburan ke Bali, harus paham soal hari raya yang satu ini.
Di berbagai media sosial pun hari ini banyak ucapan Hari Raya Nyepi 2019. Baik itu di Facebook, Twitter, WhatsApp dan Instagram. Perayaan Nyepi terpusat di Bali dan juga Gunung Bromo, selain juga berbagai kota oleh umat Hindu yang tinggal di sana.
Para traveler harus tahu nih soal Nyepi, apalagi yang suka liburan ke Bali. Sebabnya, beberapa aturan Nyepi tentunya juga akan mempengaruhi langsung kegiatan traveling para wisatawan.
Dihimpun detikTravel, Kamis (7/3/2019) Nyepi adalah momen kontemplasi dan penyucian diri. Umat Hindu melaksanakan Catur Brata yaitu Amati Geni (tidak menyalakan api), Amati Karya (tidak bekerja), Amati Lelungan (tidak bepergian), dan Amati Lelanguan (tidak bersenang-senang)
Para traveler mesti tahu kalau pada Hari Raya Nyepi, semua toko tutup, dan tidak ada warung yang buka. Akses internet, saluran televisi hingga jaringan ATM akan dimatikan.
Umat Hindu tidak melakukan kegiatan keluar rumah. Turis-turis pun tidak boleh keluar hotel. Turis non Hindu dipersilakan berkegiatan di dalam hotel asal dia tidak berkeliaran di luar.
Selamat Hari Raya Nyepi! Mau tahu lebih lengkapnya, simak infografis berikut ini:
Banyak Pembatalan Penerbangan, Turis ke Labuan Bajo Turun 36 Persen
Labuan Bajo, salah satu destinasi wisata prioritas Indonesia mengalami penurunan wisatawan. Hal ini, disebebkan oleh sejumlah faktor.
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Nusa Tenggara Timur mencatat jumlah penumpang pesawat yang datang di Bandara Komodo, Labuan Bajo, pada Januari 2019 sebanyak 18.445 orang atau menurun 36,17 persen dari Desember 2018 sebanyak 28.896 orang.
BPS juga mencatat jumlah keseluruhan penumpang yang datang maupun berangkat melalui Bandara Komodo mengalami penurunan dari Desember 2018 sebanyak 50.953 orang menjadi 34.730 orang di Januari 2019.
Wakil Bupati Manggarai Barat Maria Geong, ketika dihubungi Antara secara terpisah dari Kupang, mengakui bahwa arus penumpang pesawat yang datang ke daerah setempat menurun drastis pada Januari bahkan berlangsung hingga Februari 2019.
Menurutnya, salah satu penyebabnya karena adanya pembatalan layanan penerbangan dari sejumlah maskapai menuju daerah setempat.
"Garuda yang melayani rute Kupang-Ende-Labuan Bajo sempat tidak terbang, Wings Air yang langsung Kupang-Labuan Bajo juga tidak terbang, kemudian juga dengan maskapai penerbangan Citilink," katanya.
Maria mengaku pihaknya tidak mengetahui penyebab pembatalan layanan penerbangan sejumlah maskapai ini.
Namun, lanjutnya, kondisi tersebut turut menyumbang lemahnya kunjungan wisatawan ke tempat wisata di Labuan Bajo yang terkenal memiliki objek wisata Taman Nasional Komodo ini.
"Ini yang membuat pariwisata kami dalam dua bulan ini (Januari-Februari 2019) memang sangat lesu sekali karena tamu-tamu sepih," katanya.
Ia menambahkan, kondisi kunjungan wisatawan yang sepi ini akan berdampak pada berkurangnya pendapatan asli daerah (PAD) pemerintah daerah setempat.
"Apakah memang ini karena low season, kami tidak tahu, tapi kali sangat sepi dan pasti akan berdampak pada PAD kami di tahun ini," katanya.
Seperti yang diketahui, belakangan wisata di Labuan Bajo menjadi polemik. Terlebih, beberapa isu yang akan dilakukan pemerintah setempat terhadap TN Komodo. Tentunya, hal ini juga akan menghambat aktivitas pariwisata yang menjadi salah satu sumber pencarian utama warga sekitar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar