Senin, 24 Februari 2020

Kebun Durian Asyik di Garut, Wajib ke Sini!

 Pecinta durian wajib ke sini saat liburan akhir pekan ke Garut. Sembari menikmati lezatnya durian, bisa ke kebun sejuk yang asyik.

Wisata alam jadi primadona masyarakat untuk berkumpul dan berlibur bersama keluarga. Salah satu destinasi wisata alam yang patut dicoba yakni objek wisata kebun durian di Kabupaten Garut.

Sejak dulu Garut memang tersohor sebagai salah satu daerah dengan segudang tempat wisatanya. Destinasi wisata di Garut kini bertambah lagi dengan kehadiran wisata kebun durian.

Kawasan wisata kebun durian terletak di Kampung Kuyamut, Kecamatan Tarogong Kaler. Lokasinya berada tak jauh dari kawasan wisata air panas, Cipanas.

Lokasinya bisa diakses menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat. Bisa diakses sekitar 1 jam dari kawasan Nagreg, Kabupaten Bandung.

Di kebun seluas 20 hektare ini, wisatawan yang berkunjung bisa makan durian sepuasnya. Bahkan wisatawan bisa memetik sendiri buah durian langsung dari pohonnya.

Beragam jenis durian disuguhkan di tempat ini. Mulai dari durian lokal, hingga yang terkenal durian Montong. Udara bersih yang tidak terlalu panas menjadi nilai tambah tempat ini.

Masuk ke kawasan wisata ini gratis. Wisatawan hanya perlu membeli buah durian yang ada di sana. Harganya berkisar antara Rp 40-80 ribu.

Hadir sejak awal tahun 2019, tempat wisata ini langsung melejit jadi salah satu tempat wisata favorit di Garut. Banyak wisatawan yang berkunjung setiap harinya hanya untuk menikmati buah durian di tempat ini.

"Kalau saya dari Garut, cuman ke tempat ini baru sekarang. Lumayan nyaman tempatnya, hanya perlu sedikit penataan lagi dari pengelola," ujar Yatin Ramdayatin (41), salah seorang pengunjung kepada detikTravel, Selasa (20/02/2019).

Objek Wisata Ini Genap Jadi yang Tertua di Sulawesi Selatan

Objek wisata Bantimurung di Sulawesi Selatan begitu populer di kalangan traveler. Kumpulan foto lawas membuktikan, kalau Bantimurung telah populer sejak lama.

Tak banyak yang tahu, kalau objek wisata Alam Bantimurung yang ada di Maros, Sulawesi Selatan, merupakan objek wisata tertua di Sulawesi Selatan. Tepat hari ini, Kamis (21/2/2019), objek wisata Bantimurung ini telah berumur 1 abad.

Objek wisata alam yang dikenal sebagai 'Kingdom Of Butterfly' ini, ditetapkan dalam lembar negara pemerintah Hindia Belanda nomor 90 tertanggal 21 Februari 1919 sebagai monumen alam atau 'Natuurmonument Bantimoeroeng Waterval.' Luasnya mencakup 10 hektare.

"Hari ini tepat 100 tahun usia objek wisata alam Bantimurung. Memang banyak orang yang tidak mengetahui ini. Objek wisata ini paling tua di Sulsel," kata Kepala Dinas Pariwisata Maros, Ferdiansyah.

Pencetusan itu dipelopori oleh seorang ahli entomologi Belanda, Marinus Cornelius Piepers bersama beberapa ilmuan lainnya yang bersurat ke pendiri Perkumpulan Perlindungan Alam Hindia Belanda, Sijfert Hendrik Kooders tahun 1915. Surat itu menyebutkan ada ribuan jenis kupu-kupu yang tidak ada di tempat lain dan disayangkan jika punah.

"Perlindungan itu dilatarbelakangi oleh adanya beberapa wilayah yang memiliki nilai ilmiah atau estetika yang khas. Pemerintah Belanda menetapkannya dengan istilah 'Natuurmonument' monumen alam atau cagar alam untuk istilah saat ini," lanjutnya.

Pencetusan Bantimurung sebagai cagar alam, bahkan ditulis oleh koran Belanda: De Preanger-bode edisi 4 Maret 1919 atas siaran pers Sijfert Hendrik Kooders, hingga diketahui secara luas oleh dunia internasional. Hal itulah yang menempatkan Belanda menjadi negara dengan capaian tertinggi konservasi monumen alam, ketimbang Amerika, Jerman, Swiss dan beberapa negara kala itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar