Ada destinasi wisata baru di Ciamis, namanya Pangangonan Farm. Uniknya tempat ini menyediakan 'hotel' khusus untuk menginap ternak domba.
Pangangonan Farm di Desa Cibadak, Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat baru diresmikan pada pertengahan Januari 2019. Destinasi baru ini dikelola oleh BUMdes setempat khusus untuk dijadikan wisata alternatif bagi masyarakat.
Seperti konsep awal, tujuan dibangunnya Pangangonan Farm ini untuk wisata edukasi. Baik bagi para siswa Paud, TK, SD, lembaga pendidikan lainnya maupun masyarakat umum.
Nah, Pangangonan Farm ini punya Hotel Domba. Memang bukan bangunan hotel seperti pada umumnya, melainkan kandang domba berukuran panjang. Fungsinya untuk penitipan hewan ternak dengan sistem investasi. Jadi warga yang ingin beternak domba tapi tak memiliki kandang, bisa dititip di 'hotel' domba ini.
Lamanya penginapan sekitar 100-120 hari, sampai domba layak dijual. Tahap awal ini, ruang yang tersedia berkapasitas 35 ekor. Nantinya pemilik modal akan memperoleh bagian 40 persen, kemudian 40 persen untuk BUMdes dan 20 persen untuk sewa 'hotel'.
Wisatawan yang datang kemari bisa berkeliling sekitar peternakan dan bertemu domba-domba yang ada. Domba yang dititip di sini diberi nama unik, yakni nama bunga atau buah dalam bahasa Sunda.
"Anak-anak sekarang sudah jarang yang mengetahui nama-nama bunga atau buah dalam bahasa Sunda. Jadi kami edukasi melalui nama domba yang dititipkan ini," jelas Pengelola Pangangonan Farm Aep Saepudin saat ditemui detikTravel di lokasi, Rabu (13/2/2019).
Aep menjelaskan, di tempat wisata ini anak-anak juga dikenalkan tata cara beternak domba. Selain itu juga diajarkan bercocok tanam sayuran dan palawija dengan praktik langsung. Sehingga pengelola menyediakan lahan hingga 3,5 hektar. Nantinya hasil dari tanaman tersebut bisa dinikmati oleh penanamnya saat berkunjung kembali ke tempat tersebut.
"Ada juga beberapa saung untuk bersantai, permainan tradisional anak masa kecil seperti perosotan dari bambu dan kawung, ayunan, jungkitan dari kayu, egrang dan bakiak. Di sini semua serba tradisional, untuk nostalgia. Karena di era modern saat ini sudah sangat jarang anak-anak memainkan permainan tradisional," tuturnya.
Menurut Aep, sejak dibuka pada pertengahan Januari lalu, antusiasme warga cukup tinggi. Terutama pada Sabtu-Minggu pengunjung dari anak-anak TK, PAUD cukup banyak. Untuk wisata kemari tak dipatok biaya, tapi kalau mau wisatawan bisa ikut menyumbang untuk biaya perawatan kebersihan.
"Untuk masuk ke lokasi wisata gratis, tapi kami sediakan kotak amal bagi yang ingin mengisi silahkan. Nanti itu untuk perawatan kebersihan," terang Aep.
Menteri BUMN Bakal Buka Chocolate Glenmore Run di Banyuwangi
Akhir pekan ini akan ada acara asyik di Banyuwangi. Menteri BUMN Rini Soemarno akan membuka event wisata olahraga Chocolate Glenmore Run.
Selama dua hari, 16-17 Februari 2019, di Doesoen Kakao Banyuwangi akan digelar Chocolate Glenmore Run, Chocolate Happy Cycling, dan Chocolate Jazz and Food Festival. Menteri BUMN Rini Soemarno akan membuka Chocolate Glenmore Run, sebagai event pembuka.
Dikatakan Kabag Humas Setda Banyuwangi Djuang Pribadi, Menteri Rini akan hadir dalam kompetisi lari yang menyuguhkan trek perkebunan kakao di kawasan Glenmore Banywuangi.
"Bu Menteri Rini yang didampingi sejumlah pejabat BUMN akan hadir dalam Chocolate Glenmore Run, bahkan rencananya beliau akan ikut berlari bersama peserta," kata Djuang, Jumat (15/2/2019).
Event lari tersebut akan dimulai pukul 06.00 WIB di Doesoen Kakao, sebuah kawasan wisata yang terdapat pabrik pengolahan coklat yang lokasinya berada di perkebunan Kendeng Lembu, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Wawan Yadmadi menambahkan kompetisi lari ini akan melombakan dua kategori, yakni 5 kilometer dan 10 kilometer. Kompetisi lari tersebut akan diikuti 1.000 peserta dari seluruh wilayah Indonesia. Bahkan terdapat dua pelari asing asal Kenya yang turut bertanding dalam kompetisi ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar