Jalur pendakian Gunung Rinjani akan dibuka lagi. Masyarakat adat di lingkar kawasan wisata berharap dilibatkan.
"Paling penting juga soal Awik-awik yang merupakan aturan-aturan yang tegas agar melibatkan tokoh adat setempat sebagai ikhtiar kita menjaga dan merawat Rinjani dari sisi kesakralannya agar terjaga dari sisi spiritualitas," kata Ketua BPPD Lombok Timur Ahmad Roji, Rabu (13/3/2019).
Roji menyatakan menyambut baik rencana pihak Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) membuka kembali jalur pendakian. Sebelum dibuka, harap Roji, semua pihak perlu diajak duduk bersama untuk urun rembuk.
"Kami menyambut baik rencana itu. Namun sebelum jalur pendakian dibuka, sebaiknya pihak TNGR mengajak semua para pemangku kebijakan di Lombok Timur, pegiat pariwisata, serta stakeholder pariwisata lainnya untuk berdiskusi, meminta saran dan pendapat," ujarnya.
Hal yang sama juga diungkapkan tokoh pemuda adat Bayan di Kabupaten Lombok Utara, Sumadim yang berharap agar kearifan lokal masyarakat adat di sekitar kawasan Gunung Rinjani diperhatikan.
"Sejak dulu tradisi mendaki adalah sebuah tradisi masyarakat adat Bayan maupun masyarakat adat lain untuk membersihkan jiwa dan penyakit dengan melalui proses ritual dan pantang pantangan yang harus dipatuhi oleh pendaki," ucap Sumadim.
Dia juga berharap Pemkab Lombok Utara perlu memperhatikan aspirasi masyarakat adat dan akan mengkaji rencana BTNGR membuka jalur pendakian.
Menanggapi adanya keinginan dari masyarakat adat, pihak BTNGR mengungkapkan Awik-awik atau peraturan adat yang diusulkan dapat dielaborasikan dengan aturan pendakian.
"Usulan Awik-awik kalau ada kita gabung dengan Standar Operasional Pendakian (SOP) Rinjani," kata Kepala BTNGR, Sudiyono.
Keterlibatan Pemrov NTB melalui Dinas Pariwisata diharap bisa memediasi pertemuan agar masyarakat adat dan pemerintah daerah bisa saling berkomunikasi.
Pesona Burung Cendrawasih di Hutan Tambrauw
Ada satu kegiatan wisata yang umumnya dilakukan di tanah Papua yaitu bird watching. Di Tambrauw kamu bisa dengan mudah menikmati wisata ini.
Kita sepakat bahwa tanah Papua sangatlah eksotis. Lekuk bentang alamnya yang aduhai bisa dengan mudah membuat siapa pun jatuh hati. Menjelajahi Papua Barat dengan lebih dalam, detikcom dalam Press Tour 2019 bersama Kementerian Pariwisata menyambangi Kabupaten Tambrauw.
Hutan konservasi yang luas dan pantai cantik siap menyambut wisatawan yang datang ke Kabupaten Tambrauw. Dari semua tempat wisata menarik di Tambrauw, melihat cendrawasih di tanah aslinya adalah hal yang tak boleh dilewatkan.
Cendrawasih adalah hewan asli Papua yang dilindungi. Ada beberapa jenis cendrawasih yang bisa traveler temui di Tambrauw. Bahkan ada cendrawasih khas Tambrauw.
Kegiatan bird watching di Papua bisa dinikmati di Distrik Miyah dan Sausapor. Kemarin, rombongan media dari Jakarta mencoba untuk menikmati bird watching di Distrik Sausapor.
Untuk bisa menikmati bird watching di Distrik Sausapor, wisatawan harus menempuh perjalan ke Hutan Desa Nangguo atau Kawasan Observasi Burung Nangguo selama 50 menit. Dari pintu masuk, wisatawan bisa harus treking selama 15 menit untuk sampai di titik pengamatan.
Bird watching di Sausapor cukup baik. Ada petakan jalan yang dibuat untuk memudahkan wisatawan. Warga lokal menyusun dahan dan akar di tanah sehingga membentuk jalan berundak. Panjang jalan yang ditempuh sekitar 300 meter dengan keadaan jalan menanjak yang cukup curam, mencapai 45 derajat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar