Sabtu, 15 Februari 2020

AirAsia Buka Penerbangan Langsung Lombok-Perth PP

Maskapai bujet AirAsia membuka rute teranyar ke Negeri Kangguru. Kini, menyasar wilayah Lombok dan Perth di Australia Barat.

Dalam rilis yang diterima detikTravel dari AirAsia Indonesia, mulai 24 Maret 2019, traveler bisa mulai memesan tiket pesawat dari Lombok menuju Perth di Australia. Maskapai AirAsia, membuka rute ini untuk mendukung Lombok sebagai salah satu destinasi prioritas 10 Bali Baru, yang ditujukan untuk menambah potensi wisatawan internasional ke Indonesia.

Penerbangan ini akan dibuka mulai 9 Juni 2019. Memiliki frekuensi 4 kali seminggu pada Senin, Rabu, Jumat dan Minggu. Penerbangan Lombok-Perth (QZ 470) akan berangkat pukul 14.45 Wita dan tiba pukul 18:40 waktu Perth. Sedangkan Perth-Lombok (QZ 471) akan berangkat pukul 19:30 waktu Perth dan tiba pukul 23:25 Wita.

"Hari ini merupakan awal pembentukan hub terbaru AirAsia sekaligus mendukung transformasi Lombok sebagai Bali baru. Dalam beberapa bulan ke depan, pulau ini akan menjadi tujuan wisata yang semakin diminati warga Australia, apalagi dengan penerbangan relatif cukup singkat dari Perth," ujar Dendy Kurniawan, Direktur Utama AirAsia Indonesia dalam rilis kepada detikcom, Kamis (14/3/2019).

Selain itu, hal ini juga menjadi bentuk pemulihan pasca gempa yang melanda Nusa Tenggara Barat 2018 lalu. Yang mana, juga membantu potensi pariwisata lokal NTB dan wisatawan Australia yang gemar ke Indonesia.

"Indonesia juga merupakan negara dengan jumlah kunjungan kedelapan terbanyak di negara bagian Western Australia (WA). Tahun lalu WA menyambut 31.000 pengunjung dari Indonesia, dengan kontribusi ekonomi ke WA sebesar lebih dari 60 juta Dolar Australia," ujar Chief Corporate Services Perth Airport, Debra Blaskett.

Layanan baru ke Perth ini nantinya diharapkan dapat menaikkan posisi AirAsia di pasar Australia, dengan penambahan lebih dari 77 ribu kursi di setiap tahunnya. Seperti yang diketahui, AirAsia telah memiliki rute internasional yang terhubung dengan Indonesia sejumlah 38 penerbangan.

Promosi harga kursi selama periode peluncuran ditawarkan mulai dari Rp 599 ribu (one-way) yang dapat dipesan mulai hari ini hingga 24 Maret 2019. Tarif berlaku untuk perjalanan mulai 9 Juni hingga 26 Oktober 2019. 

Pendakian Gunung Rinjani Perlu Perhatikan Kearifan Lokal

Jalur pendakian Gunung Rinjani akan dibuka lagi. Masyarakat adat di lingkar kawasan wisata berharap dilibatkan.

"Paling penting juga soal Awik-awik yang merupakan aturan-aturan yang tegas agar melibatkan tokoh adat setempat sebagai ikhtiar kita menjaga dan merawat Rinjani dari sisi kesakralannya agar terjaga dari sisi spiritualitas," kata Ketua BPPD Lombok Timur Ahmad Roji, Rabu (13/3/2019).

Roji menyatakan menyambut baik rencana pihak Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) membuka kembali jalur pendakian. Sebelum dibuka, harap Roji, semua pihak perlu diajak duduk bersama untuk urun rembuk.

"Kami menyambut baik rencana itu. Namun sebelum jalur pendakian dibuka, sebaiknya pihak TNGR mengajak semua para pemangku kebijakan di Lombok Timur, pegiat pariwisata, serta stakeholder pariwisata lainnya untuk berdiskusi, meminta saran dan pendapat," ujarnya.

Hal yang sama juga diungkapkan tokoh pemuda adat Bayan di Kabupaten Lombok Utara, Sumadim yang berharap agar kearifan lokal masyarakat adat di sekitar kawasan Gunung Rinjani diperhatikan.

"Sejak dulu tradisi mendaki adalah sebuah tradisi masyarakat adat Bayan maupun masyarakat adat lain untuk membersihkan jiwa dan penyakit dengan melalui proses ritual dan pantang pantangan yang harus dipatuhi oleh pendaki," ucap Sumadim.

Dia juga berharap Pemkab Lombok Utara perlu memperhatikan aspirasi masyarakat adat dan akan mengkaji rencana BTNGR membuka jalur pendakian.

Menanggapi adanya keinginan dari masyarakat adat, pihak BTNGR mengungkapkan Awik-awik atau peraturan adat yang diusulkan dapat dielaborasikan dengan aturan pendakian.

"Usulan Awik-awik kalau ada kita gabung dengan Standar Operasional Pendakian (SOP) Rinjani," kata Kepala BTNGR, Sudiyono.

Keterlibatan Pemrov NTB melalui Dinas Pariwisata diharap bisa memediasi pertemuan agar masyarakat adat dan pemerintah daerah bisa saling berkomunikasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar