Wajib mengunjungi Museum Fatahillah jika berkunjung ke Kawasan Kota Tua Jakarta. Di sini kita bisa mengetahui sejarah Kota Jakarta. Yuk!
Museum Fatahillah yang memiliki nama resmi Museum Sejarah Jakarta terletak di Kawasan Kota atau tepatnya di Jalan Taman Fatahillah No.1 Jakarta Barat. Jujur ini merupakan pertama kalinya saya berkunjung ke dalam Museum Fatahillah walaupun beberapa kali berkunjung ke Kawasan Kota Tua. Museum yang memiliki luas lebih dari 1.300 meter persegi ini cukup membuat kita mendapatkan banyak pengetahuan khususnya tentang Jakarta pada zaman dahulu.
Dahulu ketika Jakarta masih di bawah pemerintahan Belanda, Museum Fatahillah dimanfaatkan sebagai balai Kota Batavia atas perintah Gubernur-jendral Joan Van Hoorn. Maka tidak heran jika bangunan museum ini menyerupai Istana Dam di Amstredam.
Namun setelah Indonesia merdeka, bangunan ini diresmikan sebagai Museum Sejarah Jakarta pada tanggal 30 Maret 1974 dan sejak tahun 1999 bertekad menjadikan museum ini bukan hanya memamerkan benda-benda yang berasal dari periode Batavia tetapi juga harus bisa menjadi tempat untuk menambah pengetahuan bagi semua kalangan usia. Terutama untuk anak-anak yang sebaiknya diajarkan untuk mencintai museum sejak dini. Museum ini memiliki nama lain Museum Fatahillah disebabkan karena lokasinya yang berada di Jalan Taman Fatahillah.
Orang-orang yang datang ke Kawasan Kota Tua ini biasanya hanya memanfaatkan halaman depan Museum Fatahillah untuk berfoto-foto karena memang menjadi salah satu daerah di Jakarta yang instagramable. Namun hal itu sebenarnya sangat disayangkan karena untuk memasuki museum ini, pengunjung tidak perlu mengeluarkan uang yang banyak.
Hanya dikenakan biaya Rp 2.000 untuk anak-anak serta pelajar dan Rp 5.000 untuk dewasa. Harga yang sangat murah jika dibandingkan dengan begitu banyaknya pengetahuan yang akan didapat dari museum ini. Museum Fatahillah ini juga dibuka sejak hari Selasa hingga hari Ahad (Minggu) mulai pukul 08.00 WIB hingga 17.00 WIB.
Saat saya berkunjung ke sini, saya bersyukur karena pengunjungnya banyak hingga harus antri untuk masuk ke dalam Museum Fatahillah. Tidak hanya wisatawan dalam negeri tapi juga ada beberapa wisatawan luar negeri yang terlihat sangat antusias ketika memasuki museum.
Bagian dalam Museum Fatahillah memiliki desain neoklasik dengan dominasi cat berwarna kuning tanah. Kusen pintu dan jendelanya terbuat dari kayu jati berwarna hijau tua. Perpaduan keduanya membuat kita terasa seperti di Jakarta tempo dulu.
Namun semakin ke dalam, ruangan terlihat berbeda dengan sentuhan desain yang lebih moderen seperti terdapat lukisan dinding yang sangat besar, kotak penyimpanan koleksi Museum Fatahillah yang dilengkapi lampu LED juga suasana setiap ruangan yang memiliki khas masing-masing.
Di antaranya ada beberapa ruangan yang dilengkapi dengan penjelasan berupa video yang ditayangkan di dinding museum menggunakan proyektor. Menurut saya, hal itu sangat bermanfaat dan menarik sekali terutama bagi anak-anak sehingga mereka tidak akan merasa bosan ketika berada di dalam Museum Fatahillah.
Namun di sini yang masih harus diperbaiki adalah suara yang dihasilkan tidak terlalu jelas sehingga sedikit membuat bingung pengunjung yang sedang melihat tayangan tersebut. Hal ini bisa menjadi bahan evaluasi agar Museum Fatahillah dapat selalu memberikan pelayanan yang terbaik untuk pengunjungnya.
Setelah puas berkeliling di dalam Museum Fatahillah, akhirnya saya keluar museum yang ternyata masih terdapat tempat menarik di bagian belakang museum ini. Seperti ruangan-ruangan yang dahulu dijadikan sebagai penjara bagi para tahanan hingga sebuah sumur yang ukurannya cukup besar.
Bagian belakang dari Museum Fatahillah ini juga tidak kalah instagramable dibandingkan dengan bagian depan museum sehingga saya pun tidak lupa untuk mengabadikannya.
Puas rasanya setelah mengunjungi Museum Fatahillah ini. Walaupun saya tidak berasal dari Jakarta tapi saya mendapatkan banyak pengetahuan mengenai sejarah ibu kota Indonesia dengan mengunjungi museum ini. Karena hari masih siang saya berencana melanjutkan ke destinasi selanjutnya yang tidak terlalu jauh dari sini.
Jika destinasi yang kita rencanakan letaknya tidak berjauhan, kita dapat menyewa mobil melalui aplikasi tiket.com karena #semuaadatiketnya. Ternyata tiket.com tidak hanya dapat digunakan untuk memesan tiket pesawat, kereta api dan hotel tapi juga tiket event-event tertentu hingga jasa penyewaan mobil yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
Mulai dari berapa lama kita akan menyewa, jenis-jenis mobil yang sesuai dengan budget dan jumlah penumpang, hingga layanan untuk memilih plat nomor ganjil atau genap. Jadi segera install aplikasi tiket.com untuk mendapatkan berbagai kemudahan untuk keperluan perjalanan kita, karena #semuaadatiketnya di tiket.com.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar