Jika Sanda Muni terdapat menara kecil yang tersebar di sekitar Pagoda utama maka di Kuthodaw terdapat menara juga namun berisi kitab sutra Buddha yang di ukir di sebuah batu dan di susun sesuai dengan urutan bab dan isi kitab sutra Buddha yang bertulisan bahasa Burma. Pada saat memasuki Kuthodaw ada seorang penjual sovenir yang menawarkan dagangannya dan juga menawarkan bedak tanaka, dan saya pun penasaran kemudian mencobanya.
Bedak yang ternbuat dari kayu tanaka yang katanya hanya ada di Myanmar ini di buat dengan menggosok batangnya kemudian serpihannya dicampur dengan air dan pelembab kemudian di tempelkan di pipi rasanya dingin dan ringan, ya seperti memakai bedak bedanya tidak di ratakan di wajah. Setelah ditempelkan kemudian di bentuk seperti daun, kreatif banget nih! Kemudian kami berkeliling dan tentu saja mengambil banyak sekali foto di pagoda ini.
Setelah itu kami lanjutkan perjalanan menuju ke Mandalay Hill yang terletak di sebelah utara Kota Mandalay. Mandalay Hill adalah sebuah bukit yang telah menjadi biara dan tempat ziarah utama umat Buddha di Burma. Akses yang dapat di tempuh adalah jalanan menanjak dari sebelah utara benteng mengikuti jalan sampai akhirnya sampai di parkiran atas. Untuk naik ke atas Pagoda dapat menaiki lift dan juga dapat menggunakan eskalator dari pintu masuk di bawah.
Setelah sampai di selasar atas ternyata udara di sini lebih dingin dan juga angin semilir yang berhembus menambah sejuk suasana siang ini. Memang waktu yang terbaik untuk berkunjung ke Mandalay Hill adalah pada saat subuh di mana kalian bisa menikmati sunrise dari bukit yang indah ini. Yang menjadikan Mandalay Hill patut untuk dikunjungi adalah keindahan arsitektur dan juga detail hiasan mozaik di sekeliling tembok yang ada di Pagoda ini. Hiasan Mozaik yang sangat detail, kemudian tulisan doa-doa di sekeliling tembok dan atap pagoda ini sangat detail dan indah saya seperti merasa di Maroko atau di India, namun memang sangat indah sekali berwarna-warni.
Berkeliling melihat-lihat dan kemudian mengambil beberapa foto tidak terasa waktu berjalan sangat cepat sekali sehingga kami harus mengakhiri kunjungan kami di Mandalay Hill ini. Namun sebelum turun ternyata di bawah area pagoda ada beberapa kios yang menjual baju tradisional khas Myanmar dan saya pun tergoda untuk membeli satu yang berwarna putih. Kemudian kami beranjak kembali ke kota mengurus check out dari hotel dan memesan taksi untuk kembali ke Terminal Mandalay, bergegas mengembalikan motor ke rental dan kembali lagi ke hotel, lalu langsung melanjutkan perjalanan ke terminal untuk menaiki bus yang akan membawa kami kembali ke Yangon.
Sampai di terminal kami harus menunggu beberapa saat sebelum bus kami siap, kami menaiki bus malam namanya Famous Bus Express harganya lebih murah dari JJ Express waktu berangkat ke Bagan dari Yangon dengan fasilitas yang sama. Akhirnya bus pun siap dan kami harus naik memulai perjalanan kembali ke Yangon untuk kembali ke Kuala Lumpur dan kemudian pulang ke Jakarta.
Demikian perjalanan selama di Myanmar, seru banget banyak hal tidak terduga dan juga sangat menantang. Memang traveling ke Myanmar sangat cocok untuk kamu yang suka tantangan, suka belajar sejarah, suka tempat yang sepi untuk merenung, suka tempat yang masih asli dan juga suka banget hal-hal di luar kebiasaan kita sehari-hari.
Yang penting selama traveling harap memperhatikan tradisi dan tata cara lingkungan sekitar. Menjaga ucapan, kelakuan dan tidak kalah penting juga menjaga kebersihan khususnya sampah yang harus di buang di tempatnya ya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar