Minggu, 16 Februari 2020

Mengunjungi Kota Kerajaan Terakhir Myanmar (2)

Sewa motor di Mandalay termasuk murah sekitar 200 ribu rupiah untuk 1 hari. Saya menyewa skuter matic untuk berkeliling dan kemudian kami langsung menuju Pagoda Mya Thein Tan yang berlokasi di Mingun seberang sungai Kota Mandalay melewati jembatan besar dan jalan menanjak berbukit di sisi Sungai Ayeyarwady.

Perjalanan satu setengah jam yang kami tempuh lumayan jauh namun terbayar begitu kami sampai di Pagoda yang megah menawan berwarna putih ini. Luar biasa sekali pagoda yang besar ini menjulang seperti gunung berwarna putih dan bermahkotakan makara keemasan di ujungnya.

Kami harus melepas alas kaki sebelum naik tangga untuk menuju ruangan utama dari pagoda. Dan di Pagoda Mya Thein Tan ini juga terdapat patung Budha namun hanya di tengah tidak di keempat sisinya. Begitu sampai di lantai paling atas kami melihat banyak orang juga yang melakukan ibadah seperti berkeliling lebih dahulu kemudian diakhiri dengan sembayang dan membakar dupa untuk dipersembahkan kepada Sang Buddha.

Hsinbyume atau dikenal juga dengan Mya thein dan Pagoda adalah yang terbesar di belahan utara Myanmar sekitar 10 kilometer dari tengah Kota Mandalay. Pagoda ini menggambarkan sebuah gunung meru dan di bangun di dasarkan pada deskripsi Pagoda Sulamani. Tujuh terasnya melambangkan tujuh jajaran gunung menurut mitologi Buddha.

Setelah puas mengambil gambar di sekitar Pagoda menawan ini akhirnya kami melanjutkan untuk melihat Sunset dari U Bein Brigde atau jembatan U Bein yang terkenal di daerah Amarapura Kota Mandalay. U Bein Bridge terkenal sebagai jembatan kayu terpanjang di Mandalay bahkan di Myanmar.

Keindahan U bein dapat kita nikmati pada saat sunset dan sunrise, karena kami sampai di Amarapura sudah sore maka ini adalah saat yang tepat untuk menikmati Sunset dari jembatan legendaris ini. Begitu sampai di U Bein yang kami lihat banyak sekali orang yang melewati tengah-tengah jembatan untuk berfoto dan menikmati sunset, namun untuk motor memang tidak diperbolehkan untuk melewati jembatan kayu ini, jadi kami mengambil sisi sebelah kiri dari jembatan di sisi danau ini.

Dan ternyata spot yang kami ambil ini memang tepat untuk menikmati Sunset di seberangnya. Ternyata di tempat kami berdiri banyak sekali anjing yang berkeliaran, dan juga banyak orang lokal yang bermain sepak takraw di tepian danau ini. Dan benar saja pada saat matahari mulai turun, pemandangan di sini sangat indah, di kejauhan terlihat perahu nelayan yang lewat, burung yang berterbangan menambah syahdu pemandangan sunset di sore hari itu.

Setelah menikmati Sunset kami kembali ke Kota Mandalay dan langsung ke terminal untuk memesan tiket bus kembali ke Yangon karena penerbangan kami kembali ke Kuala Lumpur harus kami tempuh dari Bandara Internasional di Yangon, kemudian kami lanjut makan di restoran ayam siap saji (karena ternyata tidak cocok dengan makanan lokal) kemudian kembali ke hotel dan beristirahat untuk persiapan menjelajah di esok harinya.

Setelah cukup beristirahat dan mandi keesokan harinya kami mengunjungi sebuah tempat yang bernama Sanda Muni dan juga Kuthodaw Pagoda yang letaknya berdekatan. Sanda Muni dan Kuthodaw Pagoda seperti mirip namun ada perbedaannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar