Mahalnya harga tiket pesawat berimbas pada penurunan jumlah kedatangan maupun keberangkatan wisatawan. Bandara Adi Soemarmo di Solo, Jawa Tengah mengalami penurunan wisatawan domestik yang sangat signifikan.
Hal itu terjadi di seluruh bandara yang dikelola PT Angkasa Pura I (Persero). Penurunan jumlah penumpang itu tercatat pada periode Januari-Februari lalu.
"Secara keseluruhan dari Januari-Februari memang terjadi penurunan seitar 14 persen, tapi khusus di Ngurah Rai nggak ada penurunan, yang internasional tetep naik, kalau yang domestik lebih tinggi hanya sekitar 1 persen," kata Dirut AP I Faik Fahmi di Terminal Internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Senin (18/3/2019).
"Jadi memang dari 13 bandara ini bervariasi, memang yang paling parah kelihatannya kemarin data terakhir di Solo, sampai 38 persen," ujarnya.
Faik mengatakan Bali masih menjadi destinasi wisata bagi para turis baik domestik maupun mancanegara. Jumlah kunjungannya turis di bandara ini pun terpantau mengalami peningkatan.
Setelah sempat lesu, Faik menyebut saat ini arus kedatangan maupun keberangkatan penumpang di wilayah AP I sudah mulai meningkat. Sebagai pengelola, pihaknya juga sudah berkomunikasi dengan para pengelola maskapai penerbangan untuk mencari solusi.
"Bagiamana kita bisa berkomunikasi dengan airlines, program-program yang bisa meningkatkan frekuensi. Jadi mulai program insentif, membebaskan landing fee kalau mereka bisa membuka penerbangan baru di rute-rute baru kita. Intinya kita mensupport bagaimana agar airlines ini bisa mengembalikan bisnis mereka lebih baik lagi," jelasnya.
Faik mengaku tak tahu soal banyaknya penerbangan yang dibatalkan karena sepi penumpang. Dia menduga pembatalan itu juga terkait dengan maintenance (perawatan) pesawat.
"Saya nggak tahu itu kan policy dari masing-masing airlines. ketika kita komunikasi dengan masing-masing airlines juga kita, kalau pesawat itu ada periode maintenance dan mereka biasa mengambil maintenance di mana penumpang sedikit. Jadi kita Februari mulai timing yang bagus untuk maintenance jadi tidak semata-mata masalah komersial sih kalau menurut saya," urai Faik.
Jerinx 'SID' Mau Ada Filterisasi Turis di Bali, Ini Kata Netizen
Jerinx 'SID' gerah dengan kelakuan turis yang bikin ulah di Bali. Dia mau ada sistem filterisasi bagi turis yang masuk ke Bali, apa kata netizen?
Dilihat detikcom dari laman Instagram pribadinya, @jrxsid pada Senin (18/3/2019) Jerinx me-report foto dari akun Instagram @tele.bali. Dia mengungkapkan, banyak turis yang berkelakuan buruk di kawasan Kuta.
Bahkan, Jerinx ingin ada sistem filterisasi turis yang masuk Bali. Dia meyakini, hal itu akan didukung oleh masyarakat Pulau Dewata.
Postingan Instagram jerinx mengenai hal itu pun sudah dikomentari 1.000-an lebih netizen. Dalam pantauan detikcom, banyak netizen yang setuju atas ide tersebut.
"Saya yg bukan warga Bali juga 100% support bli," kata akun @sowamhabibi.
Bahkan, banyak juga netizen yang bercerita soal pengalaman tak menyenangkan saat bertemu atau melihat turis yang bikin ulah. Mereka pun merasa gerah.
"Dulu ada pengalaman pas nongkrong di poppies bawa temen sekitar jam 11an,lagi enak2 nyantai ngebir tau2 ada bule telanjang dada naik motor berhenti di jalan tu motor digeber2 kayak dia yg punya,udah bagus gak digebukin orang2," kata akun @santosoanaz.
"Bener banget bli!! Ini yg bikin saya males balik lagi ke daerah kuta dan legian, 2015 ke SkyGarden subuh2 ada bule gila yg bikin ribut didepan monumen bom bali, alhasil setelah itu ngerasa kok bali jadi gak aman gini," tulis akun @fiyabar.
"Banyak sekali yg begini di kuta bli, sampe takut malahan lewat dari gang poppies kalau malam. Banyak yang mabuk dan teriak2 gak jelas naik motor. Dulu bali gak sebegitunya, skrg makin agak kacau," cerita akun @sheila.simanjuntak.
"Bener bli, sy sm temen sy @uwlan_theola pernah jalan kaki lewat kuta (poppies lane 2) dan di timpuk pake botol aqua kosong sm bule2 yg nongkrong di pinggir jalan, sy mau lawan tp bnyk bgt mereka segerombolan," ungkap akun @fianty_defani.
Apakah kamu punya pengalaman serupa? Dan apa pendapat kamu soal ide filterisasi turis di Bali seperti kata Jerinx 'SID'? Tulis di kolom komentar ya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar