Jumat, 31 Januari 2020

Wisata Rumah Limas yang Ikonik di Palembang

 Liburan ke Palembang, Sumatera Selatan, traveler bisa kenal lebih dekat dengan rumah tradisonal khas setempat. Namanya rumah limas.

Rumah limas merupakan rumah tradisional khas Sumatera Selatan. Rumah yang berbagai sisinya terbuat dari kayu ini bergaya panggung dengan atap berbentuk limas. Di Kota Palembang, tak sulit mencari rumah tradisional ini. Masih ada rumah limas yang berdiri tegak. Asyiknya lagi, rumah ikonik itu terbuka buat kunjungan wisatawan.

Itulah Rumah Limas Haji Aziz, traveler dapat mengunjunginya di Jl Demang Lebar Daun No 51, Palembang. detikcom berkunjung ke Rumah Limas Haji Aziz beberapa waktu lalu. Dari luar tampak rumah begitu megah dan terawat.

Masuk ke sisi dalamnya, nuansa tradisional semakin terasa dengan berbagai sisi yang didominasi interior kayu lengkap dengan ukiran khas setempat. Meskipun begitu, sisi dalam rumah ini tidak pengap seperti rumah kuno berusia seabad, melainkan terasa sejuk karena memang sudah didesain sedemikian rupa dan dilengkapi pendingin ruangan.

Beruntung, saya beserta rombongan rekan media lainnya berkesempatan bertemu langsung dengan pemilik rumah ini, Kemas Haji Abdul Aziz Hamid yang akrab disapa Haji Aziz. Pria berkacamata itu bercerita bahwa dulunya ia merupakan seorang pengusaha mebel.

Pengetahuannya soal dunia kayu dan mebel turut andil dalam proses pembangunan rumah limas, yang dimulai 1989 dan selesai tahun 1991. Sebagian interiornya masih otentik seperti rumah limas di masa lampau, terbuat dari kayu dan barang-barang antik yang masih terawat.

"Kalau interior di sini, terutama bahan baku rata-rata di atas 100 tahun. Kita beli kayu rumah-rumah lama saya ambil bahannya. Pintu-pintu ini pintu lama, cuma saya modif saja. Walaupun barang lama tapi awet," ujar Haji Aziz.

Ornamen-ornamen khas pun dilukis secara manual tanpa mesin. Pelukisnya bernama Raden Muhammas Latif. Butuh waktu lebih dari dua tahun untuk melukis berbagai sisi rumah limas yang luas itu.

Rumah ini rasanya memang sengaja dibangun seotentik mungkin. Awalnya rumah limas itu digunakan untuk tempat pertemuan keluarga besarnya saja. Namun mulai setahunan lalu, Haji Aziz terpikir untuk membuka rumah tradisional itu untuk objek wisata.

Ini sebagai upaya mengenalkan rumah limas lebih dekat kepada wisatawan dan melestarikan warisan budaya daerah agar tetap dikenal generasi mendatang. Ia sudah cukup prihatin dengan banyak pewaris rumah limas yang tak lagi merawat, tapi justru meninggalkan bangunan tradisional peninggalan pendahulu untuk dijual.

"Ini rumah-rumah adat itu sudah banyak ditinggal penghuninya. Yang kita sayang, banyak sama anak-anak cucu dijual," tuturnya.

Rumah Limas Haji Aziz ini pun semakin dikenal pengunjung tahun lalu. Saat ASEAN Games berlangsung di Palembang, cukup banyak juga wisatawan asing yang berkunjung kemari. Selama di rumah limas, traveler dapat berkeliling ke berbagai sisinya, dari depan hingga belakang. Kalau mau, bisa juga berfoto mengenakan pakaian adat yang tersedia, lengkap dengan aksesorisnya.

Nah, untuk mengunjungi Rumah Limas Haji Aziz biayanya terjangkau, hanya Rp 10.000 per orang. Sedangkan kalau mau berfoto pakai baju tradisional, harganya Rp 150.000 per orang, sudah termasuk sewa baju, aksesoris, makeup, tata rambut dan cetak foto 1 lembar ukuran 4R.

Rumah limas di Palembang (Kurnia/detikcom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar