Sabang tak hanya punya wisata laut saja. Kunjungi juga masjid megah ini untuk wisata religi kamu di Pulau Weh.
Sabang merupakan kota di Pulau Weh memang memiliki panorama sangat indah dan merupakan objek wisata para pelancong yang ingin menjelajah pulau paling barat indonesia. Dimana pesona alam bawah lautnya yang di incar oleh wisatawan luar dan dalam negeri.
Namun kita bisa juga sejarah dan wisata religi, namun belum lengkap rasanya bila belum singgah ke Masjid Agung Babussalam, Gampong Kota Atas, atau pusat Kota Sabang. Ketika traveler berkunjung ke masjid ini saat menunaikan ibadah wajib di waktu magrib, kesan bersih dan rapi, membuat setiap pengunjung betah di dalam masjid ini.
Selain itu ada juga wisatawan yang singgah untuk mengabadikan Masjid Agung Babussalam sebagai bukti sudah pernah ke Masjid cantik di kota Sabang Ini. Menurut informasi yang di dapat, Masjid ini dibangun tahun 1970 atas prakarsa Tgk Harun Ali Walikotamadya Sabang pertama (1966-1972) bersama beberapa tokoh masyarakat dan ulama sebagai sebuah masjid reprsentatif untuk suatu Kotamadya Daerah Tingkat II.
Masjid yang dapat menampung seluruh jamaah, terutama pada pelaksanaan shalat Jumat sekaligus sebagai Islamic Centre Kota Sabang. Selain itu, di dalam masjid ini kita bisa melihat indahnya arsitektur dan interior dengan beberapa kaligrafi indah yang membuat suasana masjid makin indah di pandang.
Nah jika main ke Sabang jangan lupa mampir dan berwisata sambil beribadah di masjid yang berada di Pulau Weh ini.
Puncak Harfat, nan Cantik dari Raja Ampat
Raja Ampat selalu memukau melalui keindahan alamnya. Menjadi puncak tertinggi di selatan Raja Ampat, tepatnya di Misool, Puncak Harfat punya view indah.
Untuk bisa menuju lokasi puncak Harfat berada, d'traveler harus naik pesawat ke Bandara Domine Eduard Osok, yang berada di Sorong, Papua Barat. Selanjutnya naik kapal di pelabuhan Sorong, menuju pelabuhan Yellu selama kurang lebih 5 jam tergantung cuaca. Dari sinilah d'traveler bisa menyewa kapal warga setempat untuk diantar menuju puncak Harfat.
Nama Harfat Jaya merupakan singkatan dari dua nama toko masyarakat penemu lokasi tersebut, yaitu bapak Harun dan ibu Fatma. Tak disangka, sejak penemuannya pada tahun 2012, saat ini puncak Harfat menjadi salah satu tujuan utama wisata Misool.
Puncak Harfat, atau yang oleh warga lokal lebih dikenal sebagai dapunlol menawarkan lanskap alam yang sangat memukau. Membutuhkan perjuangan untuk bisa sampai di sini. D'traveler harus melakukan trekking sekitar 30 menit, tapi tenang, sepanjang perjalanan kita juga bisa menikmati biru dan hijau air laut dari ketinggian.
Jalur trekking pun mudah dilalui karena sudah terdapat tangga kayu. Meski di beberapa titik ada yang rusak, namun masih mudah untuk dilewati. Jadi puncak Harfat ini cocok didatangi, mulai dari anak-anak, hingga dewasa. Karena harus trekking jangan lupa bawa air minum yang cukup, karena di puncak belum ada yang berjualan.
Sesampainya di puncak, d'traveler akan menyaksikan gugusan bukit-bukit indah yang tersusun bak lukisan. Tersedia beberapa spot untuk mengabadikan foto dan video dari berbagai angle.
Meski begitu, diharapkan untuk berhati-hati ya saat mengambil foto atau video, karena masih sangat alamiah tebing hanya dibatasi bambu seadanya. Sedangkan puncak ini langsung bersebelahan dengan jurang. Ya selama kita hati-hati pasti akan baik-baik saja.
Tak terasa saya harus kembali turun untuk melanjutkan perjalanan ke destinasi selanjutnya. Ah belum puas rasanya memandangi keindahan yang mengagumkan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar