Perbuatan ini tidak layak untuk ditiru! Demi konten Instagram, wanita ini cari sensasi dengan menghancurkan patung bersejarah yang berumur 200 tahun.
Dilansir detikcom dari berbagai media internasional seperti Fox News dan Metro, Sabtu (18/5/2019) wanita itu bernama Julia Slonska dan merupakan influencer asal Polandia. Dia pun berprofesi sebagai model, dengan sekitar 6.000 followers di Instagram.
Baru-baru ini, Julai mencari sensasi. Dia mendatangi Swiss Valley Park di Warsawa, Polandia. Kemudian, menghancurkan bagian hidung dari Patung Malaikat di sana pakai palu!
Aksinya di-upload di berbagai media sosialnya. Tak butuh waktu lama, banyak netizen yang mengutuk dan geram atas apa yang Julia lakukan.
Dalam video yang sudah tersebar di Youtube, Julia tampak tak ada rasa bersalah melakukan aksi vandalisme tersebut. Malah, dia memukul patungnya sambil tertawa.
Bahkan mBank Poland selaku partnership Julia di laman Instagram, mencabut perjanjian kerjasama. Perwakilan banknya menyebut, apa yang Julia lakukan sama sekali tidak bermoral.
"Kami tidak mendukung perbuatan seperti itu. Sebagai bentuk tanggung jawab, kami mencabut kerjasama dan tidak akan memakai jasanya lagi," tulis pernyataan mBank Poland.
Julia sebenarnya sudah meminta maaf. Dia mengakui perbuatannya adalah suatu kesalahan.
"Saya meminta maaf atas tindakan bodoh yang saya lakukan. Saya benar-benar minta maaf," katanya.
Hingga kini, belum ada kabar lebih lanjut apakah Julia ditangkap pihak berwenang atas aksi vandalisme. Yang pasti, tindakannya sunguh tidak patut untuk dicontoh!
Jepang dan Filosofi 'Satu Hal Pada Satu Waktu'
Baru-baru ini, beberapa kota di Jepang memberikan larangan makan sambil berjalan. Itu berdasarkan pada filosofi 'ikkai ichi dousa'.
Dilansir detikcom dari berbagai sumber, Jumat (17/5/2019) Jepang terkenal dengan budaya dan tata kramanya. Belakangan ini, orang-orang Jepang sedikit gerah dengan kelakuan turis. Salah satunya adalah makan sambil berjalan.
Kamakura, tepatnya berada di Prefektur Kanagawa per tanggal 1 April 2019 kemarin sudah memberikan imbauan pada turis mengenai hal tersebut. Pasar Nishiki di Kyoto yang juga merupakan tempat favorit untuk wisata kuliner, juga memberikan hal serupa yakni imbauan dilarang makan sambil berjalan.
Mengapa dilarang makan sambil berjalan?
Tahukah kamu, ada salah satu filosofi di Jepang yang berbunyi 'ikkai ichi dousa' yang jika diartikan adalah 'satu hal pada satu waktu'. Maksudnya adalah, orang jepang sangat menghargai dan fokus pada satu hal yang dikerjakan. Apapun itu.
Termasuk juga di antaranya adalah saat makan. Jika waktunya makan, maka orang Jepang akan duduk dengan tenang untuk makan. Semua dilakukan dengan penuh perhatian dan rasa terimakasih.
Oleh sebab itu, orang Jepang tidak suka kalau makan sambil berjalan. Bagi mereka, tidak menghormati makanan itu sebagai rasa syukur.
Pun orang-orang yang makan sambil berjalan dinilai menganggu pergerakan di trotoar. Terang saja, orang yang makan sambil jalan tentu lebih lambat melangkag. Apalagi, kalau sampai buang sampah sembarangan yang bisa bikin orang Jepang makin kesal.
Lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya. Setiap negara punya kebudayaan dan tradisi masing-masing, yang tentu bisa kita contoh yang dirasa baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar