Rabu, 29 Januari 2020

So Sweet! Mahasiswi Ini Menang Hadiah Kencan Romantis Semalam di Louvre

Sungguh beruntung mahasiswi dari Kanada ini. Dia dan pacarnya menang kompetisi berhadiah kencan romantis di Museum Louvre semalaman. Dunia seperti milik berdua!

Tak pernah dibayangkan sebelumnya oleh Daniela Molinari (26), dirinya akan seberuntung ini. Daniela, mahasiswi dari Northumbia University Inggris berhasil memenangkan sebuah kompetisi yang berhadiah kencan romantis semalaman di Museum Louvre, Prancis.

Dilansir detikcom dari Reuters, Rabu (8/5/2019) Daniela berhasil membuat para juri terkesan lewat tulisannya. Dia sukses menyisihkan kurang lebih 182 ribu peserta yang juga mengirimkan karya mereka ke panitia lomba bertajuk 'Date Night at The Museum'.

Para peserta kompetisi itu diharuskan membuat sebuah tulisan kurang dari 800 kata dengan tema, mengapa mereka akan jadi tamu yang spesial bagi Mona Lisa.

Dalam tulisannya, mahasiswi seni asal Kanada ini menyebut dia ingin makan sebungkus keripik kentang bersama Lisa Ghehardini, (model di lukisan Mona Lisa), sambil minum sprite bersama.

"Saya tidak serius soal itu. Saya berpikir itu tidak akan berhasil," kata Daniela.

Meski memang terdengar nyeleneh, tapi para juri justru berpikir sebaliknya. Karya Daniela dianggap fresh dan kreatif sehingga layak untuk jadi pemenang.

Daniela pun mengajak pacarnya, Adam Watson (29) untuk menikmati hadiah kompetisi yang diselenggarakan Airbnb bekerja sama dengan Museum Louvre. Daniela dan Adam pun mengikuti serangkaian agenda kencan yang sudah disiapkan.

Termasuk di antaranya, menikmati segelas champagne tepat di depan lukisan Mona Lisa yang terkenal seantero dunia itu. Kemudian makan malam romantis di depan patung Venus de Melo.

Selanjutnya pasangan yang dimabuk asmara ini menikmati konser privat oleh Jeanne Ziegler, penyanyi folk Prancis di Napoleon III apartements, dilanjutkan dengan acara jalan-jalan menyusuri koleksi Museum Louvre yang totalnya mencapai lebih dari 35 ribu buah.

Kencan romantis yang dijalani Daniela dan Adam ditutup dengan menginap di bawah piramida kaca, yang berada di depan Museum Louvre yang sudah disulap menjadi kamar hotel. Sungguh pengalaman yang tak terlupakan.

"Ini sungguh pengalaman yang luar biasa dan tidak pernah disangka. Saya sangat menghormati seni karena saya belajar soal itu, tapi faktanya menikmati seni seunik mungkin dan sendirian di koridor museum seperti ini membuat perbedaan yang amat signifikan," kata Daniela.

Transaksi Rp 930 Juta Berputar di Festival Tapal Batas Badau

Festival Wonderful Indonesia kembali hadir di tapal batas, persisnya di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Nanga Badau di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Barat.

Festival yang digelar 4-5 Mei tersebut dapat berimbas positif untuk masyarakat sekitar. Berdasarkan hasil survei tim Kementerian Pariwisata (Kemenpar), setidaknya Rp 930 juta uang berputar di acara tersebut.

"Berdasarkan survei pedagang yang diwawancara meliputi penjual mainan anak-anak, makanan, kerajinan tenun dan pakaian menunjukkan peningkatan pendapatan. Pendapatan mereka naik 10-50 %. Selain itu masyarakat yang sebagian besar petani juga memanfaatkan festival tersebut untuk berjualan minuman," ujar Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional II Kemenpar Adella Raung dalam keterangan tertulis, Rabu (8/5/2019).

Sepanjang akhir pekan kemarin, PLBN Badau benar-benar sangat ramai oleh para wisatawan dari berbagai daerah bahkan negara tetangga, seperti Malaysia. Setidaknya festival tersebut menyedot 1181 wisatawan Malaysia yang masuk ke Indonesia dengan menggunakan paspor, PLB dan IC.

"Meski cuaca terik tak mematahkan semangat wisatawan untuk hadir di festival ini. Ini menandakan potensi wisata di perbatasan ini sangat besar untuk terus dikembangkan," ujar Adella.

Sementara itu, Kabid Pemasaran Area III Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional II Kementerian Pariwisata Sapto Haryono mengatakan Festival Cross Border tidak hanya bertujuan menjalin kerja sama dengan Malaysia, tetapi juga mempererat tali persahabatan dan silaturahmi negara serumpun di bidang ekonomi, sosial dan budaya.

Sapto mengatakan, cross border harus dijadikan super extra ordinary karena perbatasan punya daya tarik wisata bukan hanya alam, tapi budaya dan kuliner. Imbasnya tentu peningkatan perekonomian dari kepariwisataan.

"Ini yang kita harapkan. Bukan hanya sekadar mendatangkan wisatawan saja, tetapi masyarakat merasakan dampak positifnya," terang Sapto.

Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Kapuas Hulu, Sarbani mengaku makin bersemangat bersinergi dengan Kemenpar untuk memoles wajah pariwisata di perbatasan.

"Dari kegiatan ini tentu berdampak terhadap peningkatan ekonomi terhadap masyarakat. Paling tidak masyarakat di sekitar bisa menjual hasil produksi mereka termasuk menjadi media untuk berpromosi," ucapnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar