Minggu, 26 Januari 2020

Usai Pemanjat Ditangkap, Menara Eiffel Dibuka Kembali

Hari Senin kemarin Menara Eiffel sempat ditutup akibat ulah seorang pemanjat. Setelah ia ditangkap, Menara Eiffel dibuka lagi hari Selasa ini.

Seorang pria tak dikenal memanjat Menara Eiffel Senin kemarin (20/5). Ulahnya sempat membuat objek wisata nomor satu di Paris itu ditutup.

Kabar terbaru seperti dilansir detikcom dari BBC, Selasa (21/5/2019), kini pria itu telah ditangkap sesaat ketika ia tiba di bagian atas menara. Hingga kini masih belum jelas apa motivasinya.

"Pria itu memasuki menara dengan normal dan mulai memanjat ketika ia sampai di lantai kedua," ujar juru bicara Menara Eiffel.

Akibat ulahnya tersebut, Menara Eiffel dan area sekitarnya pun harus ditutup selama sekitar enam jam lamanya. Hanya setelah pria itu berhasil ditangkap, rencananya Menara Eiffel akan dibuka kembali untuk publik pada Selasa pagi pukul 09.30 waktu setempat.

Mosque of Ibn Tulun, Masjid Terbesar dan Tertua di Kairo

Mesir disebut Negeri Seribu Menara karena banyak masjid. Di Kota Kairo ada masjid tertua dan terbesar yang bangunannya masih asli, Mosque of Ibn Tulun.

Melancong ke Mesir, traveler pasti akan dibuat kagum dengan banyaknya masjid-masjid cantik di sana. Khususnya di Kota Kairo, ada sebuah masjid bernama Ibn Tulun.

Dikumpulkan detikcom dari berbagai sumber, Selasa (21/5/2019) Mosque of Ibn Tulun adalah masjid tertua dan terbesar di Kairo. Umurnya bukan cuma ratusan tahun, tapi sudah 1.134 tahun.

Mundur ke era pembuatannya, Mosque of Ibn Tulun dibangun oleh Gubernur Mesir yang bernama Ahmad Ibn Tulun. Ahmad adalah seorang keturunan Turki yang berasal dari Kota Baghdad.

Ahmad memegang kekuasaan antara tahun 868-884 Masehi. Suatu hari, Ahmad mendapat ide untuk membangun masjid di atas sebuah bukit kecil yang bernama Jabal Yashkur. Namun bukannya sebagai tempat beribadah, masjid ini justru jadi pangkalan militer.

Salah seorang yang dilindungi di balik masjid ini adalah Sultan Lagin. Pada 1296, Sultan Lagin lalu memperbaiki beberapa bagian masjid sebagai ucapan terima kasih karena menjadi tempatnya bersembunyi dari serangan musuh.

Sang Sultan lalu merenovasi menara masjidnya, menambahkan tangga spiral yang menjadi simbol Masjid Ibn Tulun hingga sekarang. Konon desain ini juga dirancang oleh Ahmad Ibn Tulun, namun sang pejabat tutup usia sebelum keinginannya tercapai.

Melihat Mosque of Ibn Tulun sekarang tak ada bedanya sejak pertama kali didirikan. Arsitektur masjid ini sangat berbeda dengan arsitektur masjid di Mesir pada umumnya.

Masjid yang berbentuk persegi dengan halaman tengah yang luas, hanya memiliki satu menara tapi tidak memiliki kubah kecuali pada bagian tempat wudhu. Dalam bahasa Arab disebut sabil yang berada di halaman tengah masjid.

Menara spiral yang berfungsi untuk tempat menyerukan adzan inilah yang menjadi salah satu ciri khas masjid ini. Arsitektur masjid relatif simpel dan tidak banyak detail seperti yang terdapat pada masjid-masjid di Mesir. Masjid Ibn Tulun merupakan bangunan masjid tertua kedua di Mesir setelah Masjid Amru bin Aas.

Ruangan Masjid Ibn Tulun hampir tidak bersekat dan berdaun pintu, terdiri dari pilar-pilar dengan bentuk melengkung. Bagian pilar masjid terdapat ragam hias berupa ukiran dan kaligrafi. Mimbar untuk khutbah berada di atas, mirip sebuah panggung.

Bangunan utama masjid di kelilingi sebuah tembok setinggi tembok masjid berukuran 118 x 138 meter. Berfungsi sebagai pagar dan terdapat halaman kecil dibalik pagar yang disebut Ziyadas. Bagian utara Ziyadas terdapat pintu untuk naik ke atas menara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar