Memiliki banyak candi, Sleman bisa jadi destinasi asyik bagi kamu yang gemar olahraga lari. Coba deh lari sambil mengelilingi candi.
Sleman Temple Run kembali digelar tahun ini. Sportventure tourism event ini merupakan satu-satunya semi-trail run di dunia yang melintasi candi, gunung, hutan dan sungai.
Event yang memadukan antara olahraga dengan adventure sambil berwisata menikmati keindahan alam bakal digelar di kawasan Candi Banyunibo, bulan Juli mendatang.
"Bila banyak trail run yang melintasi gunung, hutan dan sungai, Sleman Temple Run menjadi satu-satunya semi-trail run di dunia yang melintasi candi, selain melintasi gunung, hutan dan sungai. Tingkat kesulitan dan tantangan dari event ini termasuk dalam level medium dengan kondisi medan yang naik turun namun tidak ekstrem," kata Kepala Dinas Pariwisata Sleman, Sudarningsih dalam keterangannya, Jumat (14/6/2019).
Event semi-trail run edisi kelima ini digelar oleh Dinas Pariwisata Sleman bersama Trail Runner Yogya.
Memperlombakan 3 kategori yaitu 7K, 13K dan 25K, start dan finish akan dilakukan di kawasan Candi Banyunibo pada Minggu, 14 Juli 2019 pukul 05.30 WIB untuk kategori 25K. Total elevasi yang dilalui pada kategori ini adalah 1.000 meter dengan variasi medan yang dilalui terdiri dari 20 persen trail track, 30 persen track aspal dan sisanya adalah track dengan cor block.
"Di sepanjang rute, pelari akan disuguhi keindahan Candi Banyunibo, Candi Ijo, Candi Barong, Candi Miri, Kraton Ratu Boko, Candi Sojiwan, dan hamparan landscape kawasan timur Kabupaten Sleman yang memukau. Terdapat setidaknya 5 water station sepanjang rute yang dilewati," jelas Sudarningsih.
Untuk kategori 13K, start akan dilaksanakan pada 30 menit setelah itu. Total elevasi yang dilalui pada kategori ini adalah 500 meter dengan variasi medan yang sama dengan yang dilalui oleh pelari kategori 25K. Bagi pelari di kategori 7K, start akan dilaksanakan pada pukul 06.30 WIB. Total elevasi yang akan dilalui adalah 300 meter.
Sampai dengan Jumat (14/6) tercatat lebih dari 700 peserta telah mendaftar. Sebagian besar peserta (97,74%) merupakan pelari dalam negeri dan sisanya (2,26%) berasal dari 9 negara, seperti USA, Jerman, Perancis, Belanda, Swedia, Kolombia, Korea Selatan, Singapura dan Kenya.
Biaya pendaftaran antara Rp 300.000-Rp 400.000 dengan fasilitas jersey, finisher medal, totee bag, makan siang, asuransi dan kesempatan untuk mendapatkan beberapa doorprize menarik.
"Total hadiah sebesar Rp 127 juta, dengan perincian total Rp 22,5 juta diperuntukkan bagi kategori 25K, total Rp 17 juta bagi kategori 13K, dan total Rp 12,25 juta bagi kategori 7K," imbuh Sudarningsih.
Terkait Demo di Hong Kong, 3 Negara Sudah Keluarkan Travel Advice
Unjuk rasa anti RUU Ekstradisi di Hong Kong rencananya akan digelar lagi Minggu besok. Sejumlah negara mengeluarkan travel advice.
Warga Hong Kong berbondong-bondong melakukan demo besar pada Minggu (9/6) dan Rabu (12/6) menolak RUU Ekstradisi karena dinilai tidak sesuai prinsip demokrasi. Sementara pemerintah membutuhkan UU ini supaya Hong Kong tidak jadi tempat pelarian buron dari China.
Terkait demonstrasi yang sampai melibatkan 1 juta orang ini, sejumlah wilayah pun terdampak termasuk beberapa tempat turis. Sejumlah daerah yang dilewati pendemo adalah kompleks pemerintahan Hong Kong, Civic Square dan Tim Wa Avenue.
Dalam penelusuran detikcom, Sabtu (15/6/2019) 3 negara pun sudah mewanti-wanti warga negaranya untuk tetap siaga apabila sedang berada di Hong Kong. Inggris misalnya, mengimbau warganya untuk tetap mengikuti instruksi pihak yang berwajib dan berdampak pada sejumlah fasilitas dan transportasi publik.
"The situation remains unpredictable and you should avoid these demonstrations. Further demonstrations may take place in the coming weeks and you should be aware that such demonstrations can close off large sections of the city and affect public transport. You should remain vigilant and follow the advice of local authorities," tulis laman Gov.uk.
Begitupun dengan pemerintah Kanada. Mereka mengimbau warga Kanada di Hong Kong terkait demonstrasi yang belakangan terjadi. Para WN Kanada harus bertanggung jawab pada keselamatannya masing-masing dan melapor ke kedutaan apabila terkena dampak yang berbahaya.
Pemerintah Australia, melalui laman smartraveller.gov.au juga mengimbau WN Australia di Hong Kong yang dekat dengan daerah terdampak untuk memantau media setempat dan menghindari tempat berkumpul demonstran. Informasi ini dikeluarkan sejak 12 Juni 2019 dan masih berlaku hingga saat ini.
"This travel advice has been reviewed. You may encounter demonstrations or protests. Avoid large public gatherings, as they may turn violent. The level of our advice has not changed - exercise normal safety precautions," tulis laman tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar