Kamis, 23 Januari 2020

Annyeong! Ini Cara Korsel Bikin Kimchi dan Ginseng

Korea Selatan bukan cuma K-Pop dan K-drama. Selain alam yang indah, Korsel juga menjaga kultur dalam hal budaya dan kuliner.

Korea Selatan terkenal akan keindahan alam dan peninggalan budaya yang masih lestari hingga saat ini. Seiring perjalanan waktu, generasi anak muda Korea berkembang dengan budaya musik K-pop dan drama Korea.

Namun itu tidak membuat mereka mengabaikan nilai-nilai budaya leluhur. Terutama untuk proses pembuatan makanan tradisional dan pakaian khas budaya Korea.

Sebagai salah satu pemenang dtraveler goes to Korea, saya berkesempatan mengenal budaya Korea dengan berkunjung ke Korea House.Di tempat ini kita akan diperkenalkan proses pembuatan rumput laut dan kimchi.

Seorang pemandu asal Indonesia bercerita mengenai peralatan yang digunakan untuk membuat rumput laut. Rumput laut kaya akan mineral dan nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Di Korea House kami diperkenalkan dengan jenis rumput laut yang siap santap beraneka varian.

Mulai dari rasa almond sampai rasa ginseng. Rumput laut tidak hanya diolah menjadi nori tetapi dapat pula dijadikan remahan seperti abon untuk campuran nasi kepal mini ala Korea.

Selanjutnya kami diajarkan membuat kimchi. Makanan khas ini selalu tersaji disetiap santapan menu Korea. Kami diajarkan cara membuat kimchi dengan bahan yang sudah tersedia diatas meja.

Ada sawi putih dan bumbu merah. Cara membuatnya sangat sederhana, bumbu merah dioleskan pada setiap helai sawi putih secara merata kemudian lembaran sawi putih digulung keatas dan disimpul ikat.

Kimchi harus disimpan di tempat kedap udara dengan suhu rendah. Semakin lama kimchi disimpan semakin enak dan berkhasiat. Khasiat kimchi adalah untuk menjaga kesehatan pencernaan tubuh.

Pada daerah pedesaan Korea, kimchi umumnya disimpan dalam gentong tanah liat kemudian disimpan dengan cara ditanam dalam tanah. Hal ini dimaksudkan sebagai persediaan makanan jika musim dingin tiba.

Selanjutnya kami menuju lantai paling atas dari Korea House. Di sini ada persewaan baju Hanbok. Baju ini adalah baju tradisional budaya Korea Selatan.

Kata Han berarti sebutan bagi warga Korea dan Bok berarti pakaian. Hanbok umumnya memiliki warna yang cerah. Aneka warna pada baju Hanbok ternyata mempunyai arti tersendiri.

Warna putih artinya kemurnian jiwa dan digunakan untuk warga biasa. Warna merah adalah simbol nasib biasanya digunakan untuk wanita yang akan menikah.

Warna nila merupakan simbol ketetapan biasa digunakan untuk petugas pengadilan. Warna hitam simbol kematian dan warna kuning simbol pusat alam semesta yang digunakan sebagai pakaian kebesaran kerajaan.

Ditempat ini pengunjung dapat menyewa Hanbok dan berfoto di banyak spot instagramable yang sudah tersedia. Pada kunjungan berikutnya kami menuju pusat ginseng.

Di tempat ini akan dijelaskan proses penanaman ginseng hingga menjadi siap santap. Ginseng baik bagi kesehatan. Bisa sebagai obat maupun dicampurkan ke berbagai makanan.

Ternyata dibutuhkan waktu selama enam tahun supaya ginseng bisa disantap dan mempunyai kualitas yang baik. Kualitas ginseng dibagi tiga. Yang paling istimewa adalah ginseng surga, kemudian ginseng bumi dan yang paling rendah ginseng standar.

Ginseng Korea adalah yang terbaik dilihat dari kualitas dan khasiatnya. Karena itu ginseng menjadi barang dilindungi secara terbatas yang diijinkan keluar dari negara Korea. Pembatasan penjualan ginseng dikarenakan tanah butuh waktu 15 tahun setelah ginseng dipanen untuk dapat ditanam kembali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar