Awal 2019, peneliti merekam penampakan black panther pertama dalam 100 tahun terakhir di Afrika. Kini, black panther kembali terekam di Kenya.
Macan tutul melanistik, atau juga dikenal sebagai black panther. Melanisme merupakan mutasi genetik semacam albino, namun mengarah pada kelebihan pigmen yang mengubah warna bulu atau kulit hewan menjadi hitam. Diperkirakan, hanya sekitar 11 persen macan tutul di Bumi ini yang berwarna hitam.
Februari 2019 kemarin, kamera jebakan yang didesain khusus oleh para peneliti dari San Diego Zoo Global merekam penampakan black panther. Lokasinya di Loisaba Conservancy, Laikipia, Kenya.
Baru-baru ini, para peneliti San Diego Zoo Global kembali merekam black panther lewat rekaman jebakan. Namun bedanya, kali ini di siang hari. Lokasinya di kawasan terpencil di konservasi Mpala, yang juga di daerah Laikipia. Dapat ditempuh 6 jam naik mobil dari Nairobi, ibukota negara Kenya.
Dalam video rekaman, terdapat seekor black panther betina dan kedua anaknya. Kini, Mpala menutup kunjungan turis di kawasan konservasinya untuk sementara waktu. Demi menjaga, keberlangsungan habitat black panther yang tinggal sedikit jumlahnya. Serta, akan diteliti lebih jauh.
Punya Sejarah Imam Masjidil Haram, Serang Disiapkan jadi Wisata Halal
Serang akan dijadikan sebagai wisata halal. Di Tanara tepatnya, terdapat sejarah orang Indonesia yang di zaman dulu pernah jadi imam Masjidil Haram.
Menteri Pariwisata Arief Yahya melakukan kunjungan ke Tanara, Kabupaten Serang di Banten pada Rabu (29/5/2019) kemarin. Arief mengunjungi berbagai destinasi seperti Masjid Agung Tanara, Pesantren An Nawawi, Masjid Agung Penata, melihat cikal bakal pembangunan Islamic Center dan Sungai Cidurian yang bakal direvitalisasi sebagai destinasi wisata Tirta Kali Mati.
Setelah itu, diadakan Rapat Bersama Pembahasan Kawasan Wisata Religi Syekh Nawawi Al Bantani, Pendopo Kabupaten Serang. Dengan adanya sejarah Syekh Kyai Muhammad Nawawi Bin Umar di Tanara, menurut menteri asal Banyuwangi itu, Serang akan dijadikan sebagai kawasan wisata halal.
"Kita tetapkan positioning Serang termasuk Banten adalah wisata halal, dengan adanya sejarah Syekh Nawawi," kata Arief.
Siapa Syekh Kyai Muhammad Nawawi Bin Umar di Tanara?
Syekh Kyai Muhammad Nawawi Bin Umar di Tanara atau dikenal juga dengan nama Syekh Nawawi al-Bantani merupakan salah seorang ulama besar di Indonesia. Tak main-main, julukannya adalah Sayyid Ulama al-Hijaz (Pemimpin Ulama Hijaz) dan Imam Ulama al-Haramain, (Imam Ulama Dua Kota Suci).
Syekh Nawawi lahir di Tanara pada tahun 1813 dan wafat di Makkah tahun 1897. Syekh Nawawi memiliki 115 kitab berisikan ilmu Tauhid, Fiqh dan Hadist serta menafsirkan kitab kuning.
Syekh Nawawi sempat belajar di Arab Saudi lalu kembali ke tanah air, untuk mengajarkan ajaran Islam. Tapi karena diincar oleh penjajah Belanda, dia kembali ke Arab Saudi dan menjadi ulama di sana hingga akhir hayatnya. Bahkan, Syekh Nawawi pernah menjadi imam Masjidil Haram, masjid suci umat Islam.
Menariknya, Syekh Nawawi juga menjadi guru Hasjim Asy'ari, pendiri Nahdlatul Ulama (NU).
Oleh sebab itu, pemerintah Kabupaten Serang ingin menjadikan Tanara sebagai kawasan wisata halal. Menteri Pariwisata Arief Yahya pun ingin segera dikebut pengembangannya.
"Saya tunggu master plan-nya dari Kabupaten Serang untuk pengembangan wisata halal. Nanti, kita minta bantuan dari Kementerian PUPR untuk aksesbilitas dan revitalisasi sungai," terangnya.
"Kita juga akan bantu dalam promosi, pengembangan destinasi dan pengembangan sumber daya manusia. Banten pun secara luas akan menjadi kawasan wisata halal," tutup Arief.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar