Libur Lebaran telah tiba, pantai di Kebumen, Jawa Tengah, menjadi tempat favorit wisatawan. Tapi mereka dilarang mandi di laut demi keselamatan.
Saat libur Lebaran tiba, tempat wisata di Kebumen, Jawa Tengah menjadi tempat favorit utama untuk dikunjungi wisatawan. Namun karena rawan dan sering memakan korban jiwa, wisatawan pun diimbau untuk waspada dan dilarang keras mandi di pantai oleh petugas.
Secara topografi, wilayah Kabupaten Kebumen memiliki bentang garis pantai yang cukup panjang. Saat libur Lebaran, biasanya pantai akan menjadi destinasi wisata yang sangat diminati oleh masyarakat lokal maupun luar Kebumen.
Ribuan wisatawan pun selalu menyerbu obyek wisata pantai di pesisir selatan Kebumen setiap tahunnya terutama saat libur Lebaran. Namun, karena kurang berhati-hati dan tidak mengindahkan larangan untuk tidak mandi di pantai, banyak wisatawan di Kebumen dilaporkan tergulung ombak dan kehilangan nyawa.
Menyikapi hal tersebut, petugas dari Polres Kebumen bersama komunitas Rapi, Dishub dan instansi lain menggelar patroli untuk mencegah wisatawan mandi di pantai. Patroli ini dilakukan sebelum hingga masa libur Lebaran nanti demi keamanan wisatawan. Spanduk larangan agar pengunjung tidak mandi di pantai pun dibentangkan di beberapa sudut pantai.
"Kami tegaskan, warga tidak ada yang mandi di pantai dengan alasan keamanan. Kita akan terus gencarkan patroli ke pantai. Jika ada yang mandi di laut, kita imbau untuk segera menyudahi," kata Kapolres Kebumen AKBP Robertho Pardede kepada detikcom, Selasa (4/6/2019).
Sementara itu, Humas BPBD Kebumen, Heri Purwoto menuturkan bahwa sudah banyak korban jiwa akibat terseret ganasnya ombak pantai selatan di pesisir Kebumen. Data tahun 2018 lalu, sedikitnya 10 orang meninggal dunia dan 1 orang dinyatakan hilang akibat terseret ombak.
Wisatawan Pantai Kebumen Dilarang Mandi di Laut Saat Libur LebaranWisatawan di Pantai Kebumen (Rinto Heksantoro/detikcom)
"Total kejadian laka air di pantai selatan Kebumen yang masuk ke Pusdalops BPBD Kebumen sebanyak 8 kejadian dengan korban meninggal dunia 10 orang, hilang 1 orang dan selamat 1 orang," kata Heri.
Sedangkan untuk tahun 2019 ini, sedikitnya sudah 3 wisatawan kehilangan nyawa dan 1 orang dinyatakan hilang di pantai Kebumen. Karena terbilang memiliki ombak yang ganas, warga diimbau untuk berhati-hati dan mematuhi peraturan yang ada demi keselamatan.
"Untuk awal tahun 2019 hingga saat ini ada sebanyak 4 kejadian laka laut dengan korban meninggal dunia 3 orang dan hilang 1 orang. Kami imbau agar pengunjung berhati-hati saat berlibur di pantai dan tetap mematuhi peraturan yang ada demi keselamatan bersama," tutupnya.
Masjid Banya Bashi, Jejak Islam di Bulgaria
Bulgaria di timur Eropa ternyata punya jejak peradaban Islam. Sebuah masjid bersejarah dari masa Kesultanan Ottoman masih ada di Kota Sofia.
Negara Bulgaria merupakan salah satu tempat yang menurut saya memiliki nilai eksotis di benua Eropa. Letaknya berbatasan langsung dengan Turki dan Yunani serta masa lalu negara ini yang pernah jadi bagian dari wilayah Ottoman, membuat akulturasi begitu kental dengan negara yang juga terletak di semenanjung Balkan ini.
Dimulai dari corak musik tradisionalnya hingga kuliner khas dari negara ini yaitu daging kebab dan kofta yang memakai bahan dasar daging babi sebagai bentuk modifikasi dari adaptasi budaya Turki.
Kesultanan Ottoman atau Utsmaniyah memerintah negara asal mantan pesepakbola beken klub Manchester United, Dimitar Berbatov ini selama lebih dari 500 tahun. Selama itulah tentunya kebudayaan dan pengaruh Islam berkembang di Bulgaria salah satunya di ibukota negara, Sofia.
Salah satu peninggalan Ottoman yang masih aktif dan berdiri di Kota Sofia adalah Masjid Banya Bashi. Terletak di Boulevard Maria Luiza, Masjid Banya Bashi merupakan masjid Ottoman satu-satunya yang tersisa dari 70 masjid yang pernah berdiri di Sofia dan pusat dari aktivitas komunitas muslim di Kota Sofia.
Agama Kristen Orthodox menjadi mayoritas agama yang dianut penduduk Bulgaria sementara Islam menjadi yang kedua dengan jumlah 588.000 jiwa yang mayoritas beretnis Turki, dan di Kota Sofia sendiri memiliki 8.614 jiwa penduduk muslim.
Nama Banya Bashi sendiri mungkin terdengar tidak asing buat kita yang berbahasa Indonesia. Banya sendiri dalam bahasa Turki berarti banyak, jadi bisa dilihat juga serapan kata asing untuk bahasa Indonesia. Sementara Bashi sendiri berarti bath atau pemandian, yang artinya Banya Bashi berarti banyak pemandian. Nama itu dipilih karena di atas tanah masjid terdapat sumber mata air panas yang mana pada masa lalu digunakan untuk permandian.
Masjid ini berdiri pada tahun 1576 dan dibangun oleh Mimar Sinan, salah satu arsitek ternama Ottoman yang juga mengarsiteki bangunan-bangunan penting di Istanbul, sebagai salah satu bangunan Ottoman masjid ini dianggap sebagai salah satu masjid tertua di Eropa daratan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar