Selasa, 21 Januari 2020

Terkait Demo di Hong Kong, 3 Negara Sudah Keluarkan Travel Advice

Unjuk rasa anti RUU Ekstradisi di Hong Kong rencananya akan digelar lagi Minggu besok. Sejumlah negara mengeluarkan travel advice.

Warga Hong Kong berbondong-bondong melakukan demo besar pada Minggu (9/6) dan Rabu (12/6) menolak RUU Ekstradisi karena dinilai tidak sesuai prinsip demokrasi. Sementara pemerintah membutuhkan UU ini supaya Hong Kong tidak jadi tempat pelarian buron dari China.

Terkait demonstrasi yang sampai melibatkan 1 juta orang ini, sejumlah wilayah pun terdampak termasuk beberapa tempat turis. Sejumlah daerah yang dilewati pendemo adalah kompleks pemerintahan Hong Kong, Civic Square dan Tim Wa Avenue.

Dalam penelusuran detikcom, Sabtu (15/6/2019) 3 negara pun sudah mewanti-wanti warga negaranya untuk tetap siaga apabila sedang berada di Hong Kong. Inggris misalnya, mengimbau warganya untuk tetap mengikuti instruksi pihak yang berwajib dan berdampak pada sejumlah fasilitas dan transportasi publik.

"The situation remains unpredictable and you should avoid these demonstrations. Further demonstrations may take place in the coming weeks and you should be aware that such demonstrations can close off large sections of the city and affect public transport. You should remain vigilant and follow the advice of local authorities," tulis laman Gov.uk.

Begitupun dengan pemerintah Kanada. Mereka mengimbau warga Kanada di Hong Kong terkait demonstrasi yang belakangan terjadi. Para WN Kanada harus bertanggung jawab pada keselamatannya masing-masing dan melapor ke kedutaan apabila terkena dampak yang berbahaya.

Pemerintah Australia, melalui laman smartraveller.gov.au juga mengimbau WN Australia di Hong Kong yang dekat dengan daerah terdampak untuk memantau media setempat dan menghindari tempat berkumpul demonstran. Informasi ini dikeluarkan sejak 12 Juni 2019 dan masih berlaku hingga saat ini.

"This travel advice has been reviewed. You may encounter demonstrations or protests. Avoid large public gatherings, as they may turn violent. The level of our advice has not changed - exercise normal safety precautions," tulis laman tersebut.

Pemerintah Indonesia melalui KJRI Hong Kong pun sudah mengimbau WNI untuk mengindari lokasi demonstrasi. Pelaksana Konsul Jenderal RI di Hong Kong Mandala S Purba mengatakan bahwa WNI sebaiknya tidak berada di wilayah Amirality dan Central yang menjadi pusat para peunjuk rasa.

"Sedapatnya menghindari wilayah Admirality dan Central yang menjadi pusat penumpukan massa," kata Pelaksana Konsul Jenderal RI di Hong Kong Mandala S Purba, dikutip dari Antara, Rabu (12/6).

"Sedapatnya tidak keluar dari kediaman bila dirasakan tidak ada hal-hal yang mendesak," imbuh dia.

Traveler yang berada di Hong Kong pun sebaiknya menghindari pergi ke tempat umum khususnya daerah terdampak. Selalu lapor kepada pihak KJRI atau perwakilan Indonesia apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan atau mengancam keselamatan.

Bukan Raja Ampat, Ini Pulau Kelapa di NTB

Indonesia punya banyak pulau eksotis yang tersembunyi. Bahkan di Bima, Nusa Tenggara Barat, ada pulau cantik yang pemandangannya mirip Wayag, Raja Ampat.

Siapa yang menyangka jika di pesisir timur daerah Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) memiliki pantai yang cantik dan sangat mirip dengan Raja Ampat di Papua Barat. Namanya pantai Pulau Kelapa, berlokasi di Kecamatan Sape, Kabupaten Bima.

Sekilas pemandangannya sangat mirip dengan yang ada di Raja Ampat. Bukit karang besar berpucuk yang berada tak jauh dari bibir pantai. Sama persis dan sangat cantik untuk pemandangan foto landscape.

Meski cantik dan mempesona, sepertinya para traveler harus sedikit menghela nafas. Karena untuk bisa sampai ditempat ini, biayanya cukup mahal.

Anda harus merogok kecek agak dalam, untuk menyewa perahu atau boot disana ratusan hingga jutaan rupiah yang harus dikeluarkan.

Kecuali Anda ikut dalam rombongan open trip yang digelar oleh para kelompok komunitas pencinta alam wisata disana. Per orang hanya perlu mengeluarkan Rp 350 ribu saja.

Untuk dapat melihat pemandangannya, pengunjung harus menyeberang sekitar 3 jam lebih dari bibir pantai. Setelah itu jalan kaki menanjak sekitar 30 menit baru bisa sampai di atas bukit.

Rasa lelah traveler akan terbayarkan ketika sudah berada di atas puncak bukit. Pemandangan laut yang indah, ditemani bukit-bukit kecil yang menggoda mata. Kejernihan air laut yang berwarna hijau tosca dilihat dari ketinggian bukit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar