Kunjungan wisatawan asing ke Aceh masih didominasi turis Malaysia. Dalam empat bulan, 5.000 lebih turis asal negeri jiran melancong ke Tanah Rencong.
Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh, jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berlibur ke Aceh pada April lalu meningkat 36,36% dibandingkan Maret. Selama sebulan itu, 3.049 turis dari berbagai negara melongok keindahan alam Aceh.
"Jika kita bandingkan April tahun lalu, jumlah kunjungan wisatawan ke Aceh juga meningkat 2,35%," kata Kepala BPS Aceh Wahyudin kepada wartawan, Senin (10/6/2019).
Turis yang berwisata ke Aceh di antaranya berasal dari Australia, Prancis, Singapura, Malaysia, Jerman, Amerika Serikat, Inggris, Tiongkok, Swiss, Belanda, Kanada dan lainnya. Selama berada di Serambi Mekkah, para pelancong ini menikmati keindahan alam, kuliner atau pun berwisata ke situs-situs tsunami.
Menurut Wahyudin, lima terbesar negara yang warganya berlibur ke Aceh pada April yaitu Malaysia (1.532 orang), Jerman (677 orang), Tiongkok (70 wisman), Swiss (70 turis) dan Amerika Serikat (56 orang). Selain itu, BPS juga merilis data per caturwulan yaitu selama empat bulan pertama.
"Secara kumulatif dari Januari-April, wisman terbanyak berasal dari negara Malaysia (5.082 orang), Jerman (804 orang), Amerika Serikat (668 orang), Inggris (373 orang), dan Tiongkok (295 orang)," jelas Wahyudin.
Sedangkan jika dilihat jumlah wisman menurut wilayah, turis terbanyak berasal dari ASEAN berjumlah 1.791 orang atau meningkat sebesar 4,25% dibanding bulan Maret. Di posisi kedua, disusul wilayah Eropa sebanyak 965 orang, dan wilayah Asia (Tanpa ASEAN) sebanyak 137 orang.
Penumpang Pesawat Turun
Sementara itu, jumlah penumpang pesawat di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, Aceh Besar pada April lalu mengalami penurunan 7,94& dibanding Maret. Jumlah penumpang pada bulan itu tercatat 76.520 orang.
Untuk penumpang domestik yang berangkat maupun datang juga mengalami penurunan di banding bulan sebelumnya. Pada April, jumlah penumpang yang berangkat tercatat 25.625 orang atau turun sebesar 5,25%. Sementara penumpang yang datang berjumlah 24.542 orang atau turun 6,89%.
Selain itu, penumpang rute internasional juga turun. BPS mencatat, penumpang internasional yang berangkat berjumlah 13.155 orang atau turun 11,27%. Sementara penumpang internasional yang datang sebanyak 13.198 orang atau mengalami penurunan sebesar 11,38%.
"Secara total di Provinsi Aceh (dari tujuh bandara), jumlah penumpang pada April 2019 mencapai 88.350 orang. Jumlah ini mengalami penurunan dibandingkan bulan Maret 2019 sebesar 7,19 persen, juga mengalami penurunan sebesar 25,95 persen bila dibandingkan dengan April 2018," ujar Wahyudin.
32 Yacht Ambil Bagian di Sail to Natuna 2019
Sail to Natuna 2019 kembali digelar. Event ini merupakan event tahunan yang didukung Dinas Pariwisata Kepulauan Riau dan Kementerian Pariwisata RI. Acara ini diminati oleh wisatawan dalam negeri maupun mancanegara.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Natuna, Hardiansyah, mengatakan Natuna memiliki banyak potensi wisata bahari yang layak dikunjungi, sebelum atau sesudah kegiatan. Kini Sail to Natuna 2019 kembali digelar mulai 10-15 Juni 2019.
Menurutnya, Sail to Natuna 2019 merupakan salah satu acara dalam rangkaian Festival Bahari Kepri. Selain Sail to Natuna, ada Nongsa Reggata Batam, Sail to Lingga, dan Sail to Anambas yang akan diselenggarakan pada bulan Juli dan puncaknya pada bulan September 2019.
"Seperti tahun-tahun sebelumnya, saya yakin event ini akan meriah. Bahkan lebih meriah dari tahun 2018," kata Hardiansyah dalam keterangannya, Senin (10/6/2019).
Lanjut Hardiansyah, ada 32 yacht peserta mancanegara yang ambil bagian pada Sail to Natuna 2019. Beberapa diantaranya dari negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.
Kepala Dispar Kepulauan Riau, Boeralimar, menambahkan bahwa Sail to Natuna 2019 menjadi salah satu upaya mempromosikan potensi wisata bahari di Kepulauan Riau. Beberapa pantai di Natuna terkenal sangat indah dan menjadi tujuan wisata. Misalnya, Alif Stone Park, Pantai Batu Kasah, Pantai Tanjung, Pulau Senua, dan Tanjung Datuk.
"Dengan kegiatan ini, kami berharap dapat lebih mengangkat keindahan laut yang ada di sini, sehingga berdampak pada tingkat kunjungan wisatawan," ucap Boeralimar.
Sementara itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya, menuturkan Kepri menjadi salah satu daerah penggiat cross border tourism yang dapat diandalkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar