Kamis, 14 Mei 2020

Haru, Pasien Corona yang Sembuh Tulis Pesan Menyentuh untuk Tenaga Medis

 Saat merawat pasien virus corona, tenaga medis baik dokter atau perawat berjuang sekuat tenaga untuk menyembuhkan mereka. Meski kadang tak dipungkiri lelah menghampiri, namun tenaga medis rela berjuang di garis depan untuk 'melawan' virus corona COVID-19 yang kini telah menginfeksi lebih dari 400 ribu orang di seluruh dunia.
Bagi pasien sembuh, jasa tenaga medis tentu tak akan mereka lupakan begitu saja. Beberapa pasien bahkan mengungkapkan rasa terimakasih mereka yang mendalam kepada tenaga medis dengan berbagai cara.

Seperti yang dilakukan oleh pasien COVID-19 di Cleveland Clinic, Amerika Serikat, yang menuliskan pesan haru di dinding kaca kamarnya. Di Cleveland Clinic, dokter dan perawat kerap kali menuliskan pesan ke pasien lewat dinding kaca ruang isolasi, baik itu berisi pesan penyemangat atau untuk berkomunikasi menanyakan kondisi pasien.

Lalu setelah dinyatakan sembuh dan keluar dari rumah sakit, seorang pasien menuliskan pesan yang kemudian di unggah di akun instagram resmi rumah sakit. Isi pesannya mencerminkan rasa terimakasih yang mendalam kepada seluruh petugas kesehatan yang berada di garis depan saat wabah virus corona.

Berikut isi pesannya:

"Jendela ini telah menjadi jendela yang sangat berarti di hidup saya. Dalam beberapa hari ketika saya melihatmu bekerja keras untuk menjaga saya dan orang lain tetap hidup, saya tidak bisa mengucapkan terimakasih untuk waktu yang kalian berikan kepada saya,"

"Dan meskipun saya tidak akan pernah mendapatkan kesempatan untuk memberikan dukungan dan cinta kepada kalian, saya ingin kalian tahu bahwa kalian semua sangat keren,"

"Saya menyaksikan beberapa dari kalian mengalami malam yang baik dan beberapa malam yang buruk, tetapi yang konsisten adalah setiap malam, kalian tetap peduli kepada orang lain,"

"Hari ini saya meninggalkan ICU sebagai sosok yang berbeda, semoga menjadi lebih baik, bukan hanya karena penyembuhan medis dan bimbingan Tuhan tetapi juga karena telah tahu ada orang-orang luar biasa yang mendedikasikan dirinya untuk merawat dan memperhatikan orang lain,"

Postingan tersebut menjadi viral di sosial media dan sama seperti orang yang menuliskan pesan menyentuh di jendela, semua warganet juga berterimakasih kepada tenaga medis karena telah mengorbankan waktu dan tenaganya bahkan menyampingkan risiko untuk merawat pasien virus corona COVID-19.

5 Fakta 'Lockdown' Kota Tegal, Karantina Wilayah untuk Menangkal Corona

 Lockdown atau karantina wilayah akhirnya diberlakukan di Kota Tegal. Akses keluar-masuk wilayah tersebut akan ditutup selama 4 bulan untuk mencegah persebaran virus corona COVID-19.
Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono menyebut langkah ini sebagai 'local lockdown'. Sejumlah titik akan ditutup dengan beton untuk membatasi akses.

Beberapa fakta terkait local lockdown di Tegal adalah sebagai berikut:

1. Berlangsung sampai 30 Juli 2020
Local lockdown di Kota Tegal akan berlangsung dari 30 Maret 2020 hingga 30 Juli 2020. Selama periode 4 bulan tersebut, akses jalan protokol di dalam kota dan jalan penghubung antar kampung akan ditutup dengan beton.

2. Ada 49-50 titik penutupan
Dikatakan, akan ada 49-50 titik penutupan yang akan dipasangi beton. Sebelumnya, local lockdown juga sudah pernah dilakukan di kota ini, namun hanya ditutup menggunakan water barrier.

3. Masuk zona merah
Salah satu alasan Tegal me-lockdown wilayahnya adalah status kota tersebut sebagai zona merah COVID-19. Status ini dipastikan setelah salah seorang warga di Slerok dinyatakan positif terjangkit COVID-19.

4. Imbauan untuk tidak mudik
Selain menutup akses jalan, Wali Kota Dedy juga mengeluarkan imbauan bagi para perantau. Pada musim mudik kali ini, Dedy menyarankan agar para perantau tidak pualng kampung. Jika terpaksa pulang kampung, maka diwajibkan melapor ke gugus tugas COVID-19 untuk menjalani pemeriksaan terlebih dahulu.

5. Sudah dilakukan di banyak negara
Sejumlah negara telah melakukan lockdown atau karantina wilayah. Bukan hanya kota tertentu, melainkan satu negara atau disebut country lockdown. Salah satunya adalah Italia yang menjadi episentrum COVID-19 di Eropa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar