Kamis, 14 Mei 2020

Ciri Kanker Tenggorokan, Penyebab, dan Pengobatannya

Kanker tenggorokan menjadi salah satu penyakit paling mematikan di dunia. Penanganan yang tepat bisa membuat seseorang terbebas dari penyakit ini. Apa saja ciri kanker tenggorokan?

Seperti diketahui, tenggorokan merupakan organ vital yang membantu oksigen masuk ke dalam tubuh. Bagian tenggorokan terdapat di belakang hidung hingga pita suara.

Ciri Kanker Tenggorokan:
1. Penyebab
Kanker tenggorokan umumnya terjadi karena mutasi gen di sel tenggorokan menjadi abnormal. Sehingga pertumbuhan sel menjadi tidak terkendali.

Hingga saat ini, belum diketahui pasti penyebab mutasi gen di sel tenggorokan. Kanker tenggorokan bisa juga terjadi akibat asam lambung atau GERD yang diderita. Kemudian, faktor-faktor lainnya juga terjadi karena kurangnya kesehatan gigi, sistem imun yang rendah, hingga jarang mengonsumsi buah dan sayur.

2. Ciri dan Gejala
Ciri kanker tenggorokan bisa dirasakan oleh penderitanya, seperti sakit pada tenggorokan atau sulit saat menelan, suara menjadi serak, berbicara pelo, mengalami batuk kronis, hingga munculnya benjolan di tenggorokan atau leher.

Benjolan di tenggorokan berdasarkan stadium awal hanya berukuran kurang dari 2 cm, kemudian di stadium 2 berukuran hingga 4 cm, dan stadium 3 lebih dari 4 cm, terakhir ciri kanker tenggorokan stadium akhir ditandai dengan penyebaran sel kanker ke getah bening, tiroid, paru-paru, hingga tulang.

3. Pengobatan
Pengobatan dilakukan berdasarkan ciri kanker tenggorokan yang terjadi. Dokter akan mengobati berdasarkan stadium kanker. Proses penyembuhan bisa didapatkan lebih cepat dengan segera pergi ke rumah sakit setelah mengalami gejala.

Haru, Pasien Corona yang Sembuh Tulis Pesan Menyentuh untuk Tenaga Medis

 Saat merawat pasien virus corona, tenaga medis baik dokter atau perawat berjuang sekuat tenaga untuk menyembuhkan mereka. Meski kadang tak dipungkiri lelah menghampiri, namun tenaga medis rela berjuang di garis depan untuk 'melawan' virus corona COVID-19 yang kini telah menginfeksi lebih dari 400 ribu orang di seluruh dunia.
Bagi pasien sembuh, jasa tenaga medis tentu tak akan mereka lupakan begitu saja. Beberapa pasien bahkan mengungkapkan rasa terimakasih mereka yang mendalam kepada tenaga medis dengan berbagai cara.

Seperti yang dilakukan oleh pasien COVID-19 di Cleveland Clinic, Amerika Serikat, yang menuliskan pesan haru di dinding kaca kamarnya. Di Cleveland Clinic, dokter dan perawat kerap kali menuliskan pesan ke pasien lewat dinding kaca ruang isolasi, baik itu berisi pesan penyemangat atau untuk berkomunikasi menanyakan kondisi pasien.

Lalu setelah dinyatakan sembuh dan keluar dari rumah sakit, seorang pasien menuliskan pesan yang kemudian di unggah di akun instagram resmi rumah sakit. Isi pesannya mencerminkan rasa terimakasih yang mendalam kepada seluruh petugas kesehatan yang berada di garis depan saat wabah virus corona.

Berikut isi pesannya:

"Jendela ini telah menjadi jendela yang sangat berarti di hidup saya. Dalam beberapa hari ketika saya melihatmu bekerja keras untuk menjaga saya dan orang lain tetap hidup, saya tidak bisa mengucapkan terimakasih untuk waktu yang kalian berikan kepada saya,"

"Dan meskipun saya tidak akan pernah mendapatkan kesempatan untuk memberikan dukungan dan cinta kepada kalian, saya ingin kalian tahu bahwa kalian semua sangat keren,"

"Saya menyaksikan beberapa dari kalian mengalami malam yang baik dan beberapa malam yang buruk, tetapi yang konsisten adalah setiap malam, kalian tetap peduli kepada orang lain,"

"Hari ini saya meninggalkan ICU sebagai sosok yang berbeda, semoga menjadi lebih baik, bukan hanya karena penyembuhan medis dan bimbingan Tuhan tetapi juga karena telah tahu ada orang-orang luar biasa yang mendedikasikan dirinya untuk merawat dan memperhatikan orang lain,"

Postingan tersebut menjadi viral di sosial media dan sama seperti orang yang menuliskan pesan menyentuh di jendela, semua warganet juga berterimakasih kepada tenaga medis karena telah mengorbankan waktu dan tenaganya bahkan menyampingkan risiko untuk merawat pasien virus corona COVID-19.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar