Sabtu, 16 Mei 2020

5 Cara Usir Kebosanan Saat Menunggu Waktu Berbuka Puasa

Pasti akan terasa membosankan jika kita di rumah satu hari penuh. Tetapi saat-saat seperti ini kamu harus patut bersyukur. Walaupun puasa dan harus di rumah aja, kamu tetap bisa melakukan berbagai aktivitas positif lho detikers. Misalnya, kamu jadi lebih banyak waktu untuk diri sendiri.
Dikutip dari berbagai sumber, berikut beberapa cara yang bisa usir kebosanan kamu saat menunggu waktu berbuka puasa.

1. Membaca buku kesukaan
Selama di rumah dan sambil berpuasa kamu boleh membaca buku. Apalagi ketika menunggu berbuka puasa. Dengan membaca buku pasti kebosanan akan hilang. Tenaga juga tidak habis untuk membaca buku, sehingga puasa kamu tetap lancar. Lambat-laun membaca buku menjadi hobi yang kamu gemari.

2. Memasak masakan untuk berbuka
Memasak menu makanan untuk berbuka puasa membuat kamu tidak bosan untuk menunggu waktu berbuka. Selain itu, kamu boleh memasak menu masakan baru untuk berbuka. Alhasil, kamu dapat mengasah hobi sekaligus menghilangkan kebosanan saat menunggu waktu berbuka.

3. Menata kamar
Daripada suntuk dan bingung harus melakukan apa saat menunggu berbuka lebih baik kamu menata kamar. Tujuannya, agar kamar kamu memiliki suasana baru dan kamu semakin semangat untuk istirahat. Saat berpuasa sangat dianjurkan untuk kamu memiliki istirahat yang cukup. Jadi istirahat seimbang dan puasa akan lancar. Sehingga dengan kegiatan positif ini kamu akan semangat untuk menunggu waktu berbuka.

4. Menonton film kesukaan
Setelah lelah membereskan pekerjaan rumah kamu bisa santai dengan menonton film. Jadi mengistirahatkan tubuh itu penting agar kamu tidak mudah lelah. Pasalnya, tubuh yang lelah akan membuat kamu tidak semangat berpuasa. Jadi tidak salah menonton film kesukaan kamu sambil menunggu waktu berbuka. Dan dampaknya kebosanan tidak akan kamu rasakan lagi.

5. Olahraga
Praktisi kesehatan olahraga dari Slim and Health Sports Therapy, dr Michael Triangto, SpKO, mengatakan idealnya olahraga saat puasa dapat dilakukan setelah sahur dan sebelum berbuka. Namun ia lebih menganjurkan berolahraga sore hari menjelang waktu berbuka.

"Lebih saya anjurkan adalah menjelang waktu berbuka, di mana pada waktu menjelang berbuka kita lakukan dengan intensitas yang tidak terlalu berat, ringan, sampai sedang," kata dr michael beberapa waktu lalu.

Hati-hati, BPOM Temukan 246.498 Produk Kedaluwarsa Selama Ramadhan

Selama bulan Ramadhan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melakukan intensifikasi dari 27 April hingga 8 Mei 2020. Hasil intensifikasi ini ditemukan 290.681 produk yang tak memenuhi ketentuan (TMK) nilainya mencapai 654,3 juta rupiah.
Temuan ini mencatatkan peningkatan jumlah produk TMK dibanding tahun 2019 yang hanya sebesar 72.994 produk. Namun dari sisi nilai ekonomi, terjadi penurunan yang sangat signifikan dari tahun sebelumnya senilai 1,2 miliar rupiah.

Produk yang tidak memenuhi ketentuan dibagi menjadi tiga jenis yakni, kedaluwarsa, pangan tanpa izin edar (TIE), dan rusak. Sejauh ini BPOM sudah melakukan pemeriksaan terhadap 1.197 sarana distribusi pangan.

"Sudah dilakukan pemeriksaan terhadap 1.197 sarana distribusi pangan, masih terdapat 38,10 persen atau sejumlah 456 sarana yang tidak memenuhi ketentuan atau TMK. Karena menjual produk pangan yang rusak, kedaluwarsa, atau pangan tanpa izin edar," kata Dra Reri Indriani, Apt, MSi, Deputi Bidang Pengawasan Pangan olahan BPOM di konferensi pers online, Jumat (15/5/2020).

Dari hasil pemeriksaan ini ditemukan sebanyak 246.498 produk kedaluwarsa, 29.748 TIE, dan 14.435 produk makanan dinyatakan rusak. Pangan yang kedaluwarsa paling banyak ditemukan di gudang distributor maupun importir.

"Hal ini disebabkan, biasanya sarana yang di hulu, distributor atau importir ini menyimpan stok untuk kebutuhan tiga, empat bulan ke depan," kata Dra Reri.

Beberapa produk yang paling banyak ditemukan kedaluwarsa adalah minuman serbuk, minuman berkarbonasi, mentega, wafer, dan makanan ringan. Sedangkan lima daerah persebaran produk kedaluwarsa tertinggi berada di Manokwari, Sorong, Mimika, Morotai, dan Aceh Tengah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar