Minggu, 23 Mei 2021

Vaksin AstraZeneca Non Batch CTMAV547 Tetap Digunakan

 Vaksin AstraZeneca selain batch CTMAV547 tetap digunakan dalam program vaksinasi nasional. Dugaan efek samping fatal dari vaksin AstraZeneca CTMAV547 masih diinvestigasi.

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito mengatakan pemerintah melalui Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (POM) masih menginvestigasi terkait adanya dugaan efek samping fatal dari vaksin AstraZeneca batch CTMAV547. Investigasi yang dilakukan ialah pengujian toksisitas dan abnormal serta sterilisasi dari vaksin tersebut. Terkait dengan kejadian efek samping vaksin yang bersifat ringan dan sedang sudah dilakukan penanganan kesehatan oleh fasilitas terdekat.


Lebih lanjut, ia menyampaikan vaksin AstraZeneca non batch CTMAV547 akan tetap diberikan kepada masyarakat khususnya yang baru 1 kali menerima dosis. Hal ini demi mencapai kekebalan individu yang sempurna dengan 2 dosis.


"Saat ini program vaksinasi sudah menjalani tahap 3 yang diawali di provinsi DKI Jakarta dan selanjutnya bertahap, pada bulan Juni (2021) program ini bisa dilaksanakan di kota-kota lainnya," kata Wiku dikutip dari laman satgascovid19.go.id, Minggu (23/5/2021).


Setelah Jakarta, jelas Wiku, Bandung, Surabaya, Yogyakarta dan Medan juga akan memulai vaksinasi tahap 3. Adapun vaksinasi tahap 3 memprioritaskan warga lanjut usia kelompok rentan dari aspek sosial dan ekonomi.


Mengenai efek samping vaksin, Wiku menyatakan setiap temuan di lapangan akan terus ditindaklanjuti secara berjenjang di faskes terdekat, Pokja KIPI kabupaten/kota, Komda KIPI, Komnas PP KIPI hingga Subdit Imunisasi Badan POM


"Mohon masyarakat tidak ragu melaporkan keluhan dari vaksinasi. Karena setiap laporan yang masuk akan sangat bermanfaat bagi pelaksanaan vaksinasi kedepannya di Indonesia maupun secara global," pesan Wiku.

https://cinemamovie28.com/movies/piranha-3dd/


Pesepeda Road Bike di JLNT Kp Melayu Wafat, Ini Ciri-ciri Jantung Kolaps


Pesepeda road bike berusia 62 tahun meninggal dunia usai bersepeda di atas Jalan Layang Non Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang pagi ini. Dirinya diduga wafat karena serangan jantung.

"Diduga seperti itu (serangan jantung). Keluarganya juga mengaminkan punya riwayat jantung," kata Kabid Lalu Lintas Dinas Perhubungan DKI Jakarta Rudy Saptari saat dihubungi, Minggu (23/5/2021).


"15 tahun lalu pernah pasang ring jantung. Dari dokter diduga kecapaian karena dilihat dari garminnya itu yang di pencetan sepeda itu detak jantung almarhum tinggi, 180. Kalau kita orang normal 75 kan, 100 aja udah degdegan. Beliau 180, mungkin kecapean kemudian ada riwayat jantung. Sekarang sudah ada keluarganya," ujarnya.


Tidak sedikit pegowes yang kolaps serangan jantung usai bersepeda. Beberapa hal yang bisa menjadi pemicunya ada riwayat jantung hingga terlalu memaksakan diri saat kondisi tubuh sudah terasa lelah.


Adapula di antara mereka yang lupa melakukan pemanasan, sebelum bersepeda. Hal ini juga bisa menjadi penyebab kolaps saat gowes.


Lantas apa ciri-ciri jantung kolaps saat bersepeda?

Menurut spesialis jantung dan pembuluh darah dari RS Siloam Lippo Karawaci dr Vito A Damay, SpJP, ada rasa berdebar-debar hingga kesulitan bernapas saat seseorang mengalami kondisi ini.


"Kalau kita merasa bahwa sudah sampai batas, atau something wrong, biasanya rasanya debar-debar, sakit dada, napas nggak bisa atau susah, ada pusing seperti mau pingsan, dan dadanya seperti dihimpit itu tanda-tanda serangan jantung," jelasnya beberapa waktu lalu.


dr Vito mewanti-wanti, mereka yang bersepeda agar tidak langsung gowes dengan intensitas tinggi jika tak terbiasa sebelumnya. Penting untuk mengenali kondisi diri saat olahraga sepeda.


Bagaimana jika teman gowes tak sadarkan diri usai bersepeda?

"Jadi kan misalnya dia tidak sadarkan diri, dia tidak akan respons saat dipanggil. Goncang bahunya, kalau dia tidak merespons, kita anggap dia kolaps karena masalah jantung," tutur dr Vito.


"Kalau kita medical professional, kita bisa raba nadi di leher. Kalau bukan, nggak usah (raba nadi) karena itu buang-buang waktu carinya. Jadi ketika dia nggak respons, kita anggap dia sudah alami henti jantung," sambungnya.


dr Vito menyarankan untuk segera mencari bantuan medis atau profesional, alih-alih panik menghadapi hal tersebut.

https://cinemamovie28.com/movies/my-hero-academia-heroes-rising/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar