Selasa, 25 Mei 2021

Dokter Jantung: Kolaps Saat Olahraga Tak Selalu karena Heart Rate Tinggi

 Pegowes road bike 62 tahun meninggal dunia, diduga kolaps karena serangan jantung saat bersepeda di Jalan Layang Non Tol Kampung Melayu-Tanah Abang, Minggu pagi (23/5/2021).

"15 tahun lalu pernah pasang ring jantung. Dari dokter diduga kecapaian karena dilihat dari garminnya itu yang di pencetan sepeda itu detak jantung almarhum tinggi, 180. Kalau kita orang normal 75 kan, 100 aja udah degdegan. Beliau 180, mungkin kecapean kemudian ada riwayat jantung. Sekarang sudah ada keluarganya," ujar Kabid Lalu lintas Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Rudy Saptari, menjelaskan kondisi riwayat penyakit pegowes tersebut.


Ahli jantung dr Vito A Damay dari RS Siloam Lippo Karawaci ikut menanggapi kasus wafatnya pegowes road bike. Menurutnya, heart rate seseorang pasti meningkat saat beraktivitas, tetapi bukan berarti penyebab meninggal yang bersangkutan karena kelelahan atau heart rate tinggi.


"Bukan karena kelelahan atau karena kelebihan heart rate. Sebenarnya intinya adalah seorang yang dalam kondisi baik atau sehat dia boleh saja sih berlatih sampai 70 persen dari perhitungan heart rate aman," kata dr Vito, sembari menekankan perhitungan heart rate tetap perlu diperhatikan.

Menurut dr Vito, sebelum olahraga 'moderate', perhitungan batas heart rate aman yaitu 220 dikurangi usia, dikalikan 70 persen.


"Sebenarnya itu sudah cukup untuk memberikan benefit dan keuntungan bagi jantung dan pembuluh darah," jelasnya kepada detikcom, Senin (24/5/2021).


dr Vito menegaskan pemicu utama kolaps saat gowes lebih cenderung terjadi karena kondisi jantung tidak terkontrol. Maka dari itu, penting untuk rutin check up, terlebih di tengah aktivitas yang padat.


"Jadi artinya bukan karena itu (heart rate tinggi) sebenarnya seseorang meninggal, tetapi dia pasti masih punya keadaan, kondisi jantung dan pembuluh darah yang mungkin belum sempat dicek lagi sebelumnya," sambung dr Vito.


Bagaimana dengan riwayat pasang ring jantung, apakah termasuk berisiko kolaps saat gowes?


dr Vito menjelaskan memasang ring jantung justru memperbaiki sirkulasi darah jantung. Pasien dengan riwayat memasang ring jantung dalam kondisi stabil boleh-boleh saja berolahraga seperti biasa termasuk gowes.


"Kecuali kalau pasien itu sudah terlanjur serangan jantung atau gangguan fungsi jantung sebelumnya, maka tentu berbeda," tutupnya.

https://kamumovie28.com/movies/outing-3/


8 Juta Bulk Vaksin COVID-19 Baru Mendarat di RI, Sudah Siap Divaksin?


- Sebanyak 8 juta dosis Vaksin COVID-19 Sinovac baru saja tiba di RI, tepatnya di Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (25/5/2021). Mendaratnya vaksin ini merupakan kedatangan vaksin Corona tahap ke-13 di RI.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyebut dengan kedatangan vaksin hari ini, total vaksin yang sudah diterima Indonesia hingga hari ini yakni sebanyak 83,9 juta dosis.


"Pemerintah selalu menjaga ketersediaan stok vaksin agar pelaksanaan vaksinasi sesuai dengan target tahapan yang telah ditetapkan. Vaksin yang sudah diterima adalah vaksin Sinovac 3 juta dosis, AstraZeneca 6,4 juta dosis, Sinopharm 1 juta dosisi dan dengan kedatangan tahap ke-13 bulk vaksin ini Sinovac yang hari ini 8 juta dosis maka secara total telah diterima sebanyak 83,9 juta dosis," ujarnya dalam siaran langsung oleh Sekretariat Presiden, Selasa (25/5/2021).


Ia mengingatkan, vaksin yang diterima RI dan akan digunakan dalam program vaksinasi COVID-19 telah melalui proses evaluasi oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), bekerja sama dengan Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Dengan begitu, masyarakat tak perlu khawatir soal aspek keamanan, mutu kualitas, dan efikasi.


"Bapak presiden Jokowi menyebut vaksin COVID adalah game changer, yaitu salah satu langkah krusial yang menentukan langkah kesuksesan kita untuk mengakhiri pandemi COVID-19," imbuhnya.


Mengacu pada laporan Kementerian Kesehatan RI, hingga Selasa (24/5/2021) pukul 18.00, sebanyak 14.919.592 orang telah menerima vaksin COVID-19 dosis 1, atau mencakup 36,98 persen dari total sasaran vaksinasi COVID-19 di RI.


Sedangkan dosis 2 telah diterima oleh 9.906.629 orang, setara 24,55 persen. Kelompok penerima vaksin ini mencakup tenaga kesehatan (nakes), petugas layanan publik, dan lansia.

https://kamumovie28.com/movies/dangerous-lesson/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar