Sabtu, 29 Mei 2021

RI Genjot Produksi Oksigen dan Bikin Remdesivir Sendiri, Ada Apa?

 Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan (Ditjen Farmalkes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyiapkan beberapa upaya untuk menghadapi lonjakan kasus COVID-19. Termasuk menggenjot produksi oksigen dan memproduksi remdesivir karya anak bangsa pada bulan Juli.

"Salah satunya pemerintah tengah menggenjot salah satunya produksi oksigen, nah itu salah satu juga untuk mengantisipasi lonjakan COVID-19," kata Direktur Produksi dan Distribusi Kefarmasian Ditjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes RI Agusdini Banun Saptaningsih saat ditemui di Kapanewon Bantul, Jumat (28/5/2021).


Kemudian nantinya pemerintah akan mengeluarkan government use untuk obat remdesivir. Pasalnya ada obat remdesivir produksi India yang melarang melakukan ekspor ke Indonesia.


"Tapi alhamdulilah Indonesia bulan Juli ini akan ada remdesivir buatan anak bangsa sendiri dan segera mendapatkan emergency use authorization dari Badan POM. Kemudian Favipiravir juga sudah buatan Indonesia," ujarnya.


Perlu diketahui, remdesivir adalah obat antivirus yang sedang diteliti dan dianggap memiliki potensi untuk mengatasi infeksi virus Corona atau COVID-19.


Sedangkan Favipiravir adalah obat antivirus yang digunakan untuk mengatasi beberapa jenis virus influenza, seperti influenza A yang menyebabkan flu burung dan flu babi, inluenza B, dan influenza C. Saat ini, favipiravir juga sedang diteliti lebih lanjut untuk menangani infeksi virus Corona atau COVID-19.


"Sehingga Indonesia ini alhamdulilah sebagai suatu negara yang memang kemandirian obat dan alkesnya cukup baik. Jadi insyaallah (siap jika sewaktu-waktu ada lonjakan kasus COVID-19)," ucapnya.


Menyoal varian baru COVID-19, perempuan yang kerap disapa Dini ini menyebut sudah ditemukan di Cilacap. Untuk itu dia meminta daerah yang berada di dekat Cilacap untuk meningkatkan kewaspadaannya.


"Varian baru (COVID-19) memang sudah sampai Cilacap dan ini menjadi kewaspadaan buat Yogya karena jaraknya yang terbilang mudah dijangkau," katanya.

https://indomovie28.net/movies/robinson-and-his-tempestuous-slaves/


Sangat Mungkin Jamur Hitam India Mewabah di RI, Ini Alasannya


 India diserang infeksi mucormycosis 'jamur hitam' yang bisa memicu kebutaan. Hingga kini, ada lebih dari 11 ribu kasus infeksi mucormycosis atau jamur hitam yang tercatat di tengah pandemi Corona.

Dinyatakan sebagai epidemi, banyak pasien mucormycosis di India mengalami nyeri dada, kesulitan bernapas, hingga batuk berdarah. The Sun mencatat, sekitar 60 persen kasus murcomycosis India terpaksa kehilangan satu matanya.


Berpotensi mewabah di Indonesia

Pakar epidemiologi Universitas Griifith Dicky Budiman menyebut, kasus 'jamur hitam' sangat mungkin mewabah di Indonesia. Terlebih, kondisi Corona di Indonesia saat ini disebutnya memiliki banyak kemiripan dengan apa yang terjadi di India.


Kasus diabetes 5 besar di dunia

Seperti diketahui, pakar mengidentifikasi sejumlah kondisi yang rentan terinfeksi jamur hitam. Mereka adalah orang-orang dengan imunitas yang rendah, seperti pengidap diabetes, pasien kanker, hingga orang yang menggunakan obat-obatan steroid dalam jangka waktu yang lama.


"Kalau bicara potensinya cukup besar hanya saya tidak bisa menggambarkan dalam bentuk persentasenya karena perlu dilihat lebih lanjut. Sangat besar itu pertama karena kita juga memiliki populasi atau prevalensi diabetes yang 5 besar dunia," kata Dicky kepada detikcom Sabtu (29/5/2021).


"Semua usia ada, dan diabetes adalah salah satu predisposisi istilahnya dalam kedokteran atau yang berisiko," sambungnya.

https://indomovie28.net/movies/rings/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar