Belakangan, India mengidentifikasi lima kasus baru infeksi jamur putih. Di tengah wabah 'jamur hitam' yang angkanya terus meningkat hingga melebihi 1.500 kasus, infeksi jamur putih diwaspadai memicu kondisi fatal pada sebagian orang.
Dikutip dari Times of India, seperti infeksi lainnya, penyakit jamur putih menyerang orang dengan kekebalan atau sistem imunitas tubuh yang rendah. Risiko tersebut tentu bisa menimpa pasien Corona dan penyintas COVID-19.
Begitu juga dengan pengidap diabetes, kanker, dan penyakit penyerta lainnya, yang membutuhkan penggunaan steroid terus menerus, ada risiko lebih mudah terinfeksi hingga fatal. Laporan baru juga menunjukkan wanita dan anak-anak sangat rentan terhadap infeksi jamur putih.
Dokter mewanti-wanti, jamur putih bisa menyebar ketika seseorang bersentuhan dengan permukaan yang tidak bersih. Khususnya, pasien yang membutuhkan bantuan oksigen dalam waktu lama, sumber air yang terkontaminasi dalam tabung oksigen bisa menjadi media penularan.
Penggunaan air tanpa filter atau keran pada humidifier penggunaan tabung oksigen dapat membuat pasien mudah terkena jamur putih. Dokter mendesak perhatian khusus harus difokuskan pada sanitasi dan kebersihan saat banyak penyakit mewabah.
Apa gejalanya?
Kebanyakan orang yang terdeteksi dengan infeksi jamur putih menunjukkan gejala pernapasan mirip dengan COVID-19, tetapi seluruh pasien yang terinfeksi jamur putih dinyatakan negatif SARS-CoV-2. Pendapat para ahli menunjukkan bahwa melakukan rontgen atau CT scan, X-ray, dapat secara akurat memprediksi seberapa parah penyakit ini, dan bagaimana organ vital pasien dapat terpengaruh.
Gejala penyakit juga bisa muncul mirip dengan infeksi jamur hitam pada sebagian kasus. Namun, bagi mereka yang mengidap infeksi parah, ketika jamur menyebar ke paru-paru, gejalanya lebih rumit.
Meskipun tidak ada cukup informasi yang tersedia tentang jamur putih, kebanyakan dokter mengidentifikasi gejala jamur putih, banyak mempengaruhi dada dan paru-paru. Berikut gejala yang banyak dikeluhkan.
Batuk
Nyeri dada
Sesak napas
Pembengkakan
Sakit kepala terus menerus.
https://cinemamovie28.com/movies/charlottes-web-2-wilburs-great-adventure/
Vaksin AstraZeneca Non Batch CTMAV547 Tetap Digunakan
Vaksin AstraZeneca selain batch CTMAV547 tetap digunakan dalam program vaksinasi nasional. Dugaan efek samping fatal dari vaksin AstraZeneca CTMAV547 masih diinvestigasi.
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito mengatakan pemerintah melalui Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (POM) masih menginvestigasi terkait adanya dugaan efek samping fatal dari vaksin AstraZeneca batch CTMAV547. Investigasi yang dilakukan ialah pengujian toksisitas dan abnormal serta sterilisasi dari vaksin tersebut. Terkait dengan kejadian efek samping vaksin yang bersifat ringan dan sedang sudah dilakukan penanganan kesehatan oleh fasilitas terdekat.
Lebih lanjut, ia menyampaikan vaksin AstraZeneca non batch CTMAV547 akan tetap diberikan kepada masyarakat khususnya yang baru 1 kali menerima dosis. Hal ini demi mencapai kekebalan individu yang sempurna dengan 2 dosis.
"Saat ini program vaksinasi sudah menjalani tahap 3 yang diawali di provinsi DKI Jakarta dan selanjutnya bertahap, pada bulan Juni (2021) program ini bisa dilaksanakan di kota-kota lainnya," kata Wiku dikutip dari laman satgascovid19.go.id, Minggu (23/5/2021).
Setelah Jakarta, jelas Wiku, Bandung, Surabaya, Yogyakarta dan Medan juga akan memulai vaksinasi tahap 3. Adapun vaksinasi tahap 3 memprioritaskan warga lanjut usia kelompok rentan dari aspek sosial dan ekonomi.
Mengenai efek samping vaksin, Wiku menyatakan setiap temuan di lapangan akan terus ditindaklanjuti secara berjenjang di faskes terdekat, Pokja KIPI kabupaten/kota, Komda KIPI, Komnas PP KIPI hingga Subdit Imunisasi Badan POM
"Mohon masyarakat tidak ragu melaporkan keluhan dari vaksinasi. Karena setiap laporan yang masuk akan sangat bermanfaat bagi pelaksanaan vaksinasi kedepannya di Indonesia maupun secara global," pesan Wiku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar