Selasa, 25 Mei 2021

Terungkap! Fakta di Balik Viral Video Disuntik Jarum 'Kosong' Saat Vaksinasi

 Di media sosial viral video yang menunjukkan seorang pria disuntik dengan jarum 'kosong' saat proses vaksinasi. Di dalam video tampak seorang vaksinator seolah-olah sedang menyiapkan sang pria untuk divaksinasi, namun kemudian hanya menusukkan jarum tanpa menginjeksi isinya.

Video ramai dibagikan di media sosial. Sebagian besar netizen penasaran di mana lokasi kejadian. Juru bicara program vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan RI dr Siti Nadia Tarmizi mengklarifikasi bahwa video tidak mungkin direkam di Indonesia.


"Sepertinya tidak mungkin ya (terjadi di Indonesia)... Karena suntikan yang kita gunakan itu namanya ADS (auto distract syringe) yang artinya suntikan sekali pakai dan setelah itu akan rusak dengan sendiri, jadi hanya betul-betul sekali pakai," kata Nadia beberapa waktu lalu.


Penelusuran fakta oleh AFP menyebut bahwa video sebetulnya menunjukkan proses vaksinasi yang gagal di Ekuador. Hal ini diketahui berdasarkan laporan oleh media setempat El Universo pada 25 April 2021 yang menggunakan foto dari cuplikan video.


Kementerian Kesehatan Ekuador pada 25 April 2021 memberi pernyataan bahwa tenaga kesehatan yang ada di dalam video sudah diketahui dan ditangani oleh pihak berwajib. Sementara sang pria berbaju merah pada akhirnya diberi vaksin dengan benar.

https://kamumovie28.com/movies/tasty-aunt/


Kontroversi Lianhua Qingwen untuk COVID-19, 'Obat Dewa' yang Disetop BPOM


 Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) resmi menyetop obat Cina COVID-19 Lianhua Qingwen Capsules (LQC) Donasi. Dipercaya manjur mempercepat penyembuhan COVID-19, obat ini sempat dijuluki sebagai 'obat dewa'.

"Yang paling utama sekali adalah karena adanya bantuan obat menaikkan imun, yaitu Lianhua Qingwen. Ini adalah obat dewa, obat ampuh yang sangat luar biasa," kata Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Mas Guntur Laupe menyetujui penyebaran dan penggunaan Lianhua Qingwen untuk pasien COVID-19 pada 2020, dikutip dari CNN Indonesia.


Awal 2021, BPOM menyatakan tak pernah mengeluarkan persetujuan untuk obat herbal dengan indikasi mengobati COVID-19. Penegasan ini berlaku juga untuk Lianhua Qingwen si 'obat dewa', yang sempat marak beredar di masyarakat.


Pada Sabtu (22/5/2021), BPOM meluruskan informasi yang simpang siur tentang penghentian obat tersebut. Ditegaskan, tidak semua jenis Lianhua disetop peredarannya, melainkan jenis LQC Donasi, lantaran diketahui mengandung ephedra, bahan yang diketahui bisa memicu masalah kardiovaskular dan sistem saraf pusat.



"Berdasarkan hasil evaluasi dan aspek risiko-manfaat terhadap produk LQC Donasi tersebut, Badan POM memutuskan tidak lagi memberikan rekomendasi terhadap produk LQC Donasi tersebut melalui layanan perizinan tanggap darurat, mengingat risikonya yang lebih besar dibandingkan dengan manfaatnya," terang BPOM dalam keterangan resmi, Senin (24/5/2021).


LQC Donasi diterbitkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada 2020 atas rekomendasi BPOM melalui Sistem Layanan Perizinan Tanggap Darurat, Aplikasi Indonesia National Single Window (INSW).


Namun, berdasarkan hasil studi, LQC Donasi diketahui tidak menahan laju keparahan (severity), tidak menurunkan angka kematian, dan tidak mempercepat konversi swab test menjadi negatif.


Lain hal dengan Lianhua Qingwen Capsules (LQC), tidak dihentikan dan tetap bisa digunakan sembari mengantongi izin edar dari BPOM. Dengan pertimbangan, LQC jenis ini mampu meredakan panas dalam, tenggorokan kering, batuk, dengan aturan pakai 3-4 kapsul sesudah makan, dan dapat digunakan tanpa resep dokter.


"Adapun produk LQC yang terdaftar di Badan POM memiliki perbedaan komposisi dengan produk LQC Donasi (tanpa izin edar Badan POM), yaitu dalam hal tidak adanya kandungan bahan ephedra, seperti yang terdapat pada produk LQC Donasi (tanpa izin edar Badan POM)," terangnya.


BPOM mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati mengonsumsi obat herbal COVID-19. Misalnya, dengan melakukan pemeriksaan di sistem Cek Klik, memastikan kemasan dalam kondisi baik, pahami informasi pada label produk, pastikan produk memiliki izin edar dari BPOM dan tidak kedaluwarsa.

https://kamumovie28.com/movies/la-pension-des-surdoues/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar