Libido memiliki pengaruh besar terhadap performa pasangan di ranjang saat sesi bercinta. Namun, berbagai faktor kerap mempengaruhi tingkat libido seseorang. Apabila libido turun, maka sesi bercinta tak lagi menyenangkan.
Beberapa faktor yang bisa mempengaruhi libido seseorang adalah stres, olahraga, dan masalah pada pekerjaan. Selain itu, makanan dan minuman yang dikonsumsi juga bisa menjadi salah satu pemicu turunnya libido, lho.
Oleh sebab itu, ada baiknya kamu dan pasangan menghindari sejumlah jenis makanan dan minuman jika sudah memiliki rencana untuk bercinta di malam hari. Dikutip dari laman Shape, berikut 5 jenis makanan dan minuman yang sebaiknya dihindari sebelum bercinta.
1. Susu
Menurut Tami Meraglia, MD, penulis buku The Hormone Secret, susu atau produk susu lainnya sebaiknya dihindari oleh pasangan yang telah merencanakan untuk berhubungan intim. Pasalnya, protein dalam susu yang dicerna oleh tubuh bisa menyebabkan tubuh melalui proses inflamasi ringan. Akibatnya, perut akan terasa mudah mulas, timbul gas dalam tubuh, dan masalah pencernaan lainnya.
2. Soda
Meminum soda sebelum sesi bercinta akan membuat perut kamu terasa tak nyaman saat bercinta. Sebab, soda akan menyebabkan perut menjadi kembung. Selain itu, soda juga bisa menjadi pemicu timbulnya sendawa di tengah-tengah sesi bercinta.
3. Snack asin
Makanan ringan atau snack asin memang nikmat untuk dikonsumsi sembari menuntaskan pekerjaan sebelum memulai sesi bercinta. Namun, kadar natrium tinggi pada makanan ringan tersebut bisa menarik air dalam tubuh, lho. Akibatnya, perut terasa kembung dan terasa tidak nyaman.
4. Mint
Ingin memastikan bau napas tetap segar sebelum bercinta dengan mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung mint? Sebaiknya jangan dilakukan. Sebab, mint ternyata bisa menurunkan libido karena mint merupakan anti-aphrodisiac. Kandungan menthol pada mint bisa menurunkan kadar testosteron yang berperan penting terhadap gairah seks seseorang.
5. Daging merah
Faktor lain yang bisa mempengaruhi libido seseorang adalah kelelahan. Makanan yang mengandung tinggi lemak jenuh dan kolesterol, seperti daging merah, membutuhkan waktu lebih lama untuk dihancurkan oleh tubuh. Dengan demikian, energi dan aliran darah akan fokus untuk mencerna makanan tersebut.
https://movieon28.com/movies/kung-fu-panda-legends-of-awesomeness-good-croc-bad-croc/
Viral Peredaran 'Obat Cina COVID-19' Disetop BPOM, Ini Faktanya
Beredar informasi viral soal peredaran 'obat cina COVID-19' disetop Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI. 'Obat cina COVID-19' yang dimaksud merupakan produk Lianhua Qingwen Capsules (LQC), diyakini bisa mempercepat penyembuhan gejala Corona.
Faktanya, LQC adalah herba donasi Corona yang tak memiliki izin edar BPOM. Artinya, produk tersebut hanya diberikan dalam bentuk donasi untuk membantu percepatan penanganan Corona di Indonesia.
Namun, belakangan, produk Lianhua Qingwen Capsules (LQC) marak beredar di masyarakat. BPOM dengan tegas tidak merekomendasikan obat COVID-19 tersebut, terlebih setelah ditemukan risiko obat LQC lebih besar dibandingkan manfaatnya, untuk pasien Corona.
"Berdasarkan hasil studi, LQC diketahui tidak menahan laju keparahan (severity), tidak menurunkan angka kematian, serta tidak mempercepat konversi swabtest menjadi negatif," jelas BPOM dalam rilis resmi, dikutip detikcom Selasa (18/5/2021).
BPOM mengimbau agar tidak mudah terlena dengan 'iming-iming' khasiat obat Corona yang belum jelas izin edarnya. BPOM juga meminta masyarakat terus mengecek kualitas produk obat maupun produk pangan, yang bisa selalu diakses melalui 'KLIK'.
"Badan POM mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam menggunakan produk obat tradisional," beber BPOM.
"Tidak mudah terpengaruh dengan promosi produk obat tradisional yang mengklaim dapat digunakan untuk menyembuhkan COVID-19," lanjut rilis tersebut.
Berikut imbauan lengkap BPOM terkait obat Lianhua Qingwen Capsules.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar