Kamis, 13 Mei 2021

Dulu Dipakai Ritual, Sungai Gangga Kini Dipenuhi Jenazah COVID-19

  Lebih dari 40 mayat yang sudah kembung dan membusuk ditemukan terdampar di tepi sungai Gangga di India pada Senin pagi (10/5/2021). Banyak yang percaya mayat itu adalah pasien Covid-19 yang datang dari Uttar Pradesh.

Dilaporkan media lokal NDTV, jenazah, yang beberapa di antaranya telah dibakar, mungkin dibuang ke sungai oleh keluarga yang tidak dapat menemukan tempat untuk mengkremasi atau menguburkan mereka.


Para pejabat juga melaporkan bahwa jenazah bisa saja berakhir di sungai sebagai bagian dari praktik mengkremasi korban COVID-19 di sepanjang sungai Gangga di Uttar Pradesh.


Pejabat distrik Chausa, Ashok Kumar, mengatakan bahwa sekitar 40 hingga 45 jenazah terlihat mengambang, tetapi menambahkan bahwa mungkin ada lebih dari 100 jenazah. Dia juga mengatakan jenazahnya akan dikuburkan atau dikremasi.


"Mayatnya kembung dan telah berada di air setidaknya selama lima hingga tujuh hari. Kami sedang membuang tubuhnya. Kami perlu menyelidiki dari mana mereka berasal, kota mana di Uttar Pradesh - Bahraich atau Varanasi atau Allahabad," kata pejabat lainnya, KK Upadhyay.


"Mayat bukan dari sini karena kami tidak memiliki tradisi membuang mayat di sungai," lanjutnya.


Berita tentang situasi tersebut telah menyebabkan kepanikan di kota dan desa-desa tetangga tentang infeksi dari tubuh dan air sungai.


Sementara itu, penduduk lokal melaporkan kekurangan kayu untuk kremasi dan meningkatnya biaya terkait pemakaman, yang membuat keluarga tidak punya pilihan selain membuang jenazah orang yang mereka cintai ke sungai.


"Sungai menjadi jalur terakhir mereka sehingga orang-orang membenamkan mayat di sungai," kata seorang warga.


Pada awal April lalu, sungai Gangga dipenuhi oleh ratusan ribu warga India untuk merayaan ritual keagamaan Kumbh Mela. Sungai ini adalah sungai penting dan suci bagi umat Hindu.


Sungai ini diibaratkan sebagai Dewi Gangga dan diyakini bahwa mandi di sungai membawa keberuntungan, menyebabkan pengampunan dosa seseorang dan memfasilitasi moksa (pembebasan dari siklus hidup dan mati).

https://maymovie98.com/movies/doraemon-nobitas-great-adventure-in-the-antarctic-kachi-kochi/


Jelang Lebaran, Begini Cara Kontrol Kolesterol Agar Tak Naik saat Makan Enak


Saat Lebaran, berbagai variasi menu makanan akan tersedia di meja makan. Mulai dari makanan seperti opor ayam, gulai, dan rendang. Lebaran juga sering kali dijadikan sebagai ajang 'balas dendam' setelah sebulan penuh berpuasa.

Padahal, di balik kebiasaan 'balas dendam' yang rentan membuat seseorang makan berlebihan tersebut, terdapat bahaya yang menyertai, salah satunya adalah kolesterol. Naiknya kadar kolesterol menjadi salah satu ancaman terbesar umat Muslim saat Lebaran.


Oleh sebab itu, menurut dr BRM Ario Soeryo Kuncoro, SpJP (K) dari Heartology Cardiovaskular Center, penting untuk menghindari makan berlebih saat lebaran. Sebaliknya, meski sudah tidak berpuasa, tetap konsumsi makanan yang sesuai dengan menu sehari-hari.


"Kita kan pada ngirim hampers, pada ngirim parcel, itu kan rata-rata kue kering gitu, ya. Rata-rata makanannya kategorinya manis, kue olahan. Saya rasa sih sebetulnya jawabannya jangan kalap (saat Lebaran), yang kedua makan sesuai dengan menu yang biasa sehari-hari, dan tidak mengonsumsi makanan yang berlebihan dari biasanya," ujar dr Ario dalam Zoom Media Gathering, Sabtu (8/5/2021).


Selain itu, membatasi konsumsi berbagai jenis kue yang tersedia saat lebaran juga perlu diperhatikan. Sebab, terlalu banyak snacking dapat berpotensi meningkatkan kadar gula darah yang juga bisa memicu gangguan kolesterol.


"Hindari snacking, ya. Snacking ini biasanya yang menimbulkan kenaikan dari gula darah yang tidak normal. Dan tentunya juga mengarah pada gangguan dalam kolesterol," lanjutnya.

https://maymovie98.com/movies/doraemon-the-movie-nobita-and-the-birth-of-japan/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar