Jumat, 21 Mei 2021

Kapan Pandemi Corona Berakhir? Pakar IDI Ingatkan Kemungkinan Jadi Endemik

  Corona di Indonesia belum usai, beberapa negara yang sebelumnya dinilai sukses mengatasi wabah Corona juga kembali mencatat lonjakan kasus. Singapura, Malaysia, Taiwan, hingga India yang diserang gelombang baru 'tsunami' Corona.

Hal ini kerap memicu pertanyaan, sebenarnya kapan Corona berakhir? Apakah masyarakat bisa kembali ke aktivitas normal seperti sebelum pandemi COVID-19?


Ketua Satgas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban menuturkan, mungkin saja Corona tak akan pernah hilang. Ia tak menutup kemungkinan kasus Corona bisa berakhir seperti flu musiman.


"Ya saya jawab, kemungkinannya bersifat 'permanen'. Dalam arti tidak akan hilang. Skenarionya itu, bisa menjadi endemik atau seperti flu musiman, tapi masih bisa merenggut nyawa," cuitnya dalam akun pribadi, dikutip Kamis (20/5/2021), atas izin yang bersangkutan.


Soal endemik yang disinggung Prof Zubairi, pakar epidemiologi Universitas Griffith Australia Dicky Budiman juga pernah menjelaskan seberapa besar kemungkinan Corona menjadi endemik di Indonesia. Kata dia, wilayah yang sulit mencapai angka reproduksi di bawah satu memiliki kemungkinan lebih besar, wabah COVID-19 nantinya menjadi endemik.


Dia tidak pernah atau sulit mencapai di bawah 1, walaupun itu bisa terjadi di beberapa wilayah di bawah 1 ya, bahkan seperti di Australia," kata Dicky.


Terlebih di tengah sistem kesehatan yang buruk, dan mutasi Corona yang terus bermunculan, potensi Corona menjadi endemik kian besar. Lantas bagaimana dengan herd immunity?


Menurut Prof Zubairi, herd immunity pun tidak akan tercapai di waktu dekat. Kondisi Corona di Indonesia, masih jauh dari target kekebalan yang dibutuhkan, yaitu 70 persen.


"Yang jelas tidak akan terjadi dalam waktu dekat. Tingkat kekebalan yang diperlukan untuk mencapai itu di angka 70 persen dan kita masih jauh. Apakah ada contoh virus yang telah mencapai herd immunity? Ada. Contohnya virus penyebab cacar: variola," tegas Prof Zubairi.

https://maymovie98.com/movies/disorder-3/


Sesering Apa Ganti Masker? Awas, Kelamaan Dipakai Ditumbuhi Mikroba Lho


Sebuah percobaan yang dilakukan laboratorium Eurofins, Singapura menunjukkan bahwa bakteri, jamur, ragi, ditemukan dalam jumlah banyak saat masker dipakai dalam waktu yang lama. Eksperimen ini menegaskan pentingnya mengganti masker secara berkala.

Dalam percobaan tersebut, masker yang digunakan adalah masker sekali pakai dan masker yang bisa dipakai lagi. Masker tersebut digunakan dalam waktu 6 dan 12 jam untuk menjadi perbandingan.


"Mengingat kita dikelilingi oleh mikroba di lingkungan, bahkan di dalam sistem pencernaan kita (mulut dan usus), tidak jarang ditemukan mikroba pada masker," kata Profesor William Chen, Direktur Program Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Teknologi Nanyang, kepada Strait Times.


Meski demikian, ternyata masih ada lho orang yang masih malas untuk mengganti maskernya. Seperti Laras (23) seorang karyawan swasta di kawasan Kemang menyebutkan jika dirinya mengganti masker setelah 3 hari.


"Gue jorok kalo pake masker, biasanya 3 hari. Soalnya gue pake tu masker cuman buat ke otw kantor - pulang. Karena gue punya ruangan sendiri di kantor. Nah, beda cerita kalau lagi pergi-pergi misal ke mal. Itu baru pake maskernya 1 hari 1 masker," beber Laras kepada detikcom, Kamis (20/5/2021).


Berbeda dengan Vena (24). Ia Vena akan mengganti maskernya sesuai dengan masker yang digunakannya.


"Tergantung jenis masker yang gue pakai sih, kalau masker bedah tiap 7 jam ganti setelah itu buang. Kalau masker N95 bisa dipake 2 harian," jelas Vena.


Sementara itu, Ardi (29) malah memilih untuk mengganti maskernya 2 kali sehari. Sebab ia meyakini kalau masker yang digunakan dalam waktu lama juga tidak baik.


"Ganti 2 kali sehari, soalnya kadang dari pagi ke siang itu baju jigong haha makanya diganti. Nggak juga sih, emang karena mikirnya harus diganti aja," pungkas Ardi.


Kalau kamu, ganti masker tiap berapa jam sekali? Share di komentar ya.

https://maymovie98.com/movies/disorder-2/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar