Senin, 10 Mei 2021

Terpaksa Minum Obat Saat Puasa? Begini Cara Menyesuaikan Aturan Pakainya

 Pada beberapa kondisi, orang yang menjalankan ibadah puasa harus tetap minum obat secara rutin. Namun, selain tak bisa diminum pada jam berpuasa, konsumsi obat tertentu bisa menimbulkan efek samping jika tak dibarengi jam makan teratur. Paling sering, yakni timbul maag.

Mengacu pada jurnal National Centre for Biotechnology Information (NCBI), konsumsi obat saat berpuasa perlu disesuaikan dengan cara pemberian, waktu minum, dan jaraknya dengan waktu makan.


Jenis obat tertentu tidak membatalkan puasa meski dimasukkan ke tubuh sembari menahan makan dan minum. Di antaranya obat tetes mata dan telinga, obat yang dioleskan ke kulit, area intim, suntikan, dan jenis obat kumur yang tidak ditelan.


Lalu, bagaimana cara minum obat yang aman saat berpuasa? Berikut cara-caranya, dikutip dari sejumlah sumber:


1. Perhatikan jam makan

Jika obat memiliki aturan minum 3 kali sehari dengan rentang waktu 8 jam, pastikan obat diminum ketika waktu sahur, berbuka, dan sebelum tidur.


Untuk meminimalkan rentang waktu yang terlalu jauh lantaran puasa berlangsung sekitar 14 jam per hari, cobalah minum obat sedekat mungkin dengan waktu imsak, mepet sebelum waktu sahur habis.


2. Perhatikan dosis

Dikutip dari laman resmi Twitter Kementerian Kesehatan RI, aturan dosis obat bisa menyesuaikan waktu sahur, berbuka, dan menjelang tidur.


Jika obat perlu diminum 1 kali sehari, minumlah saat sahur atau berbuka. Jika perlu diminum 2 kali sehari, minum pada waktu sahur dan berbuka.


Jika perlu diminum 3 kali sehari, disela dengan rentang waktu 5 jam, yakni pukul 18.00, 23.00 dan 04.00.


3. Konsultasi dengan dokter jika ada penyakit berat

Pada beberapa penyakit, konsumsi obat mesti terus jalan untuk mempertahankan kondisi tubuh. Misalnya pada penyakit pernapasan, hipertensi, dan diabetes.


Agar ibadah puasa tetap bisa berlangsung, usahakan agar jadwal minum obat teratur sesuai instruksi dokter.

https://tendabiru21.net/movies/kizumonogatari-part-3-reiketsu/


Dokter India Laporkan 'Jamur Hitam' yang Buat Penyintas COVID-19 Buta


 India yang menghadapi krisis gelombang tsunami COVID-19 kini menghadapi potensi masalah baru. Dokter melaporkan sebagian pasien dan penyintas COVID-19 di India mengalami infeksi fungi langka yang menyerang bagian sinus dan dapat menyebabkan kebutaan.

Mucormycosis atau 'jamur hitam' merupakan penyakit disebabkan oleh fungi yang umum ditemukan di tanah, tumbuhan, pupuk, atau buah dan sayuran busuk. Infeksi fungi ini terutama berbahaya bagi orang dengan imun tubuh yang lemah karena dapat menyerang sinus, otak, dan paru-paru.


Spesialis mata dari Mumbai, Dr Akshay Nair, mengaku sudah menemui sekitar 40 pasien dengan mucormycosis di bulan April. Sementara rekan kerjanya di 5 kota melaporkan 58 kasus infeksi jamur hitam ini.


Kebanyakan pasien adalah pasien yang telah dinyatakan sembuh 12-15 hari dari COVID-19.


Pasien terakhir yang ditangani oleh Dr Nair terpaksa kehilangan matanya karena mucormycosis. Pasien seorang perempuan berusia 25 tahun dengan kondisi diabetes yang baru sembuh dari COVID-19.


"Kondisi diabetes sudah menurunkan sistem imun, virus Corona memperparah dan obat steroid yang digunakan untuk mengatasinya seperti bahan bakar yang membuat api semakin besar," komentar Dr Nair seperti dikutip dari BBC, Senin (10/5/2021).


"Tahun ini berbeda," lanjutnya.


Bila dibandingkan sebelum wabah COVID-19, Dr Nair menyebut ia biasanya hanya menangani tidak lebih dari 10 kasus mucormycosis di Mumbai selama dua tahun terakhir.

https://tendabiru21.net/movies/ninja-kids/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar