Sabtu, 08 Mei 2021

Apple: iPad dan Mac Tak Akan Digabung

 - Apple memperbarui lini iPad Pro-nya dengan system on a chip (SoC) M1, alias sama seperti SoC di jajaran Mac anyar, juga dengan beberapa teknologi terbaik yang dipinjam dari lini Mac. Namun bukan berarti kedua lini akan digabung.

Selain itu, Apple juga menggunakan layar bernama 'Liquid Retina XDR' di iPad Pro 12,9 inch, yaitu layar yang menggunakan backlit Mini LED, juga dengan tingkat kontras sangat tinggi, dan kecerahan mencapai 1000 nits, setara dengan monitor Pro Display XDR.


Dengan kata lain, performa dan spesifikasi iPad Pro 12,9 inch terbaru ini hampir mendekati beberapa produk Mac, termasuk kehadiran port Thunderbolt 3. Namun bukan berarti nantinya lini iPad dan Mac akan digabung.


Ide sejenis sebenarnya sudah dipakai beberapa pabrikan lain, yaitu menggabungkan produk tablet dengan laptop. Contohnya Microsoft lewat beberapa seri Surface, dengan bentuk tablet lengkap dengan layar sentuh dan bisa ditambahi aksesoris keyboard, juga stylus aktif.


Namun Apple kembali menegaskan kalau kedua lini produk ini akan tetap dipisah, dan berfungsi untuk saling melengkapi satu sama lain. Hal ini diutarakan bos marketing Apple Greg Joswiak dan bos hardware John Ternus dalam sebuah wawancara.


Salah satu alasan utama Apple untuk memisahkan dua lini produk ini adalah mereka hanya ingin membuat produk terbaik di kategorinya masing-masing, dan membebaskan konsumen untuk memilih sesuai kebutuhan dan kemampuannya masing-masing.


"Mayoritas konsumen Mac kami juga punya iPad. Itu adalah hal yang hebat. Mereka punya (iPad) karena bisa menggantikan Mac, namun karena mereka menggunakan alat yang tepat di waktu yang tepat," ujar Joswiak, seperti dikutip detikINET dari Techcrunch, Selasa (27/4/2021).


Sementara itu, Ternus menjelaskan kenapa iPad Pro malah menggunakan M1 dan bukan chip seri A seperti sebelumnya. Menurutnya, Apple Silicon terbaik selalu dipakai di iPad Pro, dan saat ini Apple Silicon terbaik yang tersedia adalah M1.

https://indomovie28.net/movies/jesus-4/


10 Negara dengan Sensor Online Terketat di Dunia 2021, Indonesia?


 - Comparitech meluncurkan 'Internet Censorship 2021: A Global Map of Internet Restrictions' dan merilis daftar negara yang disebut memiliki sensor online terburuk di dunia tahun 2021. Bagaimana posisi Indonesia?

Dalam studi eksplorasi ini, peneliti telah melakukan perbandingan antar negara untuk melihat negara mana yang memberlakukan pembatasan internet paling keras dan di mana warganya dapat menikmati kebebasan online paling banyak. Ini termasuk pembatasan atau larangan torrent, pornografi, media sosial, dan VPN, serta pembatasan atau penyensoran berat terhadap media politik. Studi ini melibatkan nama 181 negara.


"Kami menilai setiap negara berdasarkan lima kriteria, masing-masing bernilai dua poin. Satu poin diperoleh jika konten - torrent, pornografi, media berita, media sosial, VPN - dibatasi tetapi dapat diakses, dan dua poin jika dilarang sepenuhnya. Semakin tinggi nilainya, semakin banyak penyensoran," tulis peneliti dalam website Comparitech, Selasa (27/4/2021).


Negara dengan Sensor Online Terketat di Dunia


1. Korea Utara (10/10)

2. China (9/10)

3. Rusia (8/10)

4. Turkmenistan (8/10)

5. Iran (8/10)

6. Belarus (7/10)

7. Turki (7/10)

8. Oman (7/10)

9. Pakistan (7/10)

10. United Arab Emirates (7/10)


Sementara itu untuk negara terlonggar dari segi sensor ada banyak di antaranya New Zealand, Namibia, dan Liberia. Nah, Indonesia ada di posisi ke berapa dan memiliki skor berapa nih kira-kira, detikers?


Secara keseluruhan, bisa dibilang Indonesia masuk 20 besar negara dengan penyensoran terketat dengan skor 6/10. Berikut ini adalah penjelasan mengenai poin-poin per kategori:

https://indomovie28.net/movies/jesus-3/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar