Direktur Institut Penelitian Negosiasi Farmakologis Mario Negri di Milan, Dr Giuseppe Remuzzi, mengatakan bahwa potensi dari virus Corona COVID-19 bisa menghilang sebelum vaksin muncul. Menurutnya, potensi virus itu mulai melemah dari hari ke hari.
"Mungkin bisa menghilang (virus) sebelum vaksin ditemukan untuk menghentikan penyebarannya. Karena potensinya mulai melemah dari hari ke hari," katanya yang dikutip dari Al Arabiya, Jumat (15/5/2020.
Menurut Dr Remuzzi penyakit akibat COVID-19 ini tidak begitu parah pada orang yang baru-baru ini terinfeksi, dibandingkan dengan orang yang terinfeksi sebulan yang lalu. Ia menambahkan, jumlah orang yang membutuhkan perawatan intensif karena virus ini di Italia pun berkurang.
Namun, sebagian ahli medis memperingatkan bahwa virus ini bisa ada di dalam populasi manusia dan tidak akan hilang dengan sendirinya. Bahkan mereka mulai mengingatkan akan munculnya gelombang kedua, jika pembatasan mulai dicabut dan mungkin hanya bisa diatasi saat vaksin muncul.
Meski belum tahu bagaimana virus ini kehilangan potensinya, Dr Remuzzi percaya bahwa setiap orang mungkin telah mengembangkan imunitas terhadap virus Corona di dalam tubuhnya. Tetapi, kekebalan komunitas atau herd immunity ini masih menjadi perdebatan di komunitas medis.
Kata Psikolog Soal Youtuber Indira Kalistha yang Disebut Remehkan Corona
Cuplikan video wawancara dari seorang youtuber sekaligus selebgram Indira Kalistha, viral di media sosial. Ia jadi sorotan netizen karena mengaku tidak mau pakai masker dan cuci tangan di masa pandemi virus Corona COVID-19.
"Enggak, aku jarang pakai masker. Kalau sheet mask aku pakai setiap hari. Kalau masker yang udara-udara gitu nggak dipakai kecuali ditegur kayak 'bu pakai maskernya ya'. Tapi kalau nggak ditegur ya kita lepas lagi. Ini napas sayang-sayang ditutup-tutup gitu loh. Sesak nih dada juga sesak ye," ucap Indira Kalistha dalam vlog bersama youtuber lain, Gritte Agatha, dan ramai dibagikan pengguna media sosial.
"Misalnya ke mal, ke pasar, atau segala macam, pegang-pegang, abis beli makanan nih dari ojek online, aku nggak cuci tangan dulu baru makan. Jadi kayak ngambil apa-apa segala macam terus makan pakai tangan. Wallahualam gue kena corona kek, kena penyakit apa kek, demam berdarah kek, semua bisa mati," lanjutnya.
Lantas kemungkinan apa penyebabnya seseorang bisa berpikir seperti itu, terlebih saat ini banyak orang sedang khawatir tentang pandemi virus Corona?
Menanggapi hal ini, psikolog dari Personal Growth, Veronica Adesla mengatakan ada beberapa kemungkinan penyebab orang bisa berpikir demikian, salah satunya adalah karena faktor lingkungan.
"Bisa jadi lingkungannya mempengaruhi, di mana lingkungan sekitarnya juga mempunyai pemikiran yang sama itu bisa juga membentuk pemikirannya dia," kata Veronica kepada detikcom, Jumat (15/5/2020).
"Bisa juga karena pola pikirnya yang sudah terbentuk seperti suatu kejadian atau penyakit itu dibawa santai aja nggak serius, yang namanya penyakit apa saja bisa menyebabkan kematian kok, jadi yaudahlah. Jadi nggak diseriusin," lanjutnya.
Selain itu menurut Veronica, kemungkinan faktor dari adanya pengalaman juga bisa jadi penyebabnya. Sehingga orang tersebut lebih memilih pasrah dengan keadaan daripada harus mencegah.
"Pengalaman hidup misalnya sudah dijaga-jaga tapi tetap sakit, jadi kalau gitu ngapain dijaga. Mungkin dia punya pengalaman seperti itu, jadi tidak melakukan tindakan pencegahan tapi lebih ke pasrah saja," tuturnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar