Akhir November tahun lalu Ijen diganjar sebagai kawasan Geopark Nasional. Namun, Menpar Arief Yahya tantang Banyuwangi miliki titel Unesco Global Geopark.
Pencapaian Banyuwangi akan status Ijen sebagai Geopark Nasional tidak serta merta membuat Menpar Arief Yahya puas. Diungkapkan olehnya usai peluncuran Majestic Banyuwangi Festival 2019 di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Selasa malam (29/1/2019), ia ingin agar Ijen dapat meraih lebih demi pariwisata daerahnya.
"Hampir tak ada pilihan selain menjadikan Banyuwangi sebagai UNESCO Global Geopark (UGG), tapi harus cepat. 2021 paling cepat, jadi harus diputuskan sekarang," ujar Arief.
Diketahui, proses pendaftaran sebuah kawasan geopark agar menyandang status UGG butuh perjuangan panjang. Dimulai dari skala nasional, nantinya sebuah geopark akan dinominasikan dan dinilai kembali oleh pihak UNESCO terkait kelayakan demi status UGG.
"UGG tarik 1 juta wisman mudah. Dapat UGG tidak mudah, tapi lebih susah kalau kita tidak memilikinya. Cap sertifikasi UNESCO adalah brand paling kuat di seluruh dunia. Agar Banyuwangi punya atraksi kelas dunia. Kita lihat Angkor Wat dan Jeju," ujar Arief.
Arief pun mengatakan, bahwa pihaknya akan semaksimal mungkin membantu Banyuwangi mendapatkan status UGG. Rencananya, September ini dia akan meminta bantuan dari pihak Kemenkomaritim untuk memulai prosesnya.
"Assesment pertama oleh Kemenkomaritim kira-kira September. November UNESCO. Diumumkan 2020," ujar Arief.
Seperti rumus pariwisata, Arief menekankan pentingnya 3A (Atraksi, Akses dan Amenitas) untuk membangun sebuah destinasi wisata. Bandara Banyuwangi sendiri resmi meraih predikat internasional pada 19 Desember 2018 lalu. Namun, Arief masih menginginkan hadirnya akses tol ke Banyuwangi.
"Selain atraksi, akses tapi saya masih minta tol. Kalau atraksi bagus akses juga bagus pasti investor untuk amenitas resort datang sendiri," tutur Arief.
Polewali Mandar Punya Hutan Pinus Seindah Ini!
Tak hanya Bantul, Polewali Mandar juga punya wisata hutan pinus yang cantik. Hutan pinus ini digemari wisatawan buat bersantai dan foto-foto.
Menjelajah Polewali Mandar, traveler disambut keindahan panorama alam yang memanjakan mata. Salah satunya kawasan wisata di Hutan Pinus, Desa Palatta, Kecamatan Tapango, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat yang sejak beberapa tahun terakhir mulai ramai dikunjungi warga.
detikTravel berkunjung ke hutan pinus baru-baru ini. Kawasan Wisata Hutan Pinus Palatta, berjarak sekitar 30 kilometer dari Kecamatan Wonomulyo yang menjadi pusat perdagangan Kabupaten Polewali Mandar, dengan waktu tempuh sekitar 30 menit saja.
Akses jalan menuju lokasi wisata ini terbilang cukup bagus, terdiri dari jalan aspal dan jalan beton. Dengan menyusuri kawasan pegunungan hijau, tentunya memberikan kenyamanan bagi setiap pengunjung baik yang menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat ke tempat ini.
Posisi kawasan wisata alam dengan luas mencapai 50 hektar ini, dibelah oleh akses jalan utama menuju sejumlah desa tetangga, membuat kawasan Hutan Pinus Palatta, tidak pernah sepi khususnya di sore hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar