Senin, 16 Maret 2020

Genjot Kunjungan Wisman, Banda Aceh Gandeng Investor Singapura

Pemerintah Kota Banda Aceh menggandeng perusahaan Singapura, Globalport untuk menggenjot jumlah kunjungan wisatawan. Kerjasama itu dilakukan setahun dan diperjanjang jika menguntungkan kedua pihak.

Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman, mengatakan, kerjasama yang dilakukan mencakup bidang pariwisata dan bisnis terpadu dengan operasional dan kemampuan investasi. Tujuannya untuk pembangunan bersifat ramah lingkungan bagi kedua pihak.

Dalam kesepakatan itu, Pemkot Banda Aceh dan Globalport menyepakati beberapa poin seperti real estate destinasi terpadu dan lokasi daya tarik wisata. Selain itu, juga bisnis dan pengembangan usaha kecil dan menengah.

"Kerjasama ini juga diharapkan membuka peluang investor lainnya berinsvestasi di Kota Banda Aceh. Kita harapkan juga, banyaknya investor luar yang bisa terkoneksi ini bisa dibawakan ke Banda Aceh," kata Aminullah kepada wartawan, Rabu (9/1/2019).

Proses perjanjian kerja sama itu diteken Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman dan Direktur Eksekutif Globalports, Henry Teh Kok Kheng. Menurutnya, kerjasama tersebut diteken untuk jangka waktu setahun dengan opsi perpanjangan ketika dinilai memiliki keuntungan bagi kedua belah pihak.

"Kalau berjalan dengan baik, akan terbuka peluang kerjasama ini diperpanjang. Ini yang kita harapkan, karena kita membangun kota ini tidak hanya dengan APBK, APBA dan APBN. Tapi investor juga dan dengan berbagai dana dana dukungan negara lainnya. Bahkan dari dana CSR pun kita butuhkan untuk membangun kota ini," ungkap Aminullah.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Globalport, Henry, mengungkapkan, Kota Banda Aceh memiliki potensi wisata yang menjanjikan. Dia mengaku akan mempromosikan wisata yang dimiliki ibukota Provinsi Aceh kepada dunia luar.

"Terkait dengan kultur dan budaya Islam, pihaknya akan ikut mensosialisasikan juga di mana hal tersebut menjadi daya tarik wisatawan dunia seiring semakin diminatinya wisata halal dewasa ini," kata Henry dalam keterangan tertulis.

"Proyek ini bisa datang dari bawah, seperti proyek rakyat. Kemudian diperkuat dengan kerjasama dengan pemerintah kota. Diharapkan proyek ini akan berkembang dari pasar ke pasar," jelas Henry.

Menikmati Keindahan Agrowisata Alam Murbey di Kaki Gunung Sawal

Wisata di Ciamis, Jawa Barat, tak hanya menawarkan pemandangan alam. Ada juga wisata edukasi seperti agrowisata yang asyik di Alam Murbey di kaki Gunung Sawal.

Wisata alam Murbey berada di kawasan pegunungan Desa Ciakar, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Di lokasi ini pengunjung bisa menikmati panorama alam di atas ketinggian. Lokasinya sekitar setengah jam dari jalan provinsi Ciamis-Cirebon.

Alam Murbey ini berdiri di atas lahan milik desa setempat. Di tempat ini, pengelola menyediakan beberapa spot foto bagi pengunjung yang senang swafoto, dengan latar belakang Gunung Sawal yang hijau dan luasnya daerah Ciamis.

Selain itu, pengelola juga menyediakan beberapa saung yang bisa dipakai pengunjung untuk bersantai sambil menikmati hawa sejuk pegunungan. Biasanya pengunjung menggunakan saung tersebut untuk makan nasi liwet bersama. Nasi liwetnya bisa dipesan dari pengelola dengan harga terjangkau, tidak perlu repot bawa bekal dari rumah.

Kembali ke konsep awal, Alam Murbey ini diperuntukan sebagai agrowisata, wisata edukasi terutama bagi anak-anak Paud dan pelajar. Selain bisa menikmati keindahan alam untuk swafoto juga bisa belajar cara bercocok tanam berbagai tumbuhan.

Wisata Alam Murbey ini umumnya ditanami holtikultura seperti sayuran dan buah-buahan. Namun, juga ada tanaman obat-obatan.

Nama murbey sendiri diambil karena dulunya di kawasan tersebut banyak pohon murbey untuk pakan ulat sutra. Namun, sudah lama hilang karena tidak ada lagi pembudidaya ulat sutra.

Selain di lokasi wisata, di daerah itu juga terdapat area perkebunan cabai, jambu dan jenis cocok tanam lainnya milik warga setempat. Area perkebunan itu sudah menjadi ladang pencaharian warga yang cukup menjanjikan.

"Konsepnya agrowisata, memberikan pengetahuan kepada anak-anak, mengenalkan tanaman holtikultura, tanaman obat juga bisa belajar bercocok tanam di sini, umumnya yang ke sini anak-anak diniyah dan Paud," jelas pengelola wisata Alam Murbey, Asep Hidayat pada detikTravel, Rabu (9/1/2019).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar