Kalau bicara Aceh, pasti tak lepas dari wisata kulinernya yang lezat. Di Lhokseumawe ada satu hidangan yang cocok untuk menemani sore harimu, Mie Caleuk.
Aceh memiliki beragam khas makanan yang enak dan lezat. Salah satunya adalah Mie Caluek.
Mie dengan aroma rempah-rempah sangat memanjakan lidah jika di makan. Apalagi ditemani dengan bumbu kacang, suguhan air kelapa muda dan panorama indah yang disuguhkan membuat pengunjung belama-lama memanjakan diri.
Jika para traveler ingin merasakannya, silahkan berkunjung ke Waduk Pusong Lhokseumawe. Beraneka ragam makanan dan minuman dijajakan untuk memanjakan para pengunjung menghabiskan waktu sore melepas penat usai bekerja seharian.
Di provinsi paling barat Indonesia, mie caluek masih menjadi cemilan yang sangat disukai oleh masyarakat. Walau, berbagai makanan modern dengan tekstur yang lebih menarik, tapi mie caluek dengan bahan dasar mie lidi itu tetap populer.
Mie caluek hampir sama dengan mie yang ada pada umumnya. Jika di Jakarta namanya Spagheti. Cara membuatnya sederhana, awalnya direbus kemudian ditumis dengan tambahan rempah-rempah khas Aceh. Saat dihidangkan ke pelanggan, barulah diberi tambahan sambal pedas, kerupuk merah putih dan taburan bumbu kacang.
Di Waduk Pusong Lhokseumawe, setiap sorenya pasti ramai. Banyak masyarakat yang berolahraga, banyak juga yang menghabiskan sore hari dengan sanak keluarganya. Disepanjang jalannya pun banyak warga setempat yang berjualan. Mereka menjual mie caluek, bakso bakar, jagung bakar, air kelapa muda dan beraneka ragam makanan-minuman lainnya.
"Mie caluek enak di makan sambil santai-santai sore di Waduk Pusong Lhokseumawe. Dengan kondisi alam yang masih adem, bisa membuat kepala sedikit enak pasca sibuk bekerja seharian. Apalagi dengan tambahan minuman air kelapa muda," kata salah seorang pengunjung, Fajar kepada detiktravel, Sabtu (12/1/2019).
Fajar menyebutkan dirinya mengambil waduk sebagai tempat beristirahat sore karena ingin menjauh dari suasana hiruk pikuk keramaian. Jika ke warung kopi, pastinya sudah terbiasa dan juga ramai dengan berbagai kalangan. Namun, berbeda jika ke waduk. Bisa menikmati alam sambil makan cemilan ditambah adanya angin sepoi-sepoi.
"Tempatnya ada angin sepoi-sepoi. Tidak bising seperti ditempat lainnya. Pastinya, makanan yang dijajakan pun tergolong murah meriah. Untuk satu piring dibanderol Rp 5 ribu. Sementara air kelapa muda seharga Rp 10 ribu. Dengan harga demikian sesuai dengan kantong lah," tambah Fajar.
Bagi para wisatawan yang sedang berada di Kota Lhokseumawe, jangan sempat lupa mengunjngi Waduk Pusong. Selesai salat asar, warga setempat sudah siap menjajakan jajanan khas Aceh untuk memanjakan lidah para pengunjung.
Tiket Pesawat Mahal, Warga Aceh ke Jakarta Pilih Lewat Malaysia
Harga tiket pesawat mahal, dirasakan traveler dari berbagai daerah. Sampai-sampai traveler dari Aceh ke Jakarta memilih lewat Malaysia karena lebih murah.
Harga tiket pesawar dari Aceh ke Jakarta melonjak drastis sejak beberapa waktu lalu. Untuk mengakalinya, warga Tanah Rencong memilih transit dulu di Malaysia agar bisa menikmati tiket lebih murah.
Dilihat detikTravel, Sabtu (12/1/2019) dari situs pemesanan, harga tiket langsung Banda Aceh ke Jakarta lebih mahal dibanding via Kuala Lumpur. Untuk penerbangan pada Senin (14/1) misalnya, harga tiket pesawat Lion Air dari Aceh ke Jakarta dengan sekali transit di Bandara Kuala Namu, Sumatera Utara berkisar Rp 2.185.000 hingga Rp 2.586.000.
Sementara tiket pesawat Batir Air penerbangan langsung dari Aceh ke Cengkareng Rp 2.383.000. Pesawat Garuda dengan penerbangan yang sama harga tiketnya Rp 2.962.700. Sedangkan jika transit ke luar negeri, harga tiketnya malah lebih murah. AirAsia, misalnya, rute Aceh ke Bandara Cengkareng dengan sekali transit di Kuala Lumpur harga tiketnya Rp 1.525.000.
Namun penerbangan dengan Air Asia waktu transitnya lebih lama yaitu berkisar 10 hingga 12 jam. Warga Aceh saat ini kebanyakan lebih memilih terbang dulu ke luar negeri kemudian baru ke tempat tujuan di Pulau Jawa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar