Keraton Yogyakarta selalu punya kegiatan menarik. Namun karena virus Corona, sebuah pentas tari diubah menjadi lomba memakai hand sanitizer.
Lomba ini bernama Beksan Nir Corona Keraton Yogyakarta. Dikutip detikcom dari akun GKR Hayu, lomba ini dalam rangka Mangayubagya 32 Tahun Jumenengan Dalem Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Tadinya kegiatan yang diadakan adalah pentas tari. Tapi, karena masih dalam pencegahan penyebaran pandemi Corona, pentas tari berubah menjadi lomba melalui unggahan video.
GKR Hayu
✔
@GKRHayu
Dlm rangka #32tahunjumenengandalem pentas tari di Pagelaran @kratonjogja diganti dgn lomba #naridirumahaja
BEKSAN NIR CORONA
Monggo mampir ke akun IG kratonjogja(dot)event
Hadiah Piala Raja & cash, syarat absolut pesertanya 1 rumah/kos
Ga perlu apik sing penting gayeng!
Video terlekat
1.242
13.20 - 24 Mar 2020 · Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat
Info dan privasi Iklan Twitter
666 orang memperbincangkan tentang ini
Dengan tagar #naridirumahaja, lomba ini dibuka untuk umum. Syaratnya cukup mudah, lombanya harus beranggotakan seluruh keluarga atau satu penghuni kosan.
Baca juga: Pengumuman! Ada Info Pembatalan Keberangkatan Kereta dari KAI, Nih
Serlin itu, gerakan tari juga disesuaikan dengan kondisi terkini. Yakni, memiliki tiga unsur utama; sembahan, cara pemakaian hand sanitizer dan aplikasi hand sanitizer pada tangan.
Supaya tidak bingung, pihak keraton memberikan contoh video tarian. Pemenang akan mendapat hadiah Piala Raja dan uang cash.
"Ga perlu apik sing penting gayeng!" cuit GKR Hayu.
Video tari harus diunggah di akun masing-masing dengan tagar #naridirumahaja dan mention @kratonjogja.event sampai Kamis 23.59 WIB.
"Kami tunggu partisipasinya, jangan lupa tetap jaga jarak saat menari dan jagalah selalu kebersihan dimana pun Sahabat berada," tulis akun Instagram Kratonjogja.event.
PT KAI Pelan-Pelan Pangkas Perjalanan untuk Redam Corona
PT Kereta Api Indonesia (Persero) mengurangi jumlah perjalanan kereta api hingga 19,4 persen. Itu untuk mengurangi mobilitas masyarakat demi menekan penyebaran virus Corona.
"KAI mengurangi perjalanan sebanyak 103 perjalanan KA per hari mulai 2 April 2020, sehingga jumlah perjalanan KA per harinya turun dari 532 KA per hari menjadi 429 KA per hari," ujar VP Public Relations KAI Yuskal Setiawan, dalam siaran pers yang diterima detikcom, Rabu (25/3/2020).
Yuskal menjelaskan pengurangan jumlah perjalanan KA ini dilakukan bertahap. Yakni, mulai 21 Maret 2020 (Tahap 1), 26 Maret 2020 (Tahap 2), dan 1 April 2020 (Tahap 3).
Adapun rincian KA yang dibatalkan sampai dengan tahap 3 adalah 72 KA Jarak Jauh dan 31 KA Lokal atau total 103 perjalanan KA. Sehingga, jumlah perjalanan KA mulai 2 April 2020 tersisa 429 KA dengan rincian 182 KA Jarak Jauh dan 247 KA Lokal per harinya.
"Jadwal yang kami batalkan adalah KA yang memiliki jadwal atau KA alternatif sehingga penumpang memiliki pilihan jadwal keberangkatan lain jika tetap memutuskan untuk berangkat," Yuskal menambahkan.
Yuskal menyebut KAI akan menghubungi penumpang melalui Contact Center KAI 121 terkait informasi pembatalan dan pengalihan jadwal perjalanannya.
PT KAI tak akan memungut biaya tambahan kepada penumpang yang mendapatkan pergantian kelas yang sama atau di atasnya atau perpindahan kereta. Sebaliknya, jika dialihkan lalu mendapat kelas yang lebih renda, maka KAI akan memberikan bea pengembalian di stasiun kedatangan, dengan batas waktu pengembalian tiga hari dari tanggal yang tertera di tiket.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar