Senin, 16 Maret 2020

Bermain Akrobat Sirkus di Maldives

 Akrobat trapeze biasanya cuma bisa kita lihat dalam pertunjukan sirkus. Tapi di Maladewa, traveler bisa belajar main akrobat ini.

Resor Club Med Kani di Maldives punya atraksi baru untuk tamunya. Apa itu? Flying Trapeze! Ini memang flying trapeze pertama Club Med yang berada di pulau. Karena untuk Club Med, trapeze adalah salah satu fasilitas yang musti dicoba.

Para tamu dapat mencoba trapeze tanpa biaya tambahan. Untuk anak-anak, diberikan waktu pukul 10.00 pagi sedangkan orang dewasa mulai pukul 16.00 sore tiap harinya.

Sebelum naik, kita terlebih dahulu diberikan penjelasan dan latihan bagaimana caranya melakukan trapeze yang benar. Setelah itu tubuh kita akan dipasangkan alat pengaman dan kemudian mengantre bersama peserta lain menunggu giliran.

Ini pertama kalinya saya mencoba permainan ini. Pasti deg-degan. Pertama, kita harus naik tangga yang lumayan goyang-goyang semakin ke atas. Tapi nggak mungkin turun lagi kan karena turun lewat tangga lagi juga lebih horor. Setelah sampai di atas tambah lagi deg-degannya karena kita berada di ketinggian yang lumayan banget dan musti terjun dari situ.

Di atas, kita harus melakukan apa yang sudah diinstruksikan sebelumnya. Pas turun melayang dengan trapeze, ternyata seru banget! Tapi saya belum bisa melakukan atraksi menggantungkan kaki di trapeze. Jadinya yah cuma mengayun saja. Itu saja sudah alhamdulillah.

Rasanya nggak puas deh, lain kali ingin coba lagi supaya bisa atraksi kayak orang-orang. Seru banget bisa coba trapeze, berasa latihan jadi pemain sirkus. Mimpi saya ke Maldives jadi kenyataan berkat detikTravel!

Genjot Kunjungan Wisman, Banda Aceh Gandeng Investor Singapura

Pemerintah Kota Banda Aceh menggandeng perusahaan Singapura, Globalport untuk menggenjot jumlah kunjungan wisatawan. Kerjasama itu dilakukan setahun dan diperjanjang jika menguntungkan kedua pihak.

Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman, mengatakan, kerjasama yang dilakukan mencakup bidang pariwisata dan bisnis terpadu dengan operasional dan kemampuan investasi. Tujuannya untuk pembangunan bersifat ramah lingkungan bagi kedua pihak.

Dalam kesepakatan itu, Pemkot Banda Aceh dan Globalport menyepakati beberapa poin seperti real estate destinasi terpadu dan lokasi daya tarik wisata. Selain itu, juga bisnis dan pengembangan usaha kecil dan menengah.

"Kerjasama ini juga diharapkan membuka peluang investor lainnya berinsvestasi di Kota Banda Aceh. Kita harapkan juga, banyaknya investor luar yang bisa terkoneksi ini bisa dibawakan ke Banda Aceh," kata Aminullah kepada wartawan, Rabu (9/1/2019).

Proses perjanjian kerja sama itu diteken Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman dan Direktur Eksekutif Globalports, Henry Teh Kok Kheng. Menurutnya, kerjasama tersebut diteken untuk jangka waktu setahun dengan opsi perpanjangan ketika dinilai memiliki keuntungan bagi kedua belah pihak.

"Kalau berjalan dengan baik, akan terbuka peluang kerjasama ini diperpanjang. Ini yang kita harapkan, karena kita membangun kota ini tidak hanya dengan APBK, APBA dan APBN. Tapi investor juga dan dengan berbagai dana dana dukungan negara lainnya. Bahkan dari dana CSR pun kita butuhkan untuk membangun kota ini," ungkap Aminullah.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Globalport, Henry, mengungkapkan, Kota Banda Aceh memiliki potensi wisata yang menjanjikan. Dia mengaku akan mempromosikan wisata yang dimiliki ibukota Provinsi Aceh kepada dunia luar.

"Terkait dengan kultur dan budaya Islam, pihaknya akan ikut mensosialisasikan juga di mana hal tersebut menjadi daya tarik wisatawan dunia seiring semakin diminatinya wisata halal dewasa ini," kata Henry dalam keterangan tertulis.

"Proyek ini bisa datang dari bawah, seperti proyek rakyat. Kemudian diperkuat dengan kerjasama dengan pemerintah kota. Diharapkan proyek ini akan berkembang dari pasar ke pasar," jelas Henry.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar