Berbagai destinasi dunia menarik buat dijelajahi turis milenial. Salah satunya adalah Bali yang bersaing dengan 9 destinasi top dunia lainnya.
Dilansir detikTravel dari AFP, Rabu (9/1/2019), perusahaan aplikasi pemesanan tiket, Hopper, mengeluarkan daftar destinasi paling top buat milenial di tahun 2019. Daftar ini didapat dari data destinasi mana saja yang paling populer dicari dan dipantau para pengguna milenial.
Dalam aplikasi Hopper sendiri memang ada fitur Watch a Trip, di mana traveler bisa memasukkan destinasi yang diinginkan dan Hopper akan memberikan notifikasi ketika ada tiket murah dalam rute tersebut.
Hasilnya, Bora Bora menempati posisi pertama dalam 10 destinasi paling ngetren buat milenial tahun 2019. Popularitas pulau di Prancis Polinesia ini meningkat 24% dibanding tahun lalu.
Menyusul di peringkat kedua adalah St Martin di Kepulauan Karibia. Sedangkan Aspen Colorado di Amerika Serikat menempati posisi ketiga. Meskipun kebanyakan yang jadi favorit adalah destinasi pantai, tapi pegunungan bersalju untuk wisata ski juga masih banyak diminati.
Nah, destinasi di Indonesia pun ikut masuk dalam daftar ini, yaitu Denpasar, Bali di posisi keempat. Keindahan Pulau Dewata tentunya membuat traveler dunia tertarik buat datang berlibur.
Berikut ini 10 destinasi paling ngetren buat milenial tahun 2019 versi Hopper:
1. Bora Bora
2. St Martin
3. Aspen Colorado, AS
4. Denpasar, Indonesia
5. Kahului, Hawaii, AS
6. Dublin, Irlandia
7. Saint Lucia
8. Tokyo, Jepang
9. Palm Springs, California, AS
10. Anchorage, Alaska, AS
Bagasi Lion Air Tak Lagi Gratis, Apakah Berpengaruh Pada Wisatawan?
Kini, Lion Air dan Wings Air memasang tarif untuk bagasi. Tak dipungkiri, dua maskapai tersebut sebenarnya jadi transportasi bagi wisatawan di dalam negeri.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akhirnya memberikan kesepakatan terkait dengan langkah Lion Air Grup yang mengenakan tarif pada bagasi. Khususnya bagi penumpang pesawat Lion Air dan Wings Air. Pemberlakuan tarif bagasi bagi penumpang Lion Air dan Wings Air mulai tanggal 22 Januari 2019, yang dimulai dengan sosialisasi terlebih dulu.
Tak dipungkiri, hal tersebut jadi perbincangan wisatawan. Sebab, tak sedikit wisatawan memakai jasa penerbangan Lion Air dan Wings Air ke berbagai destinasi di Indonesia. Apakah akan berdampak pada wisatawan?
"Dampak pasti ada, yaitu untuk sementara waktu orang akan berpikir lagi untuk bepergian atau berwisata," ujar Staf Khusus Menteri Bidang Akses dan Infrastruktur Kemenpar, Judi Rifajantoro, Rabu (9/1/2019) seperti dalam siaran pers.
Lebih lanjut, Judi menjelaskan, saat ini wisatawan dalam hal ini penumpang maskapai, sudah mulai cermat untuk merencanakan suatu perjalanan. Tarif penggunaan bagasi ini diharapkan tidak akan memberi dampak signifikan bagi ekosistem pariwisata.
"Wisatawan lebih cermat, atau mereka memilih destinasi wisata yang lain. Namun hal ini diperkirakan tidak akan lama. Karena pada akhirnya penumpang yang menyesuaikan antara ketersediaan budget dengan pilihan destinasinya," kata Judi.
Maskapai Lion Air dan Wings Air memberlakukan kebijakan tarif bagasi dan barang bawaan untuk penerbangan domestik. Sementara barang jinjingan yang dibawa di dalam kabin, nantinya akan dibatasi maksimal 7 kilogram per penumpang. Hal tersebut sesuai dengan Pasal 22 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 185 Tahun 2015 tentang standar pelayanan penumpang kelas ekonomi angkutan udara niaga berjadwal dalam negeri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar