Sabtu, 28 Maret 2020

Candi Borobudur Akan Tutup Lebih Lama

Balai Konservasi Borobudur (BKB) memperpanjang pembatasan sementara kunjungan wisatawan di Candi Borobudur. Pembatasan kunjungan tersebut dengan lokasi zona 1 dalam (batas pagar) mulai 30 Maret hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Adapun perpanjangan pembatasan kunjungan dalam pengumuman nomor : 0305/F7.14/HK/2020 tentang perpanjangan pembatasan kunjungan sementara Candi Borobudur 30 Maret 2020 sampai batas waktu yang belum ditentukan. Pembatasan kunjungan ini untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona yang meluas.

Kepala BKB Tri Hartono mengatakan, perpanjangan pembatasan kunjungan ini dengan memperhatikan maklumat Kapolri perihal tidak bolehnya berkumpulnya orang-orang. Kemudian juga surat dari Dirjenbud.

"Perpanjangan pembatasan kunjungan di Candi Borobudur mulai 30 Maret sampai dengan batas waktu yang belum ditentukan," kata Tri saat dihubungi detikcom, Jumat (27/3/2020).

Sebagaimana diketahui, sebelumnya BKB telah melakukan pembatasan yang berlaku mulai 16-29 Maret atau selama 14 hari. Kemudian, tiga hari sebelum berakhirnya pembatasan, hari ini BKB melakukan evaluasi.

"Kami sudah melakukan evaluasi dengan memperhatikan perkembangan kondisi ya ada, kami memperpanjang pembatasan kunjungan di Candi Borobudur," ujarnya.

Sebelumnya, Kepala BKB Tri Hartono mengatakan, pembatasan kunjungan di Candi Borobudur baik kunjungan umum, reguler, sunrise/sunset dan kunjungan Borobudur Manohara paket. Luasan yang dibatasi zona 1 atas Candi Borobudur dengan dibatasi pagar.

"Pembatasan itu mulai kita laksanakan besok Senin 16 Maret sampai 29 Maret 2020. Kemudian, setelah itu kita akan lakukan pembersihan di Candi Borobudur, pemeliharaan, perawatan, terus kemudian dilakukan penyemprotan disinfektan," katanya kepada wartawan di Kantor BKB, Minggu (15/3/2020).

Fenomena Turis 'Mudik' Penuhi Penerbangan Qatar Airways

Virus Corona bikin dunia penerbangan tak menentu. Apalagi dalam beberapa hari terakhir banyak penutupan lintas negara. Maskapai Qatar Airways pun fokus ke pemulangan turis.
Dalam rilis resmi, Jumat (27/3/2020), Qatar Airways masih terus beroperasi. Fokus maskapai adalah memulangkan para penumpang sebisa mungkin dalam situasi sulit ini dengan jumlah armada yang signifikan.

Dalam tujuh hari terakhir menunjukkan adanya load factor atau tingkat keterisian pesawat lebih dari 80%. Penumpangnya adalah mereka yang akan pulang kampung ke Inggris, Prancis, dan Jerman.

"36% untuk pelayanan keluar dari negara-negara tersebut. Hal ini mengilustrasikan tingginya permintaan untuk perjalanan kembali ke negara-negara itu," jelas Qatar Airways.

"Qatar Airways telah memulangkan lebih dari 100,000 penumpang dalam tujuh hari terakhir. 72% penumpang yang terbang berkewarganegaraan negara yang mereka tuju," imbuhnya.

Bekerja sama dengan kedutaan besar seluruh dunia, Qatar Airways telah mengoperasikan layanan tambahan sekali jalan dari destinasi-destinasi, seperti Phnom Penh, Denpasar, Manila, dan Kuala Lumpur ke Eropa.

Qatar Airways sekarang ini beroperasi ke 75 destinasi di seluruh dunia. Angka ini dapat berkurang karena berbagai negara mulai memberlakukan pembatasan.

"Hingga 25 Maret, Qatar Airways masih terus terbang dari Jakarta dan Denpasar untuk melayani para penumpang yang ingin kembali pulang ke negaranya," kata maskapai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar