Floating Market biasa dijadikan sebagai destinasi utama ketika ke Lembang, Bandung. Tidak heran, sebab banyak terdapat aneka wahana seru, dan permainan menarik hingga pusat jajanan terapung yang unik.
Namun tahukah traveler, bahwa di Floating Market juga ada aneka hewan yang lucu dan imut, mulai kucing-kucing yang lucu, burung hantu, sampai berang-berang. Hewan-hewan imut ini bisa ditemui di kawasan Kota Mini, yang terletak di bagian atas dari Floating Market, atau tidak jauh dari Rainbow Garden.
Namun untuk masuk ke kawasan Kota Mini, kita harus membayar tiket masuk sebesar Rp 25.000 per orang. Sementara untuk bermain di wahana yang ada di Kota Mini kita harus membayar sebesar Rp 25.000 untuk tiap wahana dan role play. Akan lebih hemat jika membeli tiket terusan per 5 wahana sebesar Rp 98.000.
Kembali ke hewan lucu, aneka macam kucing, burung hantu dan berang-berang bisa kita jumpai di wahana Animal House. Jika bersama si kecil, salah satu orang tua boleh mendampingi saat berada dan bermain di dalam ruangan, dan sudah mendapat pakan untuk hewan.
Di sini si kecil bisa berinteraksi langsung, bermain, dan memberi makan aneka hewan yang lucu. Pastikan tidak lupa untuk mengambil foto atau video baik saat si kecil bermain bersama hewan-hewan di tempat ini.
Tiket masuk di wahana ini sudah termasuk dengan satu wadah kecil berisi pakan hewan yang bisa diberikan kepada kucing atau berang-berang di tempat ini. Untuk menjaga kesehatan dan kebersihan si kecil dan pendamping, selepas bermain dengan hewan lucu di tempat ini, jangan lupa untuk mencuci tangan di tempat yang sudah di sediakan ya traveler.
Corona Merebak, Tempat Wisata di Kabupaten Bandung Merugi Hingga 80 Persen
Beberapa perusahaan dan pengusaha pariwisata di Kabupaten Bandung merugi 50 persen hingga 80 persen dengan wabah virus Corona. Tapi, tak ada toleransi untuk tetap menutup seluruh kegiatan wisata.
Meski begitu, Pemerintah Kabupaten Bandung belum membuat kebijakan untuk meminta tempat wisata ditutup sementara untuk mengantisipasi penyebaran Coronavirus Disease of 2019 (Covid-19).
"Penurunan paling rendah itu 30 persen, paling tinggi 70 - 80 persen," ujar Yoharman Syamsu, kabid Pengembangan Destinasi Pariwisata, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung, Jumat (20/3/2020).
Menurut Yoharman, awal mula pariwisata di Kabupaten Bandung merugi dimulai sejak Jumat (13/2/2020). Pemerintah daerah pun hingga kini belum menginstruksikan penutupan tempat wisata. Meski begitu sudah beberapa wisata tutup untuk mengantisipasi kemungkinan penyebaran Covid-19.
Yoharman Syamsu, kabid Pengembangan Destinasi Pariwisata, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten BandungYoharman Syamsu, kabid Pengembangan Destinasi Pariwisata, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung Foto: Muhammad Iqbal/detikcom
"Kita tidak menutup sepenuhnya, tetap ada pelayanan. Tetapi, mereka harus memberikan pelayanan seperti hand sanitizer atau pun sabun disiapkan di masing masing destinasi dan restoran," kata Yorharman.
Menurut data yang dimiliki Yoharman, ada beberapa tempat wisata dan penyedia restoran serta penginapan yang sudah tutup.
"Rumah Makan Nenek di Ciwidey tutup, Pesona Nirwana tutup. Yang belum mengambil keputusan untuk menutup tetap memberikan pelayanan," kata Yoharma.
Itu dibenarkan oleh Marcelinus, markom Glamping Lakeside. Marcel mengungkapkan kerugian akibat wabah Covid-19 kepada jumlah pendapatan Glamping Likeside mencapai 80 persen.
"Pendapatan berkurang hampir 80 persen," ujar Marcel saat dihubungi oleh detikcom, Jumat (20/3/2020).
Penurunan pendapatan pun beriringan dengan penurunan jumlah wisatawan asing ke lokasi wisata. Penurunan jumlah wisatawan, menurut Marcel, terjadi sejak awal Februari lalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar