Selasa, 31 Desember 2019

Tersesat di Yogyakarta

Tak ada yang mau tersesat saat berwisata. Yogyakarta memang punya beberapa destinasi menarik, tapi jangan sampai tersesat karena tak tahu rute perjalanan.

Waktu menunjukkan pukul 17.30 WIB. Kami bertiga, aku, dan dua sahabat perempuanku si gadis rumahan, baru saja mengitari kemegahan Candi Borobudur setelah menyusuri Pantai Parangtritis juga Hutan Mangunan Dlingo. Di sana kami telah memesan penginapan selama 2 malam untuk 3 orang.

Gadis Rumahan adalah defenisi anak perempuan yang tak pernah keluar dari kota di mana mereka tinggal karena kekhawatiran, ketidakpahaman alur naik turunnya transportasi saat menuju kota lain, dan minimnya izin dari orang tua untuk pergi jauh.

Pada saat berjalan bersama, mereka bingung harus berbuat apa saat berada di tempat-tempat yang baru. Jangankan cetak tiket kereta, membaca google maps saja belum bisa. Bahkan mereka tidak tahu kereta apa yang akan kami naiki dan di stasiun mana kami akan turun. Padahal e-ticket sudah dishare di grup.

Kesimpulannya adalah perjalanan kali ini diserahkan padaku oleh dua temanku ini dan orangtua mereka. Padahal, aku juga orang Sumatera yang tak tahu apa-apa lika-liku jalanan Yogyakarta.

Satu-satunya yang bisa aku andalkan dari mereka berdua adalah SIM C yang dimiliki masing-masingnya sementara SIM C ku sudah mati. Kepemilikan ini membuat kami memutuskan untuk menyewa 2 motor selama di sana, 3 hari 2 malam.

Hanya berselang 45 menit dari Candi, jalanan mulai sepi, sebelah kiri dan kanan dipenuhi sawah dan gelap. Benar-benar seperti tidak ada kehidupan, padahal itu baru jam 6 sore. Meski sesekali memang ada 1 2 rumah yang kami lewati, tetapi itu tidak terlalu membantu. Tidak ada petunjuk jalan dan lampu penerang.

Bersamaan dengan itu, sinyal kartuku hilang, benar-benar hilang. Saat itu aku menyembunyikan kekhawatiran dan ketakutanku. Tidak mungkin aku sampaikan kepada mereka berdua, mereka bisa panik karena posisi kita yang berada di tengah jalanan gelap itu. Perasaanku semakin tidak enak saat menyadari baterai hp yang tinggal 30% sedangkan 2 hp lainnya sudah mati sedari siang.

Sebelumnya, peristiwa semacam ini juga kami alami saat menuju Pantai Parangtritis dan Hutan Pinus Mangunan Dlingo, tetapi karena hari masih siang, kami dibantu oleh masyarakat sekitar. Tetapi kali ini tidak ada yang bisa membantu.

Aku merasa hari itu betul-betul defenisi let's get lost. Perjalanan pulang pada malam itu lebih menyeramkan dari yang aku bayangkan.

Setelah 1 jam perjalanan, akhirnya aku melihat toko yang terdapat lemari kaca yang diberi lampu. Di sana berderet dijual beberapa kartu provider, bisa aku beli untuk menyelamatkan HP-ku yang tidak memiliki sinyal.

Aku pun meminta temanku yang membawa motor untuk mendekat ke sana. Aku memilih salah satu provider yang menjadi penyelamat. Akhirnya kami tiba di jalan besar menuju Yogya hingga sampai ke hotel.

Yogyakarta dan Magelang adalah dua kota yang memiliki situs warisan dunia yang begitu memesona untuk dinikmati. Untuk menuju ke sana bersama 2 gadis rumahan mengandalkan motor tidak bisa dikatakan mudah. Lelah dan nyasar ini benar-benar terbayar saat menatap langsung keindahan Candi Prambanan dan Candi Borobudur.

Persis seperti perjalanan di atas, berkelana dan sedikit nyasar di kota yang memiliki tempat-tempat megah dan memukau tentu bukan hal yang perlu dikhawatirkan. Semakin jauh tersesat, semakin banyak yang akan dilihat. Ini pulalah yang menjadi alasanku mengapa Dubai, salah satu kota terpadat di Uni Emirat Arab ingin aku kunjungi. Tersesat dan melihat yang memikat.

Lomba 17-an Sampai Promo di Trans Snow World Juanda & Trans Studio Cibubur

Momen 17 Agustusan turut dimaknai oleh Trans Snow World Juanda dan Trans Studio Cibubur lewat aneka lomba bertema serupa. Selain itu ada promo tiket juga loh.

Walau belum lama diresmikan, Trans Studio Cibubur serta Trans Snow World Juanda di Bekasi tak ingin ketinggalan kemeriahan pesta kemerdekaan. Dihimpun detikcom, Sabtu (17/8/2019), ada sejumlah lomba seru dan promo yang bisa dinikmati di kedua tempat tersebut.

Dari Trans Studio Cibubur misalnya, ada aneka lomba bertema 17 Agustusan khusus hari ini. Contohnya seperti lomba estafet sarung, lomba jepit balon, lomba makan kerupuk sampai lomba tarik tambang. Lombanya pun bisa diikuti oleh anak-anak maupun dewasa.

Bergeser ke Trans Snow World Juanda, di sana juga ada sejumlah lomba 17 Agustusan di atas salju. Hadir juga sejumlah hiasan bertema kemerdekaan yang tentunya cantik untuk spot foto.

Menariknya lagi, Trans Snow World Juanda juga memberi tiket promo seharga Rp 74 ribu untuk 40 orang pertama hari ini. Wah, pastinya asyik banget dong merayakan momen 17 Agustusan di Trans Studio Cibubur dan Trans Snow World Juanda!

Tersesat di Yogyakarta

Tak ada yang mau tersesat saat berwisata. Yogyakarta memang punya beberapa destinasi menarik, tapi jangan sampai tersesat karena tak tahu rute perjalanan.

Waktu menunjukkan pukul 17.30 WIB. Kami bertiga, aku, dan dua sahabat perempuanku si gadis rumahan, baru saja mengitari kemegahan Candi Borobudur setelah menyusuri Pantai Parangtritis juga Hutan Mangunan Dlingo. Di sana kami telah memesan penginapan selama 2 malam untuk 3 orang.

Gadis Rumahan adalah defenisi anak perempuan yang tak pernah keluar dari kota di mana mereka tinggal karena kekhawatiran, ketidakpahaman alur naik turunnya transportasi saat menuju kota lain, dan minimnya izin dari orang tua untuk pergi jauh.

Pada saat berjalan bersama, mereka bingung harus berbuat apa saat berada di tempat-tempat yang baru. Jangankan cetak tiket kereta, membaca google maps saja belum bisa. Bahkan mereka tidak tahu kereta apa yang akan kami naiki dan di stasiun mana kami akan turun. Padahal e-ticket sudah dishare di grup.

Kesimpulannya adalah perjalanan kali ini diserahkan padaku oleh dua temanku ini dan orangtua mereka. Padahal, aku juga orang Sumatera yang tak tahu apa-apa lika-liku jalanan Yogyakarta.

Satu-satunya yang bisa aku andalkan dari mereka berdua adalah SIM C yang dimiliki masing-masingnya sementara SIM C ku sudah mati. Kepemilikan ini membuat kami memutuskan untuk menyewa 2 motor selama di sana, 3 hari 2 malam.

Hanya berselang 45 menit dari Candi, jalanan mulai sepi, sebelah kiri dan kanan dipenuhi sawah dan gelap. Benar-benar seperti tidak ada kehidupan, padahal itu baru jam 6 sore. Meski sesekali memang ada 1 2 rumah yang kami lewati, tetapi itu tidak terlalu membantu. Tidak ada petunjuk jalan dan lampu penerang.

Bersamaan dengan itu, sinyal kartuku hilang, benar-benar hilang. Saat itu aku menyembunyikan kekhawatiran dan ketakutanku. Tidak mungkin aku sampaikan kepada mereka berdua, mereka bisa panik karena posisi kita yang berada di tengah jalanan gelap itu. Perasaanku semakin tidak enak saat menyadari baterai hp yang tinggal 30% sedangkan 2 hp lainnya sudah mati sedari siang.

Sebelumnya, peristiwa semacam ini juga kami alami saat menuju Pantai Parangtritis dan Hutan Pinus Mangunan Dlingo, tetapi karena hari masih siang, kami dibantu oleh masyarakat sekitar. Tetapi kali ini tidak ada yang bisa membantu.

Aku merasa hari itu betul-betul defenisi let's get lost. Perjalanan pulang pada malam itu lebih menyeramkan dari yang aku bayangkan.

Setelah 1 jam perjalanan, akhirnya aku melihat toko yang terdapat lemari kaca yang diberi lampu. Di sana berderet dijual beberapa kartu provider, bisa aku beli untuk menyelamatkan HP-ku yang tidak memiliki sinyal.

Aku pun meminta temanku yang membawa motor untuk mendekat ke sana. Aku memilih salah satu provider yang menjadi penyelamat. Akhirnya kami tiba di jalan besar menuju Yogya hingga sampai ke hotel.

Medan Perang Gerilya di Selomartani DIY Disulap Jadi Wisata Perjuangan

Sebagai salah satu medan pertempuran di masa perjuangan, DI Yogyakarta memiliki potensi wisata sejarah melimpah yang layak dikembangkan. Salah satunya daerah Selomartani, Sleman. Daerah ini yang merupakan merupakan medan gerilya Pasukan Akademi Militer Yogya (MA-Yogya), yang tergabung dalam Satuan Sub-Wehrkreise 104/WK-III.

Mereka bertempur dengan Pasukan Belanda pada Perang Kemerdekaan II. Sejarah ini jika dikemas dengan baik bisa menjadi daya tarik yang kuat untuk menarik wisatawan.

Sebuah focus group discussion (FGD) mengupas potensi tersebut pun digelar di Yogyakarta, 12-13 Agustus 2019. Tema besarnya, Survey Jalur Wisata Gerilya Desa Selomartani. FGD tersebut merupakan kolaborasi antara Badan Otorita Borobudur Kemenpar bersama Badan Pengembangan Infastruktur Wilayah Kemenpupera, Akademi Militer (AKMIL) Magelang, Pemprov DI Yogyakarta, Pemkab Sleman, Korem 072/Pamungkas, Ikatan Keluarga Akademi Militer Yogya dan Komunitas HISTORIA 24249.

"FGD ini merupakan langkah memasukan destinasi wisata perjuangan ke dalam Master Plan Pengembangan Destinasi Wisata Borobudur - Prambanan - Yogyakarta yang tengah disusun. Karena dengan sebuah kemasan yang baik, sejarah ini dapat menjadi sebuah atraksi memikat bagi wisatawan," kata Penasehat Kehormatan Menteri Pariwisata. Indroyono Soesilo dalam keterangannya, Sabtu (17/8/2019).

Pria yang pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman tersebut menambahkan. Jejak sejarah perjuangan di Selomartani cukup luas untuk diangkat. Dari mulai medan pertempuran Plataran, medan pertempuran Sambiroto, markas gerilya di Kledokan dan Kringinan, serta dapur umum serta lumbung padi di Gatak.

Semua akan diinventarisasi guna dirancang jalur wisata. Selain itu akan dibuatkan peragaan luar ruang dan Museum sehingga menjadi destinasi wisata sejarah menarik. Sekaligus menggugah semangat kejuangan bagi generasi muda.

"Direncanakan, dalam jalur wisata ini, para wisatawan akan melihat visualisasi pertempuran di pertigaan dusun Sambiroto antara Gerilyawan MA-Yogya dengan Pasukan Belanda, mengakibatkan gugurnya Vaandrig Cadet Abdoel Djalil dan disitanya buku harian Abdoel Djalil oleh tentara Belanda yang berisi informasi lokasi markas-markas gerilyawan MA-Yogya," paparnya.

Sementara itu di Markas Gerilya di Dusun Kledokan direncanakan akan dijadikan Museum berisi artefak MA-Yogya. Dalam perjalanan untuk mencapai markas Kledokan, para wisatawan nantinya akan menyusuri jalur gerilya dan disuguhi pemandangan alam pedesaan yang indah, dengan pemandangan Gunung Merapi serta disuguhi kesenian budaya masyarakat sekaligus kuliner versi gerilyawan kala itu.

Pada jalur gerilya Gatak - Plataran, divisualisasikan suasana penyerbuan pasukan Belanda ke Desa Selomartani, pada 24 Pebruari 1949 pagi hari, dibakarnya lumbung padi Gatak dan pertempuran Plataran yang mengakibatkan gugurnya para perwira remaja dan taruna MA Yogya serta Tentara Pelajar.

Di dusun Plataran telah berdiri Monumen Perjuangan Taruna yang diresmikan pada tahun 1977 lalu. Direncanakan, di monumen ini akan di bangun Museum guna memvisualisasikan suasana pertempuran Plataran, gerakan Pasukan MA Yogya dan gerakan Pasukan Belanda, serta artefak, peta pertempuran, koleksi senjata, pesawat "cocor merah" P-51 Mustang AU Belanda dan pesawat capung pemantau milik AU Belanda.

Disepakati, penyusunan masterplan destinasi wisata perjuangan Desa Selomartani harus sudah selesai pada Oktober 2019 dan masuk ke dalam Master Plan Pengembangan Destinasi Wisata Borobudur - Yogyakarta - Prambanan.

Dalam rangka peringatan 71 Tahun Pertempuran Plataran, pada 23-24 Pebruari 2020, para Sejarawan Indonesia - Belanda dan para Keluarga Veteran IKAM Yogya dan Keluarga Veteran Belanda akan berkumpul dan menggelar Seminar di AKMIL Magelang, dilanjutkan dengan napak tilas di Medan Gerilya Desa Selomartani ini.

Menteri Pariwisata Arief Yahya pun sangat mendukung hal tersebut. Menurutnya Yogyakarta sebagai sebuah destinasi yang sangat lengkap potensinya. Dengan adanya wisata sejarah, potensi DIY akan semakin besar lagi.

"Ini merupakan salah satu potensi besar pariwisata Yogyakarta. Daerah ini merupakan saksi betapa dasyatnya perjuangan para pahlawan merebut kemerdekaan. Pemetaan ini akan menjadi salah satu bukti paling otentik yang dimiliki provinsi ini dan akan menjadi sebuah atraksi yang sangat menjanjikan untuk dijual ke wisatawan," ujar Mantan Dirut Telkom itu.

Pengibaran Bendera Jadi Bukti Pulihnya Pariwisata Tanjung Lesung

Dalam rangka HUT RI ke-74, dilakukan pengibaran bendera merah putih di lokasi tsunami Tanjung Lesung. Hal itu juga jadi simbol pulihnya pariwisata setempat.

Sebagai daerah yang terkena tsunami pada Desember 2018 lalu, Tanjung Lesung, Banten menjadi daerah yang pariwisatanya terdampak. Di HUT RI ke-74, untuk menarik kembali gairah wisatwan, digelar pengibaran bendera kemerdekaan oleh atlet lintas cabang olah raga.

Empat atlet kayak melakukan pengibaran bendera di Pantai Kalica, 2 atlet paramotor dan microlight trike mengibarkan di atas kawasan udara di darat. Pengibaran bendera dihadiri BMKG dan pengelola Tanjung Lesung.

Kepala BMKG Wilayah 2 Banten, Lampung, Sumsel dan Kalimantan, Hendro Nugroho menyampaikan bahwa pemerintah mendukung bangkitnya pariwisata. BMKG dalam hal ini melakukan mitigasi bencana dan kepastian rasa aman.

BMKG katanya mengaktifkan 18 lokasi alat pemantau info dini di sekitar Lampung dan Banten dalal bentuk radar tsunami termasuk di Tanjung Lesung. Selain itu, ada tide gauge di 6 lokasi serta buoy tsunami dan berbagai sistem alat berkaitan dengan bencana.

"BMKG pada prinsipnya memberikan sejumlah fasilitas dalam rangka upaya mitigasi dan kepastian atas rasa aman untuk masyarakatnya sesuai dengan undang-undang," kata Hendro dalam rilis yang diterima detikcom di Pandeglang, Banten, Sabtu (17/8/2019).

Sementara, Presdir Banten West Java Poernomo Siswoprasetjo sebagai pengelola Tanjung Lesung mengungkapkan pulihnya pariwisata di kawasan pesisir Banten perlu partisipasi semua pihak baik warga dan pemerintah. Selain itu, sumber daya manusia di kawasan pariwisata perlu unggul untuk mengembangkan wilayah.

"Sumber daya manusia dan warga harus kuat termasuk meningkatkan nkemampuan dan keahlian untuk pengembangan pariwisata, ekonomi," ujarnya.

Medan Perang Gerilya di Selomartani DIY Disulap Jadi Wisata Perjuangan

Sebagai salah satu medan pertempuran di masa perjuangan, DI Yogyakarta memiliki potensi wisata sejarah melimpah yang layak dikembangkan. Salah satunya daerah Selomartani, Sleman. Daerah ini yang merupakan merupakan medan gerilya Pasukan Akademi Militer Yogya (MA-Yogya), yang tergabung dalam Satuan Sub-Wehrkreise 104/WK-III.

Mereka bertempur dengan Pasukan Belanda pada Perang Kemerdekaan II. Sejarah ini jika dikemas dengan baik bisa menjadi daya tarik yang kuat untuk menarik wisatawan.

Sebuah focus group discussion (FGD) mengupas potensi tersebut pun digelar di Yogyakarta, 12-13 Agustus 2019. Tema besarnya, Survey Jalur Wisata Gerilya Desa Selomartani. FGD tersebut merupakan kolaborasi antara Badan Otorita Borobudur Kemenpar bersama Badan Pengembangan Infastruktur Wilayah Kemenpupera, Akademi Militer (AKMIL) Magelang, Pemprov DI Yogyakarta, Pemkab Sleman, Korem 072/Pamungkas, Ikatan Keluarga Akademi Militer Yogya dan Komunitas HISTORIA 24249.

"FGD ini merupakan langkah memasukan destinasi wisata perjuangan ke dalam Master Plan Pengembangan Destinasi Wisata Borobudur - Prambanan - Yogyakarta yang tengah disusun. Karena dengan sebuah kemasan yang baik, sejarah ini dapat menjadi sebuah atraksi memikat bagi wisatawan," kata Penasehat Kehormatan Menteri Pariwisata. Indroyono Soesilo dalam keterangannya, Sabtu (17/8/2019).

Pria yang pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman tersebut menambahkan. Jejak sejarah perjuangan di Selomartani cukup luas untuk diangkat. Dari mulai medan pertempuran Plataran, medan pertempuran Sambiroto, markas gerilya di Kledokan dan Kringinan, serta dapur umum serta lumbung padi di Gatak.

Semua akan diinventarisasi guna dirancang jalur wisata. Selain itu akan dibuatkan peragaan luar ruang dan Museum sehingga menjadi destinasi wisata sejarah menarik. Sekaligus menggugah semangat kejuangan bagi generasi muda.

"Direncanakan, dalam jalur wisata ini, para wisatawan akan melihat visualisasi pertempuran di pertigaan dusun Sambiroto antara Gerilyawan MA-Yogya dengan Pasukan Belanda, mengakibatkan gugurnya Vaandrig Cadet Abdoel Djalil dan disitanya buku harian Abdoel Djalil oleh tentara Belanda yang berisi informasi lokasi markas-markas gerilyawan MA-Yogya," paparnya.

Ramaikan HUT RI, Anies Ajak Traveler Menikmati Malam di Monas

Dalam menyambut HUT RI, ada festival menarik di Monas. Namanya 'Festival of Light' yang menampilkan diorama rangkaian lampu yang instagramable. Yuk ke Monas!

Dalam Instagramnya yang diintip detikcom, Sabtu (17/8/2019) Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengajak traveler untuk datang ke Monas. Ada 'Festival of Light' yang akan menghiasi kawasan Monas di malam hari.

Menurut caption dalam postingan Instagramnya @dkijakarta, Festival of Light merupakan bagian dari rangkaian program tahunan Monas Week 2019, sekaligus menyambut HUT ke- 74 Republik Indonesia.

Dalam festival ini, pengunjung dapat melihat beragam rangkaian diorama lampu yang ditata seepik mungkin yang identik dengan Museum Sejarah Nasional. Serta nantinya juga ada permainan laser yang akan membuat kamu berdecak kagum.

Festival of Light bisa kamu lilhat di kawasan Monas sisi selatan dan barat. Tidak dipungut biaya kok, alias gratis!

Rangkaian kegaitan Monas ini bisa kamu nikmati mulai dari tanggal 15-25 Agustus 2019 (kesuali hari Senin) pukul 18.30 WIB- 21.25 WIB.

Nah yuk ajak teman, sahabat, gebetan, pacar maupun keluarga kamu menghabiskan malam sembari berburu foto. Jangan lupa bawa kamera biar foto kamu makin keren.

Selamat berkunjung!

Pengibaran Bendera Jadi Bukti Pulihnya Pariwisata Tanjung Lesung

Dalam rangka HUT RI ke-74, dilakukan pengibaran bendera merah putih di lokasi tsunami Tanjung Lesung. Hal itu juga jadi simbol pulihnya pariwisata setempat.

Sebagai daerah yang terkena tsunami pada Desember 2018 lalu, Tanjung Lesung, Banten menjadi daerah yang pariwisatanya terdampak. Di HUT RI ke-74, untuk menarik kembali gairah wisatwan, digelar pengibaran bendera kemerdekaan oleh atlet lintas cabang olah raga.

Empat atlet kayak melakukan pengibaran bendera di Pantai Kalica, 2 atlet paramotor dan microlight trike mengibarkan di atas kawasan udara di darat. Pengibaran bendera dihadiri BMKG dan pengelola Tanjung Lesung.

Kepala BMKG Wilayah 2 Banten, Lampung, Sumsel dan Kalimantan, Hendro Nugroho menyampaikan bahwa pemerintah mendukung bangkitnya pariwisata. BMKG dalam hal ini melakukan mitigasi bencana dan kepastian rasa aman.

BMKG katanya mengaktifkan 18 lokasi alat pemantau info dini di sekitar Lampung dan Banten dalal bentuk radar tsunami termasuk di Tanjung Lesung. Selain itu, ada tide gauge di 6 lokasi serta buoy tsunami dan berbagai sistem alat berkaitan dengan bencana.

"BMKG pada prinsipnya memberikan sejumlah fasilitas dalam rangka upaya mitigasi dan kepastian atas rasa aman untuk masyarakatnya sesuai dengan undang-undang," kata Hendro dalam rilis yang diterima detikcom di Pandeglang, Banten, Sabtu (17/8/2019).

Sementara, Presdir Banten West Java Poernomo Siswoprasetjo sebagai pengelola Tanjung Lesung mengungkapkan pulihnya pariwisata di kawasan pesisir Banten perlu partisipasi semua pihak baik warga dan pemerintah. Selain itu, sumber daya manusia di kawasan pariwisata perlu unggul untuk mengembangkan wilayah.

"Sumber daya manusia dan warga harus kuat termasuk meningkatkan nkemampuan dan keahlian untuk pengembangan pariwisata, ekonomi," ujarnya.

Kemenpar Siapkan 12 Festival di Perbatasan Indonesia-Timor Leste

Kementerian Pariwisata (Kemenpar) telah menyiapkan 12 festival yang akan digelar di daerah perbatasan atau crossborder antara Indonesia dan Timor Leste. Menurut Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar, Rizki Handayani, festival-festival tersebut akan dilaksanakan di tiga Pos Lintas Batas Negara (PLBN), yaitu PLBN Motaain, PLBN Wini, dan PLBN Motamasin.

Potensi wisatawan di wilayah perbatasan (crossborder) Nusa Tenggara Timur (NTT)-Timor Leste sangat tinggi. Potensi ini dibaca dengan baik oleh Kementerian Pariwisata. Pasar ini digarap sangat serius. 12 Event pun disiapkan untuk menggoda wisatawan Timor Leste.

12 Event yang disiapkan Kementerian Pariwisata diberi label Festival Wonderful Indonesia. Event-event itu akan dilangsungkan di tiga pintu perbatasan. Tepatnya Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain, PLBN Wini, dan PLBN Motamasin.

"Potensi crossborder Timor Leste sangat tinggi. Hal ini terlihat dari sejumlah festival crossborder yang kita gelar disana. Eventnya selalu ramai dikunjungi wisatawan, PLBN pun ramai saat festival digelar, jumlah pelintas batasnya selalu menembus angka 1.000. Potensi ini yang kita maksimalkan," ujar Rizki dalam keterangannya, Sabtu (17/8/2019).

Lebih lanjut Rizki menjelaskan rincian 12 festival bertajuk Wonderful Indonesia tersebut. Festival Wonderful Indonesia akan dimulai di PLBN Motaain pada 17 Agustus-13 Oktober dengan 6 event. Selanjutnya di PLBN Wini akan digelar pada 24 Agustus-6 Oktober yang berisi 4 event dan di PLBN Motamasin akan digelar pada 6 September-10 Oktober yang berisi 2 event.

Sementara itu, Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar, Muh Ricky Fauziyani, mengatakan Festival Wonderful Indonesia akan disemarakkan dengan berbagai kegiatan. Selanjutnya, festival ini juga akan membagi-bagikan doorprize dan voucher discount, serta penampilan sejumlah band seperti Panglima, GSNF, Harmoni, Ilumia, Starboys, Moosa, dan X-Samosa.

"Festival Wonderful Indonesia akan diisi dengan berbagai kegiatan. Ada juga bazar kuliner dan sembako hingga souvenir. Jadi siapa pun yang datang bisa mendapatkan souvenir dari dua negara, Indonesia dan Timor Leste," papar Ricky.

Menurut Ricky, tingginya potensi wisatawan crossborder asal Timor Leste bisa dilihat dari Konser Musik Perbatasan Kefamenanu 2019 yang digelar pada 9-10 Agustus lalu. Event yang menghadirkan band Tipe-X, Vicky Salamor, dan Maria Vitoria tersebut didatangi 1.864 wisatawan Timor Leste yang masuk melalui PLBN Motaain, PLBN Wini, dan PLBN Motamasin.

Adapun menurut Menteri Pariwisata Arief Yahya, crossborder memang menjadi senjata utama Kemenpar untuk mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan mancanegara. Apalagi menurutnya ada kedekatan budaya antara Indonesia dengan Timor Leste.

"Ada beberapa hal yang membuat kita membidik wisatawan crossborder. Pertama adalah jarak, relatif dekat, biayanya pun tidak terlalu mahal. Kemudian adanya unsur kedekatan secara budaya, makanya kita perkuat dengan atraksi dan di antaranya melibatkan peserta dari negara tetangga. Cara ini selalu efektif. Timor Leste menjadi contohnya, banyak event kita yang dibanjiri wisatawan crossborder," ucap Arief.

Strategi Promosi Pariwisata Bintan Lewat Event Ironman 70.3 2019

Perhelatan akbar Ironman 70.3 bakal kembali menyapa pencinta sport tourism. Digelar di Bintan, Kepulauan Riau (Kepri), tahun ini lomba triatlon tersebut bakal menyiapkan track berupa suguhan keindahan alam untuk menyapa para peserta.

Menurut Menteri Pariwisata Arief Yahya, perhelatan yang digelar Minggu (25/8/2019) itu bakal menjanjikan. Apalagi perhelatan ini diadakan di Lagoi yang merupakan pusat pengembangan pariwisata. Spotnya menakjubkan dengan hamparan pantai berpasir putih, laguna, fasilitas lengkap, dan hotel kelas satu.

"Ironman 70.3 sudah pasti bakal membuai para peserta. Tracknya memang dirancang khusus menyusuri keindahan Bintan. Sangat keren. Makanya perhelatan ini selalu dibanjiri peserta dari berbagai negara," kata Arief, dalam keterangan tertulis, Sabtu (17/8/2019).

Arief menambahkan, dalam cabang bersepeda, para peserta akan melewati rute sepanjang 90 kilometer yang 70 kilometer di antaranya adalah kawasan permukiman penduduk di pesisir pantai serta perkampungan. Bonusnya hutan bakau yang rimbun dan deretan pohon kelapa. Mereka pun akan menikmati pemandangan perbukitan yang begitu indah di Bintan.

Mereka akan melibas track renang yang fantastis di teluk Lagoi. Selain itu, cabang lari pun tak kalah berkelas dengan track-nya yang cukup menantang di dalam kawasan Lagoi. Apalagi tahun ini panitia menyediakan sejumlah titik rain shower yang menyemprotkan air di jalur lomba untuk menyegarkan para peserta.

Menurut Ketua Tim Pelaksana Calendar of Event Kementerian Pariwisata Esthy Reko Astuty, gengsi Ironman 70.3 Bintan selalu meningkat setiap tahunnya sebagai balapan ikonik di Asia Tenggara. Selain balapan utama, tahun ini acara juga akan disorot dengan sejumlah kegiatan sampingan.

"Ini termasuk Meet the Pro di mana peserta dapat bertemu dan berbaur dengan triatlet profesional. Bahkan peserta berkesempatan mendapatkan foto dan tanda tangan dari mereka. Jadi banyak sekali pembaharuan yang akan memanjakan peserta," kata Esthy.

Terpisah, Deputi Bidang Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani Mustafa mengatakan, lomba triatlon yang satu ini nggak cuma menarik perhatian wisatawan lokal, tetapi juga mancanegara. Bahkan, Ironman 70.3 Bintan dinobatkan sebagai balap triatlon jarak jauh terbaik di Asia, dengan pesona alam yang mengagumkan. Hal ini semakin menobatkan Kepri sebagai salah satu destinasi sport tourism terbaik di Indonesia.

"Penyelenggaraan event sport tourism memperkuat posisi Bintan bahkan Kepri sebagai destinasi kelas dunia. Perhelatannya selalu dibanjiri wisatawan. Ini jelas membawa dampak positif bagi pariwisata Bintan dan juga Kepri," ujar Rizki.

Senada dengan Rizki, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bintan, Wan Rudi Iskandar menuturkan pemerintah daerah selalu siap dalam menyambut event Ironman 70.3. Menurutnya, tingkat kepuasan para peserta setiap tahunnya sangat tinggi. Terlebih event ini sudah masuk tahun ketiga dan menjadi bagian dalam Top 100 dan Top 10 Calender of Event Kementerian Pariwisata.

"Wisatawan yang datang minimal stay di Bintan itu tiga hari. Pertama dia latihan, lalu lomba, dan terakhir istirahat sambil liburan. Kalau wisatawan mancanegara itu jarang sendiri, pasti bawa supporter atau orang lain. Makanya kami pun selalu berusaha memberikan yang terbaik. Sekaligus kami drive untuk memperkenalkan berbagai potensi lain pariwisata Bintan," ujar Rudi.

Cegah Polusi di Jakarta, Ayo Naik 5 Transportasi Ini (2)

4. LRT

Nah, yang satu ini adalah transportasi terbaru di ibu kota. Uji publik sudah dilakukan sejak 11 Juni 2019 lalu. Untuk masa uji publik masih berlaku hingga waktu yang belum ditentukan. Traveler tidak perlu registrasi, cukup menunjukan kartu identitas saat akan menumpang LRT. Jangan lupa, LRT beroperasi mulai pukul 05.30-23.00 WIB setiap harinya.

Untuk saat ini, baru rute Kelapa Gading-Rawamangun dengan jarak 5,8 kilometer yang beroperasi. Adapun stasiun yang beroperasi di antaranya Stasiun Velodrome, Stasiun Equestrian, Stasiun Pulomas, Stasiun Boulevard Selatan, Stasiun Boulevard Utara, Stasiun Pegangsaan Dua yang sudah terintegrasi dengan Transjakarta atau Jaklingko.

Awalnya, rute LRT Rawamangun-Velodrome ditujukan untuk memfasilitasi atlet-atlet Asian Games 2018. Namun, proses pembangunan yang terhambat, membuat LRT yang mulai dibangun pada Mei 2017 ini masih belum beroperasi sepenuhnya hingga sekarang. Semoga fase-fase selanjutnya dapat segera diselesaikan dan beroperasi, sehingga warga Jakarta, pendatang dan warga wilayah penyangga ibu kota semakin banyak pilihan transportasi.

5. Jalan Kaki

Kali ini tidaklah berhubungan dengan kendaraan, melainkan untuk membantu tubuh lebih bergerak aktif, terutama bagi Traveler yang jarang berolahraga. Kini, di sejumlah titik di ibu kota telah tersedia trotoar-trotoar yang nyaman dan luas untuk Traveler berjalan kaki. Seperti di wilayah Senayan misalnya.

Traveler dapat berjalan-jalan dan melihat suasana kota yang tampak lebih modern dari lokasi lain. Revitalisasi jembatan penyeberangan orang alias JPO yang ada di kawasan ini juga menarik sebagai tujuan atau lokasi berfoto. Tidak hanya itu, gedung-gedung pencakar langit juga bisa menjadi latar foto yang instagramable loh, Traveler!

Berbicara mengenai transportasi publik, Jakarta menjadi bagian kecil dari transformasi kendaraan umum yang ada di dunia. Sejumlah negara maju telah memiliki sarana dan prasarana yang tidak hanya ramah lingkungan, tapi juga menerapkan teknologi canggih.

Beragam inovasi di dunia transportasi ini semakin berkembang pesat. Salah satunya di Dubai, UEA. Maka tidak heran, jika mobil-mobil yang mengaspal di jalanan dubai sebagian besar adalah mobil-mobil supercar yang juga super mewah.

Terkenal dengan berjuta inovasi, Dubai juga memiliki taksi terbang yang bisa mengantar Traveler berkeliling melihat keindahan Dubai dari udara. Taksi terbang di Dubai merupakan yang pertama di dunia, sebelum akhirnya beberapa negara lain, kini mengikuti jejaknya.

Salah satu kota yang begitu dikagumi, kota dengan berjuta inovasi. Bangunan megah, wisata mewah, pemandangan indah, semua ada di salah satu kota di UEA ini. Hal-hal tersebut tentunya menjadikan kota ini menjadi salah satu destinasi yang banyak diimpikan.

Melalui gambaran dunia maya saja bisa terpesona, bagaimana jika berkunjung secara langsung? Dengan segala yang dimiliki Dubai, mengapa tidak memiliki mimpi untuk pergi ke sana? Beragam informasi dari kota super-inovatif ini tersedia dari berbagai sumber, terutama di dunia maya. Informasi dan seluk-beluk dari kota indah ini dapat diperoleh dengan mudahnya. Bagaimana bisa tidak memimpikan untuk pergi ke sana?

China ramah turis muslim

Apakah orang-orang di China helpful? Menurut pengalaman saya, kebanyakan orang yang sering menghindar jika ditanya karena memang sama sekali tidak bisa berbahasa Inggris, walaupun ada juga yang mencoba memberikan informasi atau arah dengan menggunakan bahasa tubuhnya. Saya sempat bertanya kepada seorang yang bisa berbahasa Inggris sedikit, beliau dengan sabar berusaha untuk menjawab dan membantu kami.

Setelah Beijing, tujuan kami adalah kota Xian, yang ternyata merupakan sebuah kota yang juga tak kalah modern. Tentu saja tujuan utama kami adalah Terracota warrior yang merupakan salah satu warisan dunia. Saya terkagum-kagum melihat ribuan patung yang ada di sini.

Repotnya tidak punya wifi, kalau kita terpisah jadi susah menghubungi masing-masing orang. Di sini saya sempat terpisah dengan orangtua saya. Tapi untunglah akhirnya kami bisa bertemu walaupun sempat memakan waktu.

Makanan juga menjadi salah satu masalah selama di China. Walaupun bisa menemukan makanan halal, tapi rasanya kurang sesuai dengan lidah kami. Di Xian, betapa senangnya ketika kami menemukan Muslim quarter sehingga bisa memlih berbagai makanan halal.

Sebagian besar bisa kami makan karena cita rasanya masih lumayan, meskipun tidak bisa dibandingkan dengan makanan Indonesia ya. Saya sempat mencoba semacam baso dan juga mie kuah. Rasanya, masih ok lah. Goreng-gorengan seafood dan sate kambing yang berukuran jumbo pun bisa kami makan. Disini juga terdapat toko oleh-oleh yang halal.

Saya suka kota Xian, karena udaranya yang lebih segar dan kotanya yang bertipe kota budaya. Berkeliling Xian City Wall dengan sepeda, melihat cantiknya Bell Tower dan Drum Tower terutama di malam hari, merupakan beberapa hal favorit saya di Xian.

Di  China, kami juga mencoba transportasi kereta untuk perjalanan antar kota. Dari Xian menuju Chengdu, kami memilih naik kereta malam yaitu sleeper train. Keretanya cukup nyaman, kami memilih kompartemen untuk 4 orang. Indikator kenyamanan buat saya, bisa tidur nyenyak dan bersih.

Kota terakhir, Chengdu saya pilih karena adanya pusat observasi panda di kota ini. Dan sangat bahagia kami bisa melihat panda-panda termasuk bayinya di tempat ini.

Tak saya sangka, Chengdu pun ternyata kota yang sangat metropolitan. Di kota ini pulalah kami menemukan restoran  China yang rasanya pas di lidah kami.

Perjalanan selama kurang dari seminggu di negeri ini memiliki 3 hal yang spesial bagi saya. Pertama, kami tidak membawa wifi dan tidak bepergian dengan tour sehingga selama perjalanan kami hanya mengandalkan peta dan bertanya dengan orang-orang di jalan meskipun kami tak bisa berbahasa Mandarin.

Kedua, bisa membuktikan bahwa tidak selalu yang dibicarakan oleh orang banyak adalah benar. Diantaranya masalah kebersihan di  China.

Ketiga, merupakan suatu kebahagiaan bisa membahagiakan orang tua untuk bisa sampai di tempat impiannya. Senang sekali ketika mama berkata: "Mama senang banget deh ke sini".

Berbekal pengalaman tersebut, saya ingin sekali berkunjung ke kota yang digadang-gadang sebagai kota masa depan, Dubai. Mengapa? Karena selain ingin menyaksikan dengan mata kepala sendiri yang namanya Burj Khalifa, gedung tertinggi di dunia saat ini, mal terbesar dan juga air mancur terbesar di dunia, menikmati gurunnya, saya juga ingin sekali melihat hal-hal menarik yang bisa diambil selain objek-objek wisata itu sendiri. Karena saya percaya, berwisata tidak hanya sekedar mengunjungi dan berfoto di tempat wisata tapi juga melihat lebih dalam dari tempat tersebut.

Cegah Polusi di Jakarta, Ayo Naik 5 Transportasi Ini

Commuter Line yang dioperasikan KCI (Kereta Commuter Indonesia) kini melayani 79 stasiun di yang tersebar di Jabodetabek, Banten, dan Cikarang. Jangkauan rute KRL mencapai 418,5 km. Tercatat hingga 2019 ini, KCI memiliki 1.450 unit kereta dengan target penumpang mencapai 1,2 juta per hari. Ini tentunya juga memudahkan para calon penumpang, termasuk Traveler, untuk mencari stasiun terdekat dari lokasi keberadaan, tanpa menunggu terlalu lama untuk jarak tiap keretanya.

KCI menetapkan tarif yang bervariasi, tergantung pada jarak tempuh. Tarif yang diterapkan mulai dari Rp 3.000 hingga sekitar Rp 13.000. Masih terjangkau ya, Traveler. Itulah salah satu alasan mengapa pengguna KRL begitu banyak, termasuk pada akhir pekan. Ini disebabkan karena pada saat akhir pekan, biasanya banyak dari Traveler yang ingin berlibur bersama keluarga dan memanfaatkan KRL sebagai pilihan untuk mengantar sampai dekat titik tujuan.

Sama seperti Transjakarta, KRL juga menggunakan sistem e-ticketing. Jadi, persiapkan kartu uang elektronik Traveler sebelum masuk stasiun. Selain menggunakan kartu uang elektronik, Traveler juga dapat membeli tiket harian berjaminan (THB) atau kartu multitrip (KMT) di loket maupun vending machines yang tersedia di stasiun.

3. MRT

Ini dia salah satu transportasi massal terbaru yang ada di ibu kota. Hadirnya MRT atau Moda Raya Terpadu ini membuat Jakarta terlihat semakin maju. Bahkan di beberapa titik, Traveler dapat merasakan nuansa seperti tengah berada di luar negeri.

Untuk saat ini, baru ada 13 stasiun yang melayani rute Lebak Bulus-Bundaran HI. Jalur ini menempuh jarak sejauh 16 kilometer. 16 stasiun ini terbagi menjadi tujuh stasiun layang dan enam stasiun bawah tanah. Stasiun layang meliputi Lebak Bulus yang digunakan sebagai lokasi depo, Fatmawati, Cipete Raya, Haji Nawi, Blok A, Blok M, dan ASEAN. Sedangkan untuk stasiun bawah tanah di antaranya Senayan, Istora, Bendungan Hilir, Setiabudi, Dukuh Atas, dan Bundaran HI. Jadwal kedatangan kereta setiap 5-10 menit sekali dengan jadwal operasi mulai dari 05.00-24.00.

Hingga saat ini, baru fase 1 yang beroperasi, pembangunannya sudah dimulai sejak 10 Oktober 2013, uji publik pada 12 Maret 2019 serta diresmikan pada 24 Maret 2019. Tarif MRT bervariasi tergantung jarak dan jumlah stasiun yang dilewati. Mulai 13 Mei 2019, penumpang dikenai tarif dari Rp 3.000-Rp 14.000 untuk sekali perjalanan.

Sama seperti dua transportasi sebelumnya, MRT juga memberlakukan e-ticketing. Jadi, ketika telah memiliki kartu uang elektronik, Traveler dapat menggunakan berbagai moda darat yang menggunakan sistem e-ticketing di ibu kota. Cukup satu kartu dapat digunakan untuk berbagai keperluan, asalkan Traveler tidak lupa untuk mengisi saldo yang cukup agar kartu dapat digunakan.

Adanya MRT mempersingkat waktu tempuh Lebak Bulus-Bundaran HI menjadi 30 menit. Tanpa harus bertemu dengan kemacetan Jakarta di jalan raya, Traveler dapat sampai ke tujuan dengan nyaman. Armada yang masih baru, kebersihan yang terjaga dan tidak berdesakan saat di kereta membuat MRT menjadi salah satu moda yang nyaman dengan segala kemudahannya. Sayangnya baru fase 1 yang beroperasi. Kita tunggu saja fase-fase selanjutnya yang kini tengah digarap, semoga bisa lebih mengurangi kemacetan di jalanan ibu kota.

Senin, 30 Desember 2019

Jalan-jalan di China Tanpa Guide & Wifi, Bisa Kok! (2)

Apakah orang-orang di China helpful? Menurut pengalaman saya, kebanyakan orang yang sering menghindar jika ditanya karena memang sama sekali tidak bisa berbahasa Inggris, walaupun ada juga yang mencoba memberikan informasi atau arah dengan menggunakan bahasa tubuhnya. Saya sempat bertanya kepada seorang yang bisa berbahasa Inggris sedikit, beliau dengan sabar berusaha untuk menjawab dan membantu kami.

Setelah Beijing, tujuan kami adalah kota Xian, yang ternyata merupakan sebuah kota yang juga tak kalah modern. Tentu saja tujuan utama kami adalah Terracota warrior yang merupakan salah satu warisan dunia. Saya terkagum-kagum melihat ribuan patung yang ada di sini.

Repotnya tidak punya wifi, kalau kita terpisah jadi susah menghubungi masing-masing orang. Di sini saya sempat terpisah dengan orangtua saya. Tapi untunglah akhirnya kami bisa bertemu walaupun sempat memakan waktu.

Makanan juga menjadi salah satu masalah selama di China. Walaupun bisa menemukan makanan halal, tapi rasanya kurang sesuai dengan lidah kami. Di Xian, betapa senangnya ketika kami menemukan Muslim quarter sehingga bisa memlih berbagai makanan halal.

Sebagian besar bisa kami makan karena cita rasanya masih lumayan, meskipun tidak bisa dibandingkan dengan makanan Indonesia ya. Saya sempat mencoba semacam baso dan juga mie kuah. Rasanya, masih ok lah. Goreng-gorengan seafood dan sate kambing yang berukuran jumbo pun bisa kami makan. Disini juga terdapat toko oleh-oleh yang halal.

Saya suka kota Xian, karena udaranya yang lebih segar dan kotanya yang bertipe kota budaya. Berkeliling Xian City Wall dengan sepeda, melihat cantiknya Bell Tower dan Drum Tower terutama di malam hari, merupakan beberapa hal favorit saya di Xian.

Di  China, kami juga mencoba transportasi kereta untuk perjalanan antar kota. Dari Xian menuju Chengdu, kami memilih naik kereta malam yaitu sleeper train. Keretanya cukup nyaman, kami memilih kompartemen untuk 4 orang. Indikator kenyamanan buat saya, bisa tidur nyenyak dan bersih.

Kota terakhir, Chengdu saya pilih karena adanya pusat observasi panda di kota ini. Dan sangat bahagia kami bisa melihat panda-panda termasuk bayinya di tempat ini.

Tak saya sangka, Chengdu pun ternyata kota yang sangat metropolitan. Di kota ini pulalah kami menemukan restoran  China yang rasanya pas di lidah kami.

Perjalanan selama kurang dari seminggu di negeri ini memiliki 3 hal yang spesial bagi saya. Pertama, kami tidak membawa wifi dan tidak bepergian dengan tour sehingga selama perjalanan kami hanya mengandalkan peta dan bertanya dengan orang-orang di jalan meskipun kami tak bisa berbahasa Mandarin.

Kedua, bisa membuktikan bahwa tidak selalu yang dibicarakan oleh orang banyak adalah benar. Diantaranya masalah kebersihan di  China.

Ketiga, merupakan suatu kebahagiaan bisa membahagiakan orang tua untuk bisa sampai di tempat impiannya. Senang sekali ketika mama berkata: "Mama senang banget deh ke sini".

Berbekal pengalaman tersebut, saya ingin sekali berkunjung ke kota yang digadang-gadang sebagai kota masa depan, Dubai. Mengapa? Karena selain ingin menyaksikan dengan mata kepala sendiri yang namanya Burj Khalifa, gedung tertinggi di dunia saat ini, mal terbesar dan juga air mancur terbesar di dunia, menikmati gurunnya, saya juga ingin sekali melihat hal-hal menarik yang bisa diambil selain objek-objek wisata itu sendiri. Karena saya percaya, berwisata tidak hanya sekedar mengunjungi dan berfoto di tempat wisata tapi juga melihat lebih dalam dari tempat tersebut.

Jalan-jalan di China Tanpa Guide & Wifi, Bisa Kok!

Jalan-jalan di China tanpa guide dan sinyal Wifi ternyata bisa juga kok. Sistem transportasinya sudah bagus dan mudah kalau mau kemana-mana.

Jika memilih untuk pergi ke sebuah negara di Asia Timur, pada umumnya orang lebih memilih Jepang atau Korea. Namun keinginan ibu saya untuk melihat negeri tirai bambu ini, membuat saya mengesampingkan terlebih dahulu kedua negara tersebut dan memutuskan untuk pergi ke China.

Kami pergi ke tiga kota di China yaitu Beijing, sebagai ibukota, kemudian Xian dan Chengdu. Banyak hal menarik yang didapat dalam perjalanan ini. Sama sekali tidak mudah melakukan perjalanan tanpa guide dan tanpa keterampilan berbahasa Mandarin.

Terlebih lagi, kita tidak bisa mengakses google untuk mencari info ataupun media sosial seperti Instagram. Namun, hal itulah yang membuat perjalanan ini menjadi seru dan istimewa.

Saat kami tiba di Bandara Internasional Beijing, waktu sudah menunjukkan dini hari. Keluar dari bandara, kami disambut dengan keribetan memilih taksi. Saking banyaknya taksi yang mengantri namun semrawut dan macet, calon penumpang pada akhirnya bebas naik taksi yang diinginkan.

Selain taksi biasa, ternyata di sini ada juga taksi-taksi yang tidak resmi menawarkan jasanya. Tentu saja kami akhirnya memilih taksi resmi yang paling dekat dengan posisi kami dan langsung memperlihatkan bookingan hotel tempat kami menginap yang ada tulisan Chinanya untuk mempermudah sang supir.

Beliau berbicara sendiri dalam bahasa Mandarin dengan cepat, sepertinya bertanya kepada kami dimana letak hotelnya, yang tentu saja tidak bisa kami jawab. Selama perjalanan pun sang bapak masih ribut berbicara sendiri, yang membuat kami was-was apakah bisa sampai di hotel atau tidak.

Tapi hebatnya taksi di China, semuanya memakai GPS, dan betapa leganya akhirnya kami sampai di depan hotel kami. Padahal hotel kami bukan hotel di pinggir jalan besar, harus masuk agak dalam. Saat turun taksi, kita akan diberikan struk tanda terima sesuai dengan tarif taksi. Dan tentu saja tidak perlu memberi tip.

Di Beijing kami mengunjungi objek- objek wisata seperti Temple of Heaven, Summer Palace, Tiananmen Square, Forbidden City, dan tentu saja Tembok Besar China. Berwisata ke China memang memerlukan energi yang cukup karena harus banyak berjalan. Lihat saja Forbidden City yang luasnya 720,000 meter persegi, dengan ruangan lebih dari 8000 dan bangunannya ada 800. Bagaimana tidak gempor jalannya.

Tapi jangan salah, luas Forbidden City ternyata masih kalah dibandingkan luas kawasan Temple of Heaven. Begitu juga Tembok Besar China dimana kita harus berjalan naik jalan yang menanjak.

China punya sistem transportasi yang sudah begitu baik, canggih dan mudah. Harganya pun tidak mahal, bis kota hanya sekitar 2 yuan. Tapi karena kami bepergian 4 orang, naik taksi lebih efisien. Harganya pun tidak mahal. Dan di jalan, sering sekali kami melihat bis listrik, keren.

Banyak orang bilang, di China itu jorok-jorok. Di jalanan bisa gampang dilihat orang meludah dan kotor. Tapi terus terang, selama perjalanan di tiga kota ini saya tidak pernah melihat ludah di jalanan dan kotanya termasuk sangat bersih. Seperti yang saat berada di Tiananmen Square, tidak ada sampah yang saya temukan. Apalagi di sana ada beberapa petugas kebersihan yang selalu siap sedia membersihkan sampah.

Tapi sebenarnya memang tidak banyak juga yang buang sampah sembarangan sih. Mungkin yang masih menjadi masalah adalah bau kurang sedap di toilet (meskipun toiletnya bagus) yang memang juga saya alami.

Salah satu yang menjadi kendala di China adalah tidak banyak loket di lokasi objek wisata yang memberikan informasi dalam bahasa Inggris. Jadi seringnya saya menerka-nerka harga tiket hanya dengan melihat angka yang tertera di papan.

Legenda di Balik Patung Buddha Tidur Myanmar

Traveling ke Myanmar, ada banyak patung Buddha tidur yang bisa dilihat traveler. Salah satu yang cukup istimewa adalah Patung Shwe Tha Lyaung di Kota Bago.

Selama kunjungan penulis di Myanmar terhitung lebih dari 10 kali penulis mengunjungi kuil-kuil dimana terdapat patung-patung Buddha dalam posisi berbaring berukuran besar yang panjangnya mencapai puluhan meter. Di antaranya yang terbesar dan terpanjang adalah patung Buddha Chauk Htat Gyee Image di kota Mandalay yang panjangnya mencapai 250 kaki atau 76.45 meter.

Di Kota Bago juga terdapat patung sejenis bernama Shwe Tha Lyaung namun lebih kecil dan pendek. Panjang patungnya hanya sekitar 180 kaki atau 54,88 meter, dengan tinggi 16 meter. Namun kuil ini ramai dikunjungi umat Buddha yang berdoa dan tentunya wisatawan asing.

Setelah kami melihat potongan-potongan gambar yang ada di dinding dekat patung tersebut, ternyata kuil ini memiliki kisah mengenai penyebaran agama Buddha di Kota Bago. Beruntung di bawah gambar-gambar tersebut selain tertulis Bahasa Myanmar, juga terdapat terjemahan dalam Bahasa Inggris sehingga kami bisa memahami jalan cerita kisah tersebut.

Lukisan 1:

Kisah ini bermula ketika raja Migadekpa dari Kerajaan Hanthawaddy yang berkuasa memerintahkan putranya pergi berburu ke hutan, untuk mendapatkan hewan buruan yang akan dikorbankan sebagai persembahan bagi dewa-dewa yang disembah raja dan rakyatnya.

Lukisan 2:

Pangeran dengan diiringi para pengawal berangkat berburu ke hutan.

Lukisan 3:

Dalam perjalanan memasuki hutan rombongan sampai di sebuah desa kecil dekat Suvannabhumi, disana pangeran beremu seorang gadis suku Mon bernama Dalahtaw yang merupakan pengikut Budha dan sang pangeran pun jatuh cinta kepadanya.

Lukisan 4:

Pangeran menikahi Dalahtaw dan menjanjikan dalahtaw bebas menjalankan ajaran Buddha dan membawa Dalahtaw ke istana kerajaan Hanthawaddy.

Lukisan 5:

Di dalam istana Dalahtaw tidak mau menyembah dewan-dewa sembahan raja dan rakyat kerajaan, namun justru menyembah Sang Buddha di dalam ruangannya sendiri.

Lukisan 6:

Atas desakan para pejabat istana kepada raja, akibat tindakan Dalahtaw yang dianggap menghina dewa-dewa sembahan mereka karena tidak menyembah dewa-dewa namun justru menyembah Sang Buddha, akhirnya Raja Migadeikpa menjatuhkan hukuman agar Dalahtaw bersama orang-orang yang mengikutinya dibunuh dan dikorbankan kepada dewa-dewa.

Lukisan 7:

Di depan patung dewa yang disembah raja dan rakyat Hanthawaddy sebelum eksekusi dilaksanakan, Dalahtaw berdoa kepada sang Budha didepan 3 buah permata dari Buddhisme yaitu Buddha, ajaran Buddha dan masyarakat Buddha dan bersumpah yang menyebabkan patung dewa tersebut hancur berkeping-keping.

Lukisan 8:

Melihat kejadian itu raja Migadeikpa diliputi perasaan takut dan menyesal atas apa yang dilakukan, akhirnya beliau membebaskan putra dan menantunya serta memerintahkan agar patung Buddha dibangun dan disembah rakyat menggantikan patung-patung dewa sebelumnya.

Lukisan 9:

Akhirnya seluruh rakyat kerajaan Hanthawaddy melepaskan agama lama mereka dan menjadi pengikut Buddha serta membangun sebuah patung Buddha yang berukuran sangat besar.

Lukisan 10:

Raja Migadeikpa yang kini sudah menjadi pengikut ajaran Buddha menyelesaikan pembangunan patung Buddha di tahun 994 M yang kini dikenal sebagai Shwe Tha Lyaung Budha.

Tahun pun berlalu dengan cepat dan raja-raja serta dinasti-dinasti silih berganti hingga patung Buddha ini pun terlupakan. Akhirnya 500 tahun lebih kemudian, di abad 15 Masehi Raja Dhammazedi merenovasi patung ini.

Namun di tahun 1757 akibat pemberontakan bangsa Mon kepada Bangsa Burma, Kota Bago dihancurkan dan patung Buddha ini pun kembali terlupakan dan tersembunyi di balik lebatnya pepohonan. Hingga akhirnya ditemukan Bangsa Inggris ketika sedang membangun jalan kereta api yang menghubungkan kota Bago dengan Yangoon.

Akhirnya patung ini dikembalikan ke tempat asalnya dan untuk melindunginya dari hujan dibangunlah pavilion besi (tazaung) di atas patung. Seiring waktu, bangunan lainnya pun ditambahkan di komplek kuil ini.

Waktu buka : setiap hari termasuk hari libur nasional mulai dari jam 6 pagi-8 malam

Tiket masuk bisa menggunakan Bago archeological Zone senilai USD 10 dimana pengunjung bisa mengunjungi tempat bersejarah lainnya di Kota Bago.

Tak Disambut Pilot, Istri PM Israel Marah Sampai Mau Masuk Kokpit

Istri Perdana Menteri Israel, Sara Netanyahu disebut marah besar karena tidak disambut pilot saat masuk ke pesawat. Dia sampai mau masuk ke dalam kokpit.

Sara Netanyahu, istri dari Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu dilaporkan marah-marah sampai mau masuk ke dalam kokpit pesawat gara-gara tidak disambut oleh pilot yang bertugas. Kejadian itu berlangsung saat Sara menemani suaminya kunjungan kenegaraan ke Ukraina akhir pekan lalu

Dihimpun detikcom dari beberapa sumber, Kamis (22/8/2019), Sara dilaporkan kesal karena dia tidak mendengar kapten penerbangan maskapai El Al tersebut menyambutnya masuk ke dalam pesawat. Saat hendak masuk ke kokpit, beruntung petugas keamanan berhasil menghentikan aksi nekat Sara.

Setelah pilot membuat pengumuman baru untuk menyambut Sara, akhirnya istri Benjamin Netanyahu itu cukup puas dan berhenti marah-marah.

Namun menurut Kantor Perdana Menteri Israel, laporan dari media Channel 12 Israel tersebut mengalami 'distorsi', tetapi mereka juga tidak menyangkalnya secara keseluruhan.

"Ada kesalahpahaman yang sudah dikonfirmasi dan penerbangan berjalan sesuai rencana. Kisah tentang penjaga keamanan juga merupakan kebohongan. Ini adalah upaya untuk mengalihkan perhatian dari kunjungan internasional penting yang dilakukan perdana menteri," demikian pernyataan dari pihak kantor perdana menteri Israel seperti dilansir dari Independent.

Benjamin Netanyahu melakukan kunjungan ke Ukraina untuk pertama kalinya sejak menjabat pada Maret 1999. Netanyahu adalah PM pertama yang melakukan kunjungan sejak Volodymyr Zelensky dilantik jadi presiden pada April lalu.

Legenda di Balik Patung Buddha Tidur Myanmar

Traveling ke Myanmar, ada banyak patung Buddha tidur yang bisa dilihat traveler. Salah satu yang cukup istimewa adalah Patung Shwe Tha Lyaung di Kota Bago.

Selama kunjungan penulis di Myanmar terhitung lebih dari 10 kali penulis mengunjungi kuil-kuil dimana terdapat patung-patung Buddha dalam posisi berbaring berukuran besar yang panjangnya mencapai puluhan meter. Di antaranya yang terbesar dan terpanjang adalah patung Buddha Chauk Htat Gyee Image di kota Mandalay yang panjangnya mencapai 250 kaki atau 76.45 meter.

Di Kota Bago juga terdapat patung sejenis bernama Shwe Tha Lyaung namun lebih kecil dan pendek. Panjang patungnya hanya sekitar 180 kaki atau 54,88 meter, dengan tinggi 16 meter. Namun kuil ini ramai dikunjungi umat Buddha yang berdoa dan tentunya wisatawan asing.

Setelah kami melihat potongan-potongan gambar yang ada di dinding dekat patung tersebut, ternyata kuil ini memiliki kisah mengenai penyebaran agama Buddha di Kota Bago. Beruntung di bawah gambar-gambar tersebut selain tertulis Bahasa Myanmar, juga terdapat terjemahan dalam Bahasa Inggris sehingga kami bisa memahami jalan cerita kisah tersebut.

Lukisan 1:

Kisah ini bermula ketika raja Migadekpa dari Kerajaan Hanthawaddy yang berkuasa memerintahkan putranya pergi berburu ke hutan, untuk mendapatkan hewan buruan yang akan dikorbankan sebagai persembahan bagi dewa-dewa yang disembah raja dan rakyatnya.

Hiu di Nusa Dua Muncul Karena Musim Peralihan

Nusa Dua, Bali heboh karena kemunculan hiu blacktip di Pantai Peninsula. Munculnya hiu-hiu ini karena adanya upwelling di musim peralihan. Apa itu?

Kemunculan hiu blacktip di Nusa Dua, Bali, viral di media sosial. Gerombolan ini muncul pada hari Selasa (20/8) sampai hari ini, Kamis (22/8). Kemunculan hiu-hiu ini bukanlah tanpa sebab.

Detikcom pun berbincang dengan dengan peneliti hiu dan pari, Dharmadi dari Badan Riset Sumber Daya Manusia Kementerian Kelautan dan Perikanan (BRSDMKP). Kata dia hiu blacktip muncul karena upwelling.

"Kelimpahan nutrien akan mengundang gerombolan ikan-ikan pelagis untuk memakannya. Keberadaan ikan pelagis akan menarik perhatian kelompok hiu untuk memangsanya," ujar Dharmadi.

Hiu blacktip merupakan ikan yang hidup di sekitar karang yang relatif dangkal. Hiu ini menjadikan ikan pelagis kecil sebagai makanan. Ikan pelagis adalah biota yang hidup di permukaan kolom air antara 0-200 meter atau berada di area pasang surut.

"Kemungkinan besar meskipun tidak lama namun suatu saat akan muncul kembali," tambah Dharmadi.

Lantas, apa itu upwelling?

Upwelling adalah pengangkatan massa air dari lapisan dalam ke lapisan permukaan laut. Pengangkatan massa air ini kaya akan nutrien dan mineral. Bagaimana mekanisme pergerak upwelling di Nusa Dua?

"Penyebabnya adalah adanya angin dingin dan kering dari atas benua Australia bergerak ke arah Barat laut. Angin dingin dan kering tersebut sering disebut sebagai Angin Tenggara, oleh orang Indonesia," ujar Widodo Pranowo, Peneliti Madya Bidang Oseanografi Terapan, Pusat Riset Kelautan, Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Angin dari arah Tenggara ini ketika bertemu dengan daratan Pulau Jawa hingga Lombok, NTB. Kemudian angin dibelokkan oleh gaya Coriolis ke arah Selatan menjauhi pesisir.

"Lapisan permukaan air pun terseret menjauhi pesisir, kemudian sejumlah massa air dari lapisan yang lebih dalam naik mengisi kekosongan lapisan permukaan tersebut. Fenomena tersebut yang diberi nama sebagai Upwelling," jelas Widodo.

Intensitas kekuatan upwelling dan lama periode (durasi) upwelling bisa bervariasi. Hal ini tergantung dari apakah ada pengaruh interaksi laut-atmosferik antar tahunan yang seperti El Nino, La Nina dan Indian Ocean Dipole (IOD).

"Pada tahun 2019 ini terjadi El Nino bersamaan dengan Angin Monsoon Tenggara yang dingin dan kering, sehingga mengakibatkan kekeringan di daratan Pulau Jawa dan sekitarnya," ungkap Widodo.

Namun sebaliknya, El Nino membawa keberkahan di laut, di mana intensitas upwelling semakin meningkat. Upwelling ini membawa nutrien yang diperlukan fitoplankton untuk tumbuh dan berkembang. Selanjutnya zooplankton turut melimpah.

"Proses rantai makanan selanjutnya diteruskan dengan kemunculan ikan-ikan mikronekton yang disukai oleh ikan pelagis kecil dan mamalia laut lainnya pemakan ikan-ikan kecil tersebut, seperti hiu blacktip," kata Widodo.

Angin tenggara yang kering dan dingin ini, kemudian dimanfaatkan pula oleh masyarakat pesisir di Madura dan sekitarnya untuk memproduksi garam. Sehingga biasanya Mei digunakan sebagai masa persiapan lahan tambak garam, Juni hingga Oktober untuk masa produksi garam.

Upwelling di sepanjang laut Selatan Jawa hingga Lombok, NTB, akan terus berlangsung dari Juni hingga Oktober. Mungkin, hiu-hiu ini akan muncul kembali untuk berburu ikan pelagis di Nusa Dua.

Traveler Mau Jadi 'TKI' Digaji Rp 10 Juta per Bulan?

Perusahaan manajemen hotel berbasis teknologi, RedDoorz punya program baru bagi traveler. Yakni jadi TKI yang akan digaji Rp 10 juta per bulan.

TKI yang dimaksud bukan bekerja di luar negeri. Tapi, RedDoorz akan memperkerjakan traveler sebagai konten kreator yang membahas pariwisata.

"Program Tenaga Kerja Impian ini akan mempromosikan Indonesia. RedDoorz meng-endorse motel dan homestay, menjangkau UKM-UKM yang sangat dibutuhkan kalangan milenial karena dekat dengan traveling," kata Staf Ahli Menteri Bidang Hukum Kominfo Henri Subiakto dalam acara peluncuran Tenaga Kerja Impian RedDoorz di Jakarta, Kamis (22/8/2019).

Dengan program terbaru dari RedDoorz ini, para milenial yang ingin sebulan sekali liburan pun bisa terlaksana. Karena, kebutuhan dasar yakni liburan akan difasilitasi perusahaan ini.

Pemerintah, kata Henri akan mendukung perusahaan serupa yang ikut memajukan dunia pariwisata Indonesia. Mereka yang kini liburan pasti diawali dengan mencari apa yang sedang 'trending topic' di lini masa.

"Kita akan selalu dukung mereka yang mempromosikan pariwisata Indonesia. Karena mereka yang akan liburan akan cari tahu ke media sosial apa saja yang trending. Lalu dikonfirmasi media konvensional," ujar Henri.

"RedDoorz memberikan kesempatan kalangan muda milenial pilihan murah akan penginapan. Teknologi seperti ini yang dibutuhkan masyarakat. Semua ada di HP karena saat bangun tidur pasti memegangnya," ujar dia.

Tema dalam program TKI RedDoorz adalah bagaimana cara kamu mempromosikan destinasi di Indonesia seperti apa. Durasinya maksimal 60 detik dan akan diseleksi dari unggahan Instagram.

Hiu di Nusa Dua Muncul Karena Musim Peralihan

Nusa Dua, Bali heboh karena kemunculan hiu blacktip di Pantai Peninsula. Munculnya hiu-hiu ini karena adanya upwelling di musim peralihan. Apa itu?

Kemunculan hiu blacktip di Nusa Dua, Bali, viral di media sosial. Gerombolan ini muncul pada hari Selasa (20/8) sampai hari ini, Kamis (22/8). Kemunculan hiu-hiu ini bukanlah tanpa sebab.

Detikcom pun berbincang dengan dengan peneliti hiu dan pari, Dharmadi dari Badan Riset Sumber Daya Manusia Kementerian Kelautan dan Perikanan (BRSDMKP). Kata dia hiu blacktip muncul karena upwelling.

"Kelimpahan nutrien akan mengundang gerombolan ikan-ikan pelagis untuk memakannya. Keberadaan ikan pelagis akan menarik perhatian kelompok hiu untuk memangsanya," ujar Dharmadi.

Hiu blacktip merupakan ikan yang hidup di sekitar karang yang relatif dangkal. Hiu ini menjadikan ikan pelagis kecil sebagai makanan. Ikan pelagis adalah biota yang hidup di permukaan kolom air antara 0-200 meter atau berada di area pasang surut.

"Kemungkinan besar meskipun tidak lama namun suatu saat akan muncul kembali," tambah Dharmadi.

Lantas, apa itu upwelling?

Upwelling adalah pengangkatan massa air dari lapisan dalam ke lapisan permukaan laut. Pengangkatan massa air ini kaya akan nutrien dan mineral. Bagaimana mekanisme pergerak upwelling di Nusa Dua?

"Penyebabnya adalah adanya angin dingin dan kering dari atas benua Australia bergerak ke arah Barat laut. Angin dingin dan kering tersebut sering disebut sebagai Angin Tenggara, oleh orang Indonesia," ujar Widodo Pranowo, Peneliti Madya Bidang Oseanografi Terapan, Pusat Riset Kelautan, Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Angin dari arah Tenggara ini ketika bertemu dengan daratan Pulau Jawa hingga Lombok, NTB. Kemudian angin dibelokkan oleh gaya Coriolis ke arah Selatan menjauhi pesisir.

Begitu Banyak Cinta dari Papua Barat

Papua Barat ada di angan kita sebagai sebuah destinasi yang indah, penduduk ramah dan kaya budaya. Kita telah jatuh cinta bahkan sebelum datang ke sana.

Papua Barat adalah wilayah leher dan kepala pulau berbentuk burung ini. Wilayahnya membentang 102.955,15 km2 dengan 915.361 penduduk. Ada 1 kota dan 12 kabupaten dengan Manokwari sebagai ibukota provinsinya.

Setiap kabupaten dan kota di sana punya potensi wisata luar biasa yang bahkan sebagian besar belum dioptimalkan. Dari gunung sampai bawah laut, begitu banyak pesona alam Papua Barat.

Semua pasti tahu dong Raja Ampat, salah satu destinasi selam terbaik di planet Bumi. Raja Ampat terdiri dari beberapa pulau nan penuh pesona. Waisai sebagai pusat kabupaten saja sudah indah, lebih bagus lagi ketika traveler pergi ke Waigeo, Misool, Piaynemo, Wayag. Presiden Jokowi pun sudah menikmati alamnya yang indah.

Sorong juga tidak bisa dilewatkan. Wilayah ini terbagi antara Kota Sorong, Kabupaten Sorong dan Kabupaten Sorong Selatan. Sorong menjadi pintu gerbang menjelajah Raja Ampat karena rute pesawat mendarat di sana. Tapi Sorong juga punya potensi wisata yang keren. Ada Pantai Tanjung Kasuari, Tembok Berlin Sorong dengan aneka wisata kuliner seafoodnya dan Pulau Doom.

Traveling ke Manokwari juga seru. Kawasan ini terdiri dari Kabupaten Manokwari yang jadi ibukota Provinsi Papua Barat dan Kabupaten Manokwari Selatan. Patung Yesus di Pulau Mansinam jadi favorit. Selain itu juga ada Teluk Doreri dengan beberapa pulau dan pantai serta spot diving dengan bangkai kapal Perang Dunia II. Wisata kuliner yang wajib dicoba di sini adalah Roti Abon Gulung Hawai, mesti beli buat oleh-oleh.

Bertetangga dengan Manokwari ada Kabupaten Pegunungan Arfak yang baru dimekarkan tahun 2012. Di pegunungan ini ada dua danau kembar yaitu Danau Anggi Giji dan Danau Anggi Gida. Potensi wisatanya luar biasa namun belum dioptimalkan.

Di ubun-ubun kepala burung pulau Papua, ada Kabupaten Tambrauw. Di sana ada Bukit Sontiri yang seperti bukit Teletubbies dan Air Terjun Anenderat yang tujuh tingkat. Tambrauw juga adalah salah satu tempat terbaik untuk melihat burung Cenderawasih. Ada lagi Kabupaten Teluk Bintuni yang menghadap ke teluk dengan kekayaan wisata bawah laut.

Kabupaten Teluk Wondama juga spesial lho. Kabupaten ini menghadap langsung Teluk Cenderawasih. Ini adalah habitat alami hiu paus yang legendaris. Wisatawan bisa berenang bersama hiu paus di sini.

Kalau kamu suka dengan wisata sejarah dan budaya, Kabupaten Fakfak bisa jadi tujuan kamu. Ada situs purbakala Kokas alias Tapurarang dengan lukisan purba, ada Masjid Patimburak yang tertua di Papua sejak 1870 dan gua Jepang bekas PD II. Ada juga sejumlah air terjun yang masih perawan.

Satu lagi yang mesti disebut adalah Kabupaten Kaimana. Wisatawan bisa melihat penyu, hiu paus, snorkeling dan diving di beberapa pulau dan Teluk Triton. Ada juga wisata sejarah Benteng Jepang Kaimana. Masjid Kaimana dan tradisi Hadrat muslim Papua saat Lebaran juga asyik untuk ditonton.

Jadi, kapan kalian mau main ke Papua Barat? Salam PAPEDA, Papua Penuh Damai!

10 Pesona Kalimantan Timur, Pilihan Jokowi untuk Ibu Kota Baru

 Ibu kota negeri tercinta telah diputuskan akan pindah ke Kalimantan Timur. Di sana terdapat banyak destinasi wisata yang menarik lho.

Kalimantan Timur terpilih menjadi lokasi calon ibu kota baru Indonesia. Walaupun belum ada lokasi yang spesifik, provinsi ini bertaburan destinasi wisata menarik.

Dirangkum detikcom, Kamis (22/8/2019), berikut destinasi wisata yang dimiliki Kalimantan Timur, calon ibu kota RI nantinya:

1. Sungai Mahakam

Sungai Mahakam merupakan sungai terbesar di Kalimantan timur yang mengalir sepanjang 920 km. Kamu bisa lho berwisata menelusuri kawasan sungai ini. Bila beruntung, kamu akan menemukan lumba-lumba air tawar atau pesut.

Setiap Sabtu, Minggu, dan libur nasional, selalu diadakan open trip reguler bagi pengunjung yang ingin melihat sisi lain Kota Samarinda dari Sungai Mahakam. Ada tiga kapal yang melayani wisata susur sungai, yaitu kapal wisata Pesut Bentong, Pesut Mahakam, dan Pesut Etam.

Ketiga kapal diberi nama pesut, yang merupakan sejenis lumba-lumba air tawar endemik Sungai Mahakam yang hampir punah. Jalur yang dilewati kapal wisata di antaranya dua jembatan megah yang membelah Sungai Mahakam.

2. Pulau Kumala Tenggarong

Pulau Kemala berada di Kota Tenggarong, Kutai Kartanegara. Pulau ini berada di Sungai Mahakam, dan tentu saja kamu harus menggunakan kapal bila ingin ke sini.

Pulau dengan luas sekitar 76 hektare ini memiliki beragam spot yang instagramable. Biasanya yang datang ke sini adalah para pencinta foto. Di sini kamu juga bisa berkeliling pulau dengan menyewa sepeda.

3. Batu Dinding Semboja

Para petualang yang berlibur ke Kalimantan Timur boleh mencoba hiking menuju Batu Dinding Samboja. Batu setinggi 125 meter yang terbentang sepanjang 150 meter ini berada di Desa Bukit Merdeka Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara.

Dari puncak batu ini, kamu bisa melihat bentangan pemandangan hijau. Tentu saja lokasi ini juga instagramable. Dari sini kamu juga bisa menikmati sunrise dan sunset yang syahdu lho.

4. Taman Nasional Kutai

Ingin melihat satwa dan alam Kalimantan Timur lebih intim, kamu bisa berkunjung saja ke Taman Nasional Kutai, yang terbentang di Kutai Timur dan Bontang.

Taman Nasional Kutai sangat kaya akan keberagaman ekosistem. Kamu bisa menemukan ribuan flora, 220 jenis burung dengan 80 persen adalah burung Borneo. Di sinilah rumah bagi 11 dari 13 primata Borneo, termasuk orang utan.

5. Desa Mancong

Desa Mancong berada di Kecamatan Jempang, Kabupaten Kutai Barat. Di desa ini, kamu bisa melihat seperti apa kehidupan suku Dayak.

Di desa ini terdapat Rumah Lamin Mancong, sebuah rumah panjang terbuat dari kayu khas suku Dayak Benuaq seluas 1.000 meter persegi. Di luar rumah terdapat beberapa patung dengan ukuran khas suku Dayak. Ada yang berupa patung laki-laki dengan anjing, perempuan, maupun bentuk lainnya yang terlihat semi-abstrak.

6. Pulau Derawan

Keindahan Pulau Derawan tidak diragukan lagi. Tempat ini sangat populer karena keindahan pantai dan bawah lautnya. Pantai dengan pasir putih dan jernihnya air laut membuat siapa pun ingin datang ke sini.

Beragam aktivitas menarik bisa dilakukan, seperti snorkeling, diving, surving, atau juga bisa kamu bersantai di pinggir pantai menikmati sunrise ataupun sunset.

7. Danau Labuan Cermin

Bukan hanya pantai nan indah, Kalimantan Timur juga punya danau cantik bernama Danau Labuan Cermin. Danau ini berada di Desa Labuan Kelambu, Kecamatan Biduk-biduk, Kabupaten Berau.

Danau Labuan Cermin punya keunikan rasa air. Di permukaannya tawar, namun air di bagian dalam terasa asin. Karena itulah danau ini dikenal juga dengan nama Danau Dua Rasa.

Menikmati keindahan danau, kamu bisa menyewa kapal untuk berkeliling. Jangan lewatkan untuk berenang di air danau yang superjernih ini. Bening seperti kaca!

8. Pulau Maratua

Masih berada di daerah Kabupaten Berau, berkunjunglah ke Pulau Maratua. Maratua juga dikenal karena memancarkan aura eksotisme lewat perpaduan pasir putih dan air lautnya yang biru.

Keelokan alam bawah lautnya yang luar biasa dan kemurnian alamnya semakin membuat Maratua dicintai oleh wisatawan. Pantai pasir putih dan ragam makhluk laut dan terumbu karang membuat pulau ini mendapat julukan 'Maldivesnya Indonesia'.

Banyak spot diving yang bisa kamu temukan di Pulau Maratua, di antaranya Jetty Dive, Turtle Traffic, Mid Reef, Eel Garden, Hanging Garden, Cabbage Garden, dan The Channel Spot.

9. Gua Haji Mangku

Gua ini berada di Pulau Maratua, tak jauh dari bibir pantai pulau. Di sini kamu bisa melihat gua dengan kolam alami sedalam 15 meter. Aliran air di dalam gua ini berasal dari air laut.

10. Danau Kakaban

Buat kamu yang ingin berenang bersama ubur-ubur tanpa takut tersengat, kunjungi saja Danau Kakaban, yang berada sekitar 40 menit dari Pulau Derawan. Perlu kamu ketahui, danau dengan ubur-ubur ini hanya ada dua di dunia, satunya ada di Jellyfish Lake di Pulau Mikronesia.

Cara Jadi TKI RedDoorz Bergaji Rp 10 Juta/Bulan

RedDoorz bikin lomba soal dunia pariwisata Indonesia. Hadiahnya cukup menggiurkan, yakni digaji Rp 10 juta per bulan.

Marketing Director RedDoorz Indonesia Sandy Maulana, mengatakan bahwa program Tenaga Kerja Impian (TKI) dilatarbelakangi generasi milenial yang jadi sumber inspirasi dalam hal dunia traveling sekarang. Utamanya destinasi Indonesia masih banyak perlu dijelajahi.

"Kalau dari kita harus di Indonesia karena banyak di Indonesia yang bagus. Mungkin blm ada kesempatan atau terkendala biaya. Kita pengen bantu promosi Indonesia dan banyak milenial banyak pengen jalan bikin konten lalu kita bikin program ini," kata Sandy dalam acara peluncuran Tenaga Kerja Impian RedDoorz di Jakarta, Kamis (22/8/2019).

Bagaiamana mekanisme menjadi TKI dari RedDoorz?

"Cukup gampang. Kalian bikin konten foto dan video traveling menurut versimu lalu unggah ke Instagram dan mention kita juga pakai tagar #TenagaKerjaImpian dan #BukaRedDoorz," jelas dia.

"Pembukaan dari 12 Agustus-16 September. Yang lolos seleksi akan kita undang ke Jakarta dan interview sebanyak 3 orang pemenang," imbuhnya.

RedDoorz menegaskan bahwa pihaknya ada di puluhan kota di Indonesia dan ikut menunjang dunia pariwisatanya. Banyaknya destinasi bikin RedDoorz ingin milenial mencintai destinasi Indonesia.

"Mereka yang menang nanti akan digaji Rp 10 juta per bulan selama tiga bulan. Siapapun bisa. Kita training bikin konten yang baik. Kita kirim ke kota yang telah direncanakan dan semua akomodasi gratis," ujar Henri.

"Lalu kontennya bisa diunggah dan menginspirasi yang lain," imbuh dia.

Apa tujuan akhir dari TKI RedDoorz? Jadi, pihak perusahaan ingin masyarakat Indonesia bisa kenal destinasi, budaya dan lalu mencintainya.

"Saat pariwisata Indonesia maju dan RedDoorz ingin ikut dalam prosesnya. Kita sudah memulai bekerja sama dengan agen travel tapi skala belum besar. Ke depan kita lihat kesempatan bekerja sama dengan travel agent lokal," pungkas dia.

10 Pesona Kalimantan Timur, Pilihan Jokowi untuk Ibu Kota Baru

 Ibu kota negeri tercinta telah diputuskan akan pindah ke Kalimantan Timur. Di sana terdapat banyak destinasi wisata yang menarik lho.

Kalimantan Timur terpilih menjadi lokasi calon ibu kota baru Indonesia. Walaupun belum ada lokasi yang spesifik, provinsi ini bertaburan destinasi wisata menarik.

Dirangkum detikcom, Kamis (22/8/2019), berikut destinasi wisata yang dimiliki Kalimantan Timur, calon ibu kota RI nantinya:

1. Sungai Mahakam

Sungai Mahakam merupakan sungai terbesar di Kalimantan timur yang mengalir sepanjang 920 km. Kamu bisa lho berwisata menelusuri kawasan sungai ini. Bila beruntung, kamu akan menemukan lumba-lumba air tawar atau pesut.

Setiap Sabtu, Minggu, dan libur nasional, selalu diadakan open trip reguler bagi pengunjung yang ingin melihat sisi lain Kota Samarinda dari Sungai Mahakam. Ada tiga kapal yang melayani wisata susur sungai, yaitu kapal wisata Pesut Bentong, Pesut Mahakam, dan Pesut Etam.

Ketiga kapal diberi nama pesut, yang merupakan sejenis lumba-lumba air tawar endemik Sungai Mahakam yang hampir punah. Jalur yang dilewati kapal wisata di antaranya dua jembatan megah yang membelah Sungai Mahakam.

2. Pulau Kumala Tenggarong

Pulau Kemala berada di Kota Tenggarong, Kutai Kartanegara. Pulau ini berada di Sungai Mahakam, dan tentu saja kamu harus menggunakan kapal bila ingin ke sini.

Pulau dengan luas sekitar 76 hektare ini memiliki beragam spot yang instagramable. Biasanya yang datang ke sini adalah para pencinta foto. Di sini kamu juga bisa berkeliling pulau dengan menyewa sepeda.

3. Batu Dinding Semboja

Para petualang yang berlibur ke Kalimantan Timur boleh mencoba hiking menuju Batu Dinding Samboja. Batu setinggi 125 meter yang terbentang sepanjang 150 meter ini berada di Desa Bukit Merdeka Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara.

Dari puncak batu ini, kamu bisa melihat bentangan pemandangan hijau. Tentu saja lokasi ini juga instagramable. Dari sini kamu juga bisa menikmati sunrise dan sunset yang syahdu lho.