Wapres, KH Ma'ruf Amin menyebut untuk menuju Indonesia yang maju memerlukan perubahan yang cepat. Namun, ia ingin perubahan itu dibarengi dengan ketepatan dan menghasilkan manfaat.
"Kita sekarang harus lakukan perubahan ke arah yang lebih baik, untuk menjadi Indonesia maju. Perubahan itu harus kita lakukan sekarang ini dengan cepat, tidak boleh lambat ya," katanya saat memberi sambutan dalam acara Maulid Nabi di kediaman Habib Hilal Alaidid, Jalan Dongkelan, Mantrijeron, Yogyakarta, Minggu (24/11/2019) malam.
"Jadi paradigma lama yang mengatakan 'alon-alon asal kelakon' (pelan-pelan asal tercapai) itu harus ditinggalkan, karena akan tertinggal jika mengikuti paradigma itu. Sekarang itu harus cepat, harus diakselerasi, cepat," sambung Ma'ruf.
Namun, ia meminta agar percepatan itu dibarengi dengan ketepatan dan memberi manfaat bagi banyak orang. Mengingat, banyaknya pahala tergantung berapa banyak manfaat tergantung seberapa banyak manfaat yang dibuat.
"Kalau tidak cepat kita akan ketinggalan, tapi walaupun cepat, kita harus tepat, baik, terukur dan menghasilkan sesuatu yang manfaat, maslahat. Kalau bahasa sekarang tergantung dari produktivitasnya," katanya. https://bit.ly/33chAp6
Masuki Era 4.0, Wapres Ma'ruf: NU Melakukan Transformasi Kreatif
Wapres, KH Ma'ruf Amin, menyebut pada era 4.0 ini semua harus berubah ke arah yang lebih baik. Namun, ia mengajak masyarakat untuk menjaga hal yang lama sembari mengambil hal-hal baru untuk mengarungi era 4.0 saat ini.
Sekarang, kata Wapres, Indonesia sedang melakukan perubahan untuk menuju Indonesia maju. Dia menyontohkan, di dunia ilmu pengetahuan, terjadi perubahan luar biasa disebut zaman 4.0. Kecenderungan era tersebut adalah membalikkan hal yang lama dan menggantinya dengan hal yang baru.
"Ini yang harus diwaspadai oleh kita, karena NU itu punya pedoman, yakni menjaga, memelihara yang lama, yang baik. Barang lama yang baik jangan dihabisi tapi dijaga, menjaga tradisi," kata Ma'ruf dalam sambutan dalam acara Maulid Nabi Muhammad SAW di kediaman Habib Hilal Alaidid, Jalan Dongkelan, Mantrijeron, Yogyakarta, Minggu (24/11/2019) malam..
"Oleh karena itu, kecenderungan perubahan yang terjadi sekarang mendisrupsi, menghabisi apa yang lama itu harus kita tangkal, jangan sampai yang lama itu, yang baik-baik itu hilang," imbuh Ma'ruf.
Ma'ruf menyebut NU tidak menolak era tersebut. Dia mengatakan, bahwa NU melakukan transformasi, yakni mengambil yang baru, yang lebih baik.
"Kita juga menerima perubahan itu, ya, melakukan transformasi, mana yang baik dari yang luar kita ambil, dijaga yang lama yang baik, mengambil yang baru yang lebih baik, itu kita diwarisi pedoman," ujarnya.
"Tapi menurut saya tidak cukup itu. Kita harus melakukan inovasi, perbaikan-perbaikan sendiri, bukan hanya mengambil, mentransformasi, tapi juga melakukan inovasi. Jadi yang lama dijaga, yang baru diambil, kita transformasi, tapi kita sendiri lakukan perbaikan, inovasi-inovasi," imbuh Ma'ruf Amin. https://bit.ly/2pLXyEc
Tidak ada komentar:
Posting Komentar