Seorang wanita mengalami kekerasan yang dilakukan suaminya, setelah diketahui punya saluran vagina pendek. Dikutip dari Mirror, wanita tersebut menikah setelah dijodohkan dengan suaminya di Pakistan.
Dalam laporan BMJ Case Reports, wanita yang tidak disebutkan identitasnya baru mengetahui kondisinya usai pernikahan. Wanita tersebut merasa sakit luar biasa saat penetrasi seks yang tidak berhasil.
Suaminya yang marah kemudian meninggalkan istrinya yang kesakitan fisik dan mental. Suaminya bahkan menyuruh wanita tersebut pulang ke rumah orang tuanya untuk pengobatan.
Wanita tersebut ternyata tidak menstruasi dan merasa sakit di perut bagian bawah. Dia sempat memberi tahu ibunya namun dianggap gangguan sementara, sehingga perjodohan dilanjutkan.
Setelah konsultasi dengan dokter, panjang saluran vagina wanita tersebut ternyata hanya 2 sentimeter. Dia mengalami transverse vaginal septum, yaitu kondisi vagina atas dan bawah yang terbagi. Sekilas vagina wanita tersebut tampak normal untuk usia 20 tahunan, meski ternyata sangat pendek.
Dokter kemudian melakukan operasi untuk menyambungkan vagina bagian atas dan bawah. Operasi dilakukan dengan membuang lapisan yang membatasi vagina dan menyambungkannya. Penyambungan menggunakan silikon yang dibungkus lapisan serupa kondom mengikuti bentuk saluran vagina. Setelah 3 minggu, sambungan tersebut dibuang setelah diketahui saluran vaginanya sudah tersambung.
Setelah 7 bulan, wanita tersebut memiliki kehidupan rumah tangga yang bahagia dan bisa punya anak. Dia bersyukur sempat dioperasi, setelah sebelumnya mengalami kekerasan dari keluarganya sendiri, lingkungan, dan dianggap bukan wanita jadi-jadian. https://bit.ly/2s55K3h
Waduh, Kondisi Langka Bikin Miss V Wanita Ini Bisa Hasilkan ASI
Seorang wanita bisa mengalami perubahan tubuh usai melahirkan. Namun bagi satu wanita asal Austria, perubahan tubuhnya bisa dibilang cukup unik karena ia dilaporkan dalam jurnal Obstetrics & Gynecology mulai memproduksi air susu di organ intim.
Spesialis kandungan dr Richard Mayer dari Kepler University Hospital menyebut bahwa pasien wanita berusia 29 tahun tersebut awalnya datang dengan keluhan nyeri di vulva, bagian luar dari vagina, usai melahirkan. Pemeriksaan melihat ada banyak pembengkakan di area jahitan.
Dokter sempat mengira kalau cairan putih yang keluar dari pembengkakan di vulva pasien adalah nanah. Tapi pindaian ultrasound ternyata menemukan hal lebih langka, ada jaringan yang mirip seperti jaringan penghasil susu di payudara.
Dikutip dari Live Science pada Rabu (12/6/2019), sang wanita didiagnosis dengan kondisi jaringan payudara ektopik (EBT). Menurut dr Richard ini adalah kasus langka karena biasanya EBT ditemukan di area ketiak atau areola.
Diperkirakan sekitar 1-5 persen wanita lahir dengan EBT. Menurut artikel di American Journal of Roentgenology EBT bisa diangkat lewat operasi bila menyebabkan ketidaknyamanan untuk pasien.
Pada kasus sang wanita dalam laporan, pembengkakan terjadi karena jahitan di vulva menyumbat aliran susu. Dokter mencabut jahitan tersebut dan keluhan nyeri sang wanita berangsur mereda.
Setelah dua minggu produksi air susu di vulva sang wanita perlahan berkurang dan ia bisa menyusui dengan normal. https://bit.ly/35n8d7o
Tidak ada komentar:
Posting Komentar