Kasus dugaan prostitusi online kembali terjadi, kali ini di Kota Batu, Malang, Jawa Timur. Polda Jatim telah mengamankan tiga orang terkait kasus tersebut, yakni dua laki-laki dan satu orang perempuan berinisial PA yang diduga artis Ibu Kota.
Soal 'jajan' prostitusi dan perilaku berganti-ganti pasangan, disebut dokter dapat memicu risiko penularan infeksi. Praktisi kesehatan dr Ari Fahrial Syam dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) pernah mengatakan bahwa ia memiliki pasien dengan pengalaman seperti itu.
"Pernah ada pasien yang datang akibat penyakit hubungan seksual komplain, karena merasa sudah membeli mahal kok tetap kena juga. Ya itu masalahnya dengan pemeriksaan darah kita baru tahu apakah seseorang HIV atau tidak," katanya seperti yang pernah diberitakan detikcom sebelumnya.
Human Immunodeficiency Virus (HIV) serta Infeksi Menular Seksual (IMS) membayangi hubungan seksual yang tidak sehat. Menurut dr Ari, kedua penyakit tersebut tidak memandang profesi. Termasuk Ibu Rumah Tangga (IRT) tetap bisa tertular meskipun tidak berganti-ganti pasangan, namun suami suka 'jajan' di luar.
Oleh sebab itu, dr Ari mengingatkan untuk mereka yang pernah melakukan hubungan seksual penting untuk memeriksakan status HIV. Semakin cepat terdeteksi, maka dapat mengurangi risiko penularan dan mencegah naiknya jumlah virus dengan diberikan obat Anti Retro Viral (ARV). https://bit.ly/2KRJTD0
Anak Tanya Soal Prostitusi, Orang Tua Harus Jawab Apa?
Setelah sebelumnya ramai kasus VA, Polda Jatim kembali mengungkap kasus prostitusi online. Kali ini, melibatkan perempuan berinisial PA, mantan finalis Putri Pariwisata.
Belakangan kasus prostitusi online semakin marak terjadi. Informasinya pun banyak membanjiri media sosial. Lalu, bagaimana jika anak terpapar informasi tersebut dan bertanya lebih lanjut soal prostitusi?
Menurut psikolog Christina Tedja, M.Psi dari Ciputra Medical Center, dalam menjawab pertanyaan tersebut orang tua harus memahami kondisi anaknya sejauh mana ia mampu menyerap informasi dengan benar.
Tina, sapaan akrabnya, menambahkan jika anak dirasa sudah memiliki kemampuan untuk mengerti lebih jauh atau sudah mendapatkan pendidikan seksual dini di sekolah, ia menyarankan untuk menjelaskan secara detail mengenai hubungan seksual.
"Boleh saja menjelaskan lebih detail misalnya hubungan seksual yang dilakukan oleh pasangan yang belum menikah, biasanya disertai uang. Dalam hal ini orang tua perlu sertakan juga nilai-nilai moral di balik ini," katanya beberapa waktu lalu.
Sementara itu, Veronica Adesla, psikolog klinis dari Personal Growth, menyarankan orang tua untuk memberikan penjelasan sesederhana mungkin namun tidak menyimpang dari maksud yang sebenarnya. Ia juga mengingatkan untuk tidak lupa menyertai penjelasan dengan pesan yang mudah dipahami oleh anak.
"Nah... tubuh itu tidak boleh untuk diperjualbelikan untuk mendapatkan uang seperti demikian yah, nak. Orang yang boleh melakukan hal tersebut ke kamu hanyalah suami atau istri yang kamu nikahi nanti," lanjut Vero mencontohkan pesan yang dimaksud. https://bit.ly/33hYIoT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar