Selasa, 05 Mei 2020

Redakan Penat Sebelum Bercinta, Ini 5 Tips Pijat Sensual untuk Pasutri

Tak hanya foreplay, pijat sensual juga bisa digunakan untuk membangkitkan gairah pasangan. Buat Anda yang merasakan pegal-pegal karena sudah sepekan mengisolasi diri, sesi pijat akan membantu kamu lebih relaks sebelum lanjut ke sesi bercinta.
Namun memang tak semua orang menguasai teknik pijat. Meski begitu ada lima langkah mudah jika kamu ingin mempraktikannya.

1. Atur suasana yang mendukung
Kamu bisa mengatur pencahayaan agar tidak terlalu terang. Bisa dengan menggunakan lilin dengan aroma terapi.

Selain pencahayaannya pas, aromanya juga bisa menambah kamu dan pasangan semakin relaks saat bercinta. Kamu juga bisa sambil menyetel lagu kesukaanmu.

2. Siapkan minyak
Minyak atau dapat membantu saat melakukan pijatan sensual. Gunakan minyak esensial yang memiliki aroma terapi atau buah. Baluran minyak juga bisa membuat tubuh pasangan semakin eksotis, lho.

3. Mulai perlahan
Pijat bisa menjadi bagian dari foreplay. Namun sebaiknya tidak langsung memberikan pijatan di sekitar area vital. Sekitar 10-20 menit pertama, lakukan seperti layaknya pijat pada umumnya. Di saat pasangan sudah nyaman, perlahan masuk ke area intimnya.

"Gunakan tumit tangan untuk membuat gerakan mengalir dan bekerja sepanjang otot," kata Susan Findlay, direktur North London School of Sports Massage mengutip dari Men's Health.

4. Goda si dia
Pijat bisa dilakukan pada bagian punggung, leher, lengan, jari-jari, dan kaki. Setelah pijatan selesai, masuk ke sesi yang lebih menyenangkan. Goda si dia dengan menyentuh area-area sensitif. Contohnya sebelum ke area puting, mulai perlahan dengan memijat dada. Daripada langsung ke vagina atau penis, mulai dengan pijatan pada area paha.

5. Makin nakal
Setelah merasa cukup dengan 'main-main' di awal, saatnya masuk ke sesi 'panas'. Saat sesi pijat berakhir barulah saatnya memulai foreplay favorit seperti oral sex, hand job atau sentuhan-sentuhan di area tertentu.

'Happy Hypoxia' Gejala Tak Biasa pada Pasien Corona

Para dokter kembali menemukan gejala lain dari pasien positif virus Corona COVID-19 . Belum lama ini sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa pasien yang terinfeksi tampaknya kesulitan dan memiliki kadar oksigen yang cukup rendah, yang biasanya menyebabkan seseorang menjadi tidak sadarkan diri bahkan hingga meninggal dunia.
Fenomena ini, dikenal sebagai 'Happy Hypoxia' atau beberapa orang menyebutnya 'silent hypoxia', memunculkan satu pertanyaan mengenai bagaimana virus menyerang paru-paru dan apakah ada cara yang lebih efektif untuk merawat para pasien positif.

Dikutip dari laman The Guardian, seseorang dalam kondisi sehat memiliki saturasi oksigen paling sedikit 90 persen. Namun, untuk pasien berusia 70 hingga 80 tahun yang dibawa ke unit gawat darurat dilaporkan oleh dokter memiliki kadar oksigen yang sangat rendah, beberapa kasus kritis memiliki kadar oksigen di bawah 50 persen.

"Sangat menarik melihat begitu banyak orang datang, betapa mereka sangat hipoksik," ujar seorang konsultan dalam perawatan kritis dan anestesi di Manchester Royal Infimary, dr Jonathan Bannard Smith.

"Kami melihat saturasi oksigen yang sangat rendah dan mereka tidak menyadarinya. Kita biasanya tidak melihat fenomena ini dalam influenza atau pneumonia yang didapat masyarakat. Ini jauh lebih mendalam dan contoh fisiologi yang sangat abnormal terjadi di depan mata kita," tambahnya.

Ahli anestesi di rumah sakit Wythenshawe di Manchester, Inggris dr Mike Charlesworth, mengatakan bahwa pada kondisi paru-paru lainnya dapat menyebabkan hipoksia parah, ia mempertanyakan apakah efek dari virus Corona bisa menyebabkan kerusakan organ yang tidak dapat dideteksi oleh para ahli medis.

Penurunan kadar oksigen secara tiba-tiba bukanlah penyebab utama sesak napas. Paru-paru dari beberapa pasien COVID-19 tidak dapat mendeteksi meningkatnya kadar karbon dioksida, membuat organ-organ tidak dapat merespon secara efektif untuk membersihkan saluran udara paru-paru.

Laporan itu mengkonfirmasi bahwa ada bukti yang menunjukkan COVID-19 dapat menyebabkan pembekuan darah yang mengakibatkan pembengkakan dan radang paru-paru, sehingga menyulitkan oksigen untuk memasuki aliran darah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar