Wabah virus sudah beberapa kali menimpa manusia dan sebagian kalangan ilmuwan, berdasarkan pengalaman mereka, kadang memperingatkan ancaman serupa mungkin bakal terjadi di masa depan. Termasuk Shi Zhengli, ahli virus top China sekaligus direktur laboratorium Wuhan.
Zhengli dijuluki 'bat woman' lantaran kerap meneliti virus di kelelawar yang mungkin menular ke manusia. Jabatannya adalah Direktur Center for Emerging Infectious Diseases di Wuhan Institute of Virology (WIV). Zhengli pula orang pertama yang menemukan sekuens gen COVID-19.
Pada tahun 2018 di sebuah seminar di China, Zhengli berbicara soal wabah SARS untuk memberi peringatan soal kejadian serupa di masa mendatang. "Kenapa SARS? Karena SARS masih dibahas komunitas sains dan publik. Ada beberapa masalah yang belum terselesaikan," katanya pada saat itu.
SARS disebut menyebar dari musang tapi host alami virus itu diduga kuat adalah kelelawar yang menularkannya pada binatang itu lalu ke manusia melalui pasar hewan. Kejadian serupa menurut Zhengli masih mungkin terjadi di masa depan.
"Jika kita manusia tidak waspada, infeksi virus selanjutnya, apakah langsung atau melalui hewan lain, kemungkinannya benar-benar eksis," cetus Zhengli melontarkan semacam prediksi.
"Tahapan di mana SARS berkembang adalah di Guangdong Wildlife Market. Jika kita tidak mengganggu musang, maka penyebaran virus pada kelelawar ke musang dan ke manusia tidak akan terjadi. SARS tidak akan mewabah," paparnya.
"Kita bisa melihat bahwa sumber patogen tersebut berhubungan dengan aktivitas kita sebagai manusia," sambungnya, dikutip detikINET dari 7News.
Ia pun menyarankan bagaimana cara mencegah wabah seperti SARS. "Jika kita ingin mencegah penyakit menular baru dari sumbernya, sebenarnya sangat mudah. Cukup jauhilah hewan tersebut," tuturnya.
"Kami menyarankan untuk menghentikan konsumsi hewan liar, menurunkan kerusakan alam liar, gangguan pada habitat mereka. Hanya dengan lingkungan harmonis antara manusia dan hewan liar, kita akan menurunkan peluang patogen menyebar dari mereka ke kita,"
Tapi sepertinya saran tersebut tidak diindahkan dan muncullah COVID-19. Walaupun belum ada bukti sahihnya, COVID-19 diduga bersumber dari pasar hewan di Wuhan.
Di sisi lain, Zhengli juga jadi sorotan lantaran ada tudingan COVID-19 dibuat atau bocor di Wuhan Institute of Virology yang ia pimpin. Mengenai itu, wanita berusia 55 tahun ini sudah berulangkali mengeluarkan bantahan.
Pada bulan Februari, dia sudah membantah teori tersebut dan berani menjamin dengan nyawanya, bahwa COVID-19 tidak berasal dari labnya.
Ini Daftar Daerah dengan 0 Kasus Baru Positif Corona pada 4 Mei
Pemerintah mengungkapkan ada beberapa daerah yang tidak memiliki penambahan kasus positif Corona (COVID-19). Dari data yang diumumkan pemerintah hari ini, tercatat ada 18 daerah yang tak memiliki catatan penambahan kasus.
Data itu diungkapkan oleh Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Corona, dr Achmad Yurianto, Senin (4/5/2020). Dari 34 provinsi, ada 18 daerah yang tercatat nol kasus baru dan 15 daerah memiliki kasus tambahan baru.
Untuk hari ini tercatat ada penambahan kasus positif sebanyak 395 kasus. Jadi total kasus positif Corona hari ini berjumlah 11.587. Angka penambahan tercatat ada di 15 daerah.
Berikut ini data daerah yang tidak memiliki penambahan kasus positif Corona per 4 Mei:
1. Aceh: 0 kasus positif
2. Bangka Belitung: 0 kasus positif
3. Bengkulu: 0 kasus positif
4. DI Yogyakarta: 0 kasus positif
5. Jambi: 0 kasus positif
6. Kepulauan Riau: 0 kasus positif
7. Nusa Tenggara Barat: 0 kasus positif
8. Sumatera Selatan: 0 kasus positif
9. Sulawesi Utara: 0 kasus positif
10. Sulawesi Tenggara: 0 kasus positif
11. Sulawesi Tengah: 0 kasus positif
12. Maluku Utara: 0 kasus positif
13. Maluku: 0 kasus positif
14. Papua Barat: 0 kasus positif
15. Papua: 0 kasus positif
16. Sulawesi Barat: 0 kasus positif
17. Nusa Tenggara Timur: 0 kasus positif
18. Gorontalo: 0 kasus positif
Sebelumnya, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Letjen Doni Monardo mengungkapkan saat ini kenaikan kasus positif Corona berada pada tren mendatar. Pemerintah masih terus melakukan pengkajian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar