Sabtu, 12 Desember 2020

Kenali Pemicu Delirium, Gejala Baru yang Diidap Pasien COVID-19

  Delirium adalah gejala baru yang dialami pasien COVID-19. Kondisi ini dialami oleh sejumlah pasien positif virus Corona, khususnya lansia.

Delirium adalah gangguan serius pada kemampuan mental yang mengakibatkan kebingungan dan kesadaran yang berkurang. Seseorang yang mengalami delirium akan merasakan sulit untuk berpikir, berkonsentrasi, mengingat, dan kesulitan tidur.


Mengutip laman Mayo Clinic, gejala delirium biasanya dimulai dengan cepat dalam beberapa jam atau beberapa hari. Gejala delirium sering berfluktuasi sepanjang hari, namun ada periode tanpa gejala. Gejala delirium cenderung menjadi lebih buruk pada malam hari.


Sejumlah penelitian telah mempelajari tentang manifestasi COVID-19 pada sistem saraf. Delirium dan keadaan kebingungan, adalah gejala yang cukup umum oleh pasien COVID-19 yang dapat terjadi sejak hari pertama.


Studi yang diterbitkan di JAMA Network menemukan terhadap 817 pasien lansia positif virus Corona, 28 persen mengalami delirium saat presentasi, dan delirium adalah gejala keenam yang paling umum dari semua gejala dan tanda yang muncul. Di antara pasien mengigau, 16 persen menunjukkan delirium sebagai gejala utama dan 37 persen tidak memiliki gejala atau tanda COVID-19 yang khas, seperti batuk atau demam.


Penelitian tersebut mencatat bahwa temuan ini menunjukkan pentingnya klinis memasukkan delirium pada daftar periksa pada pasien yang menunjukkan tanda dan gejala COVID-19.


Sebuah temuan dari Journal of Clinical Immunology and Immunotherapy menunjukkan bahwa kemungkinan berkembangnya delirium juga tergantung pada gejala neurologis ringan lainnya, seperti hilangnya indra penciuman atau pengecap.


Penelitian tersebut juga mengamati pada tingkat paling awal, delirium dapat dipicu oleh tiga faktor, yakni:


- Hypoxia

Ketika jaringan otak kekurangan kadar oksigen, yang dapat menyebabkan pembengkakan saraf dan edema, dan menyebabkan kerusakan eksternal / internal di otak.


- Peradangan

Badai sitokin, ketika sistem kekebalan menjadi terlalu aktif dan menyerang organ-organ juga bertanggung jawab untuk mengubah atau merusak fungsi otak.


- Toksisitas neuronal

Ini dianggap sebagai komplikasi yang jarang terjadi, ketika virus SARS-COV-2 secara langsung mengganggu fungsi saraf pada tingkat sel, bahkan sebelum mencapai rongga paru-paru.

https://movieon28.com/movies/young-mom-2/


Terpopuler Sepekan: Urutan Gejala COVID-19 Terbaru dari Hari ke Hari


Saat terinfeksi virus COVID-19, banyak orang yang masih bingung soal gejala khas seperti apa yang akan muncul pertama kalinya. Lalu, bagaimana sih gejala tersebut berkembang dan bagaimana infeksi akibat virus Corona COVID-19 itu bisa menjadi lebih buruk.

Untuk menentukannya, staf medis di sebuah rumah sakit di China menyusun buku soal infeksi COVID-19. Di dalamnya pun juga dijelaskan apa saja hal yang bisa mempengaruhi kondisi pasien COVID-19, dengan harapan agar bisa memperjelas bagaimana virus COVID-19 berkembang.


Berdasarkan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), sebanyak 40 persen pasien COVID-19 tidak menunjukkan gejala. Bahkan 20 persen di antaranya menjadi lebih parah dan kritis.


Pada beberapa pasien dengan infeksi yang parah, gejala utama yang dialami adalah kesulitan bernapas. Gejala ini menjadi gejala khas yang biasanya muncul pada hari kelima setelah gejala terjadi.


Ahli kesehatan telah mencatat bahwa gejala umumnya tidak langsung muncul setelah seseorang terinfeksi. Menurut laporan CDC, akan terjadi masa inkubasi sekitar empat sampai lima hari.


Selama waktu itu, orang yang terinfeksi mungkin tidak akan merasa bahwa mereka sakit. Tetapi, selama fase pra-gejala ini, mereka bisa menularkan virus tersebut ke orang lain.


Setelah diamati dari ribuan pasien COVID-19 di China sejak awal wabah ini, akhirnya rumah sakit di negara tersebut mengidentifikasi pola gejala yang biasa dialami. Berikut beberapa rincian perkembangan virus dan gejala COVID-19 dari hari ke hari, yang dikutip dari laman Express UK. Apa saja?


Pada hari ke-1

Pada hari pertama, gejala ringan sudah mulai muncul. Pasien COVID-19 biasanya akan mengalami batuk disertai demam.


Pada sebagian kecil, mungkin akan mengalami diare atau mual pada 1 hingga 2 sebelumnya yang bisa menjadi tanda infeksi yang lebih parah.


Lalu, bagaimana di hari ke-3 hingga ke-27? Baca di halaman selanjutnya.

https://movieon28.com/movies/the-youngest-sister-in-law-2/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar